'O5 (cast)

114 20 26
                                    

Sesuai dengan perintah Soobin, kini selama perjalanan mereka juga mencari makanan untuk persediaan. Karena hari sudah mulai sore dan matahari sudah berganti dengan bulan, mereka membagi kelompok agar bisa cepat menyelesaikan tugas.

Kelompok pertama, Soobin, Hyunjin, dan Jeno, bertugas mencari kayu untuk membuat rakit sekaligus api unggun.
Sedangkan yang kedua, beranggotakan Renjun, Felix, dan Seungmin, bertugas mencari buah-buahan.
Dan yang terakhir, beranggotakan tiga lelaki yang tiada hari tanpa candaan, Jisung, Haechan, dan Jaemin, bertugas memburu hewan untuk mereka santap tentunya.

Sebenarnya Hyunjin tadi menyarankan dirinya untuk berburu hewan, tapi segera Haechan sangkal sebab ia juga ingin melakukannya. Lebih tepatnya ingin membuktikan pada Hyunjin jikalau kemampuan serta panah yang ia miliki tak kalah hebat dengannya.

Kini mereka sudah berpencar, ke tempat yang sesuai dengan tugasnya.

Seperti tiga lelaki ini, "Eh Chan, lo bener bisa berburu?" Tanya Jisung dengan rasa penasarannya sejak tau si Haechan ini berani menantang Hyunjin.

"Ya iyalah bisa! Nih! Lo gak liat nih? Senjata gue juga panah, ya meskipun bagusan punya gue daripada Hyunjin."

Jisung dan Jaemin yang mendengar tanggapan Haechan hanya menatapnya datar lalu── "TERSERAH GEMBUL." Ucap mereka berdua kompak lalu meninggalkan Haechan.

"WOY! MAIN TINGGAL AJA KALIAN!" Sahut Haechan lalu pergi menyusul kedua teman bangs*tnya, eh.

Ketika Haechan menyusul kedua temannya, tiba-tiba ia terjatuh.

BRUK!

"Aduh! Kenapa kalian──"

"Pssst! Diem!" Ucap Jaemin seraya menutup mulut Haechan.

Haechan terjatuh sebab Jaemin dan Jisung tiba-tiba berhenti di depannya. Mereka berdua, lebih tepatnya Jaemin dan Jisung, memfokuskan penglihatannya ke depan. Melihat sesuatu yang tak asing begitu juga asing bagi mereka. Tak asing karena itu manusia, asing karena tak mengenalnya.

"Siapa itu?"

"Mana gue tau lah, mbul. Gue aja baru liat. Ya gak, Sung?"

"Iya. Kira-kira dia siapa dan mau ngapain ya? Bawa senjata juga woy!" Sahut Jisung lalu tersentak sebab kala netranya menangkap sesuatu mengkilat di sekitar punggung orang itu.

"Gede pula pedangnya!" Haechan tak kalah takjubnya seperti Jisung.

"Pasti masih tajaman gue." Ucap Jaemin dengan pd-nya.

Jisung dan Haechan yang mendengarnya tak peduli. Kini indra penglihat dan pendengar mereka sudah teralihkan. Masih menatap objek yang sama.

"Woy, terus ini kita ngapain? Diemin aja orang itu atau langsung kita deketin?"

"Lo mau ajak dia jadian, mbul?"

"Kok lo jadi ikutan manggil mbul sih, Sung! Nama gue Lee.Hae.Chan! Udah cukup gitu aja!"

"Lo sejak kapan sih baperan, mbul?"

"DIEM LO, NA JAEMIN! GUE LAPER TAU!"

"Mulut lo──"

"Anjir orangnya kabur! Lari, Sung! Cari dia!"

"Kok gue sih, Min. Kenapa gue? 'Kan yang berisik Haechan."

"Ayok buruan! Sebelum orangnya jauh!" Ucap Jaemin sekaligus lari menyusul seseorang yang mereka curigai.

"WOY ANJIR GUE DITINGGAL LAGI! BAN*GS*AT YA KALIAN! Awas aja." Lagi dan lagi, mau tak mau Haechan segera menyusul mereka yang entah pergi ke mana.

Rétter | 00 & 01 lineحيث تعيش القصص. اكتشف الآن