School: Re-Search [Terbit]

03 - Perpustakaan

"Sahabat, kata yang lebih besar dampaknya dari pada keluarga. Sosok yang menjadi pilar, di kala masa sulit."

<Re-Search>

=/•🗝️• \=

"Paham anak-anak?"

"Paham Pak!!!"

"Bagus. Kalau begitu, siapa yang bisa mengerjakan soal ini?"

Sebanyak 90 gram glukosa (Mr = 180) dilarutkan ke dalam 360 mL air (Mr = 18). Tentukan fraksi mol masing-masing zat.

Seluruh murid langsung mengambil kertas dan alat tulis, mulai menghitung soal yang tertera di papan tulis.

"Saya Pak." Semua mata tertuju pada bangku pojok, tepat di bangku Nadira yang lagi-lagi menjadi sumber suara itu.

"Nadira lagi deh," celetuk Alvand.

"Silakan kerjakan di depan, lengkap dengan caranya."

Anak itu maju dengan tenangnya sambil mengantongi kedua tangan. Hanya butuh waktu kurang dari 5 menit untuk menuliskan secara rinci cara serta jawaban dari soal yang tertera di papan.

(Maaf pakai foto. Hika tidak tahu cara menulis pecahan.)

"Gila, sepanjang itu caranya?"

"Itu kan, ditulis rinci be*o."

"Kalkolator emang beda, ya."

"Bener banget, dah."

"Lo makan apa, sih? Pinter banget."

"Gue mungkin cepet di hitungan, tapi jangan harap gue bisa bahasa kayak lo, Ibra."

KRIINGG ....

"Baik, berhubung bel pulang sudah berbunyi, kita teruskan materi ini di pertemuan berikutnya. Assalamu'alaikum." Bagus melangkah keluar dari kelas.

"Siang Pak, wa'alaikumusalam," balas seluruh murid kelas X-Class serentak, penuh semangat.

Semua segera bergegas, membereskan peralatan masing-masing serta merapikan bangku. Setelah beres, para remaja mengambil alat kebersihan di sudut ruangan untuk membersihkan kelas.

Mereka mulai berkeliling kelas dengan alat kebersihan di tangan, merapikan kelas sebelum ditinggal pulang. Berhubung jumlah siswanya hanya 10, para jenius itu sepakat untuk membersihkan kelas bersama setiap pulang sekolah meski sudah ada petugas kebersihan yang bekerja khusus untuk membersihkan tempat-tempat milik Chaseiro-X.

"Riq, tugas fisika gimana?" tanya Alvand yang sudah menyampirkan tas di sebelah pundak, selesai mengosongkan tong sampah di dekat papan tulis.

"Terserah mereka Bang. Kalian pada bisa, gak, kalau hari ini?" Thariq menatap kawan-kawannya.