'O6

94 19 1
                                    

Waktu telah berlalu. Entah sudah berapa hari mereka di hutan ini. Rakit yang direncanakan untuk menyebrang ke pulau tetangga pun sudah selesai dibuat.

Tentu mereka membuatnya bersama. Meskipun sedikit ada cekcok di sana. Entah Jisung dan Haechan yang mengomel bersahutan, Seungmin dan Renjun berdebat masalah sepele, maupun Jihoon dan Junkyu yang menyoraki mereka. Entahlah, Soobin, Jeno, maupun Yoshi sudah lelah dengan mereka.

Bagaimana dengan Hyunjin, Felix, dan Jaemin? Mereka hanya diam dan melanjutkan tugas mereka, membuat rakit. Lebih tepatnya mereka bertiga, bodo amat.

"Woy. Ini udah seharian dianggurin nih rakit, gak jadi berangkat?" Tanya Hyunjin setelah terbangun dari tidurnya.

Tak ada yang menyahut. Satu pun. Karena mereka baru terbangun dan masih di alam kesadarannya.

"Ah, elah." Gumam Hyunjin terdengar kesal.

Kaki panjangnya melangkah ke suatu tempat. Mengambil benda yang dapat menangkup air didalamnya.

Sungai, adalah tujuannya. Ember beserta isinya sudah siap ditangan. Dan ...

BYUR~

BYUR~

BYUR~

Satu persatu dari mereka disiram oleh Hyunjin dengan air yang diambilnya dari sungai terdekat. Kemudian, sumpah serampah terdengar begitu jelas di pagi hari yang sejuk dan hutan yang sunyi itu.

"APAAN SIH MAIN SIRAM AJA!"

"HUJAN?!"

"ANJIR SIAPA YANG BERANI NYIRAM MUKA GANTENG GUE?!"

"BANJIR! BANJIR!"

"BANG*S*AT! LUDAH SIAPA INI?! JOROOOK!"

Ya.. kurang lebih seperti itu..

Hyunjin sama sekali tak merasa bersalah, lantas ia segera pergi ke sungai untuk membersihkan dirinya.





Dua belas pemuda tersebut sudah siap untuk memulai hari baru. Membereskan barang-barang lalu berkumpul di rakit yang selesai dibuat semalam.

"Jadi? Langsung berangkat aja nih? Udah siap semua?" Tanya Soobin selaku pemimpin yang ditunjuk semalam.

"Iya. Kita yang dari Desa Orenji udah siap semu──eh bentar. Hoon, Junkyu mana?" Tanya Yoshi sebab tak melihat Junkyu di sebelah Jihoon.

"Lah ini di sebe──eh? Tadi ada di sini kok." Jawabnya sambil menunjuk pijakan Junkyu beberapa menit yang lalu.

"Aduh, ke mana lagi tuh anak? Kapan kita berangkatnya?"

"Sabar, Hyunjin. Jeongin baik-baik aja kok." Ucap Jisung menenangkan sahabatnya.

"Tau dari mana lo?" Tanyanya dengan selidik.

"Amin-in aja kali. Lo mau Jeongin kenapa-napa?" Sahutnya sarkas.

"Aish, lo ini. Gue jitak ya pala lo."

"Udah napa sih, ribut mulu kalian. Ayo bantu cari Junkyu." Lerai Soobin pada keduanya.

Renjun, Seungmin, Jaemin, Haechan, Felix, dan Hyunjin mencari di sekitar tempat mereka tidur semalam. Sedangkan Yoshi, Jihoon, Soobin, Jeno dan Jisung mencari di sekitar sungai tempat mereka membersihkan diri. Mereka berpencar agar lebih cepat menemukan Junkyu.

Saat menuju ke sungai, manik Jihoon menangkap sesuatu yang familiar. Didekatilah sesuatu itu dan..

"DOR! LO NGAPAIN, KIM JUNKYU!?"

"ANJIR! BADAK! ANJING! KUDA!" Teriak Junkyu tak kalah kerasnya dengan Jihoon. Bahkan hingga terdengar sampai tempat di mana mereka tidur.

Ya. Suara teriakan Junkyu maupun Jihoon buat mereka sekua berkumpul pada sumber suara.

Rétter | 00 & 01 lineWhere stories live. Discover now