Haikal menghela nafas pelan. Guling kanan, guling kiri, dan berakhir terlentang. Netra nya melihat langit-langit kamar yang sengaja di gambar nuansa langit malam oleh pemiliknya.

"Lo ngapain sih gulang-guling dari tadi?! Kasur gue jadi berantakan lagi bangsat!" Kesal Juna pada adiknya. Hah, kepalanya terasa mau meledak gara-gara Haikal.

Gimana ya, bukannya tak boleh. Tapi, gara-gara kelakuan adiknya itu, tempat tidur nya menjadi berantakan lagi. Padahal baru tadi sore diacak-acak oleh Haikal.

Haikal bangun, dan duduk sila ditengah ranjang. Menatap melas kakaknya yang telah tersulut sumbunya, "Kak, kalo misalkan lo ditembak cewek, bakal lo terima apa atau lo tolak?"

Alis Juna terangkat satu. "Kenapa tiba-tiba nanya kayak gitu?"

Haikal menggaruk belakang kepalanya yang sama sekali tak terasa gatal, "Y-ya kan gue cuma nanya aja."

Juna menatap curiga pada adiknya. Tumben, Haikal membahas tentang hal demikian. Biasanya juga selalu membahas game, serta julid soal tetangga sebelah.

"Tergantung," Juna berjalan mendekat ke jendela, "Kalo gue suka orangnya, gue bakal terima." Katanya seraya menatap pohon di depannya.

Selanjutnya, Juna menoleh dan tersenyum miring ke Haikal. "Siapa yang nembak lo?"

Haikal terdiam. Cepat sekali kakaknya paham.

"Sophia." Ucapnya sendu.

Juna menghela napasnya, "Oh, cewek yang kemana-mana sama lo setiap ada kegiatan itu tho."

Menurut Juna, perempuan yang bernama Sophia ini baik, ramah, cantik, tapi tetap cantikan bunda. Ia juga tahu, jika Sophia suka dengan Haikal.

Kemana-mana berdua hampir setiap hari, dan diperlakukan dengan baik. Perempuan mana sih yang tak baper, dan berujung suka.

"Udah lo kasih jawaban atau masih lo gantung?" Juna bertanya setelah berpindah duduk disamping Haikal, dengan buku sketchbook ditangan nya.

Haikal memejamkan matanya sesaat, kemudian menatap sendu kakaknya dan menjawab, "Gue tolak."

"Gue nggak salah, kan?" Tambahnya dengan wajah lesu. Kini ia menyandarkan kepalanya pada pundak Juna.

Juna melirik ke samping, "Nggak. Selama pilihan itu kata dari hati lo, gue bilang nggak salah."

Juna mulai menggoreskan pensil miliknya. "Lagian, kalian itu beda."

"Bukannya gue nggak suka sama dia, tapi kalo kalian jadi beneran, hati lo sama dia bakal sakit terus karena perbedaan yang ada."

"Oke. Awalnya kalian emang biasa aja, tapi makin lama kalian bakal ngerasa kalo nggak seharusnya kalian bareng. Pengen udahan, tapi kalian udah jatuh sedalam itu."

Juna menghentikan arsiran nya sesaat, kemudian menghela napas, "Kalo pun mau dipertahanin ke jenjang serius, salah satu dari kalian emang mau ngalah? Inget, kalian berdua itu sama-sama religius, Kal."

Haikal mengangkat kepalanya dari pundak Juna, mengangguk paham atas semua petuah dari kakaknya.

Ia menatap kakaknya yang kembali fokus melanjutkan gambarannya.

"Apa?" Juna melirik adiknya karena sadar jika diperhatikan sejak tadi.

Tanpa membalas, Haikal langsung merebahkan diri di kasur kakaknya. Memutuskan untuk menumpang tidur dikamar Juna lagi.

Mungkin besok setelah bangun, ia bisa sedikit melupakan tentang Sophia yang tertolak dirinya.

Tak perlu waktu lama, mata Haikal telah terpejam, serta mengeluarkan dengkuran khas orang tidur.

Sementara itu, Juna hanya menggeleng heran. Tak percaya pada Haikal yang telah terlelap dengan tenang.

Ia melihat jam pada ponselnya. Oh, jam 9 ternyata. Pantas.

Juna bangkit dan menyimpan sketchbook nya di nakas. Berniat menyusul adiknya ke alam mimpi.

Sayang, niat hanya tinggal niat. Saat Juna ingin menutup matanya, tiba-tiba angin berhembus dari samping kanannya.

Anehnya, hanya ia yang bisa merasakan.

"Hai, Arjuna."

Hah, Juna kenal suara ini. Ia menoleh. Wow, Sarah datang kemari lagi dengan tatapan pilu.

Apalagi ini?

Sepertinya malam ini Juna harus begadang untuk mendengar cerita, lagi.

...

Nih, penampakannya si Sophia. Cewek yang ditolak Mas Haikal.

Kalo suka, jangan lupa vote, komen, and follow, oke? 💚

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Kalo suka, jangan lupa vote, komen, and follow, oke? 💚

Fratrem | NCT DREAM 00 Line ✓Место, где живут истории. Откройте их для себя