Qítā

696 118 96
                                    

suara kipas angin memenuhi ruangan sepi tersebut

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

suara kipas angin memenuhi ruangan sepi tersebut. renjun menatap ibunya dari sofa yg terletak tak jauh dari kasur rumah sakit.

renjun mengacak rambutnya sembari menahan geraman. dia berdiri berjalan menuju pintu.

kepalanya mendongak ketika mendapati sepatu hitam yg familiar di matanya. dapat dia lihat pemuda tinggi tersebut menatap nya galak.

"aku mencarimu seharian"

renjun mengehela nafas. tubuhnya memeluk tubuh tinggi tersebut.

"bisa pergi sebentar?"

.

guanlin memandang renjun yg berjalan ke arahnya dengan wajah suram. si manis terbsebut duduk di depannya, lantas menaruh kepalanya di meja

"tuan moon tidak bisa membantu kalau sebesar itu"

guanlin menatap renjun yang memandang kosong ke arah haechan yang melayani pelanggan. tangannya mengusap surai lembut tersebut

"aku bisa membantumu"

renjun mendudukkan tubuhnya

"aku tak akan bisa mengembalikan uang sebesar itu dengan cepat"

"lalu?"

"lebih baik aku meminjam di bank saja"

"dan malah mendapat bunga lebih besar?"

renjun menatap guanlin, lantas menumpu kepalanya dengan tangan

"aku tidak tau, aku bingung. apa yang harus ku lakukan. aku tak ingin menyusahkanmu"

keduanya terdiam. renjun mentralkan pikirannya agar tidak terlalu berkecamuk.

"temani aku"

.

renjun menyeka keringat nya. dia duduk di depan guanlin yang sudah beristirahat

"aku tidak mau bermain lagi"

guanlin mengusap keringat pada dahi renjun

"tumbuhlah tinggi agar tidak lelah"

"kalau aku bisa meminta, sudah ku lakukan dari dulu"

guanlin mendekat pada renjun.

dia melepas seragamnya, meninggalkan kaus hitam yg dipakainya. renjun menatap bingung pada Guanlin yg memasangkan seragam miliknya pada dirinya

"sudah ku duga. kau terlihat pintar jika memakai seragam"

renjun melihat seragam yg lumayan kebesaran untuknya. lengannya saja sepanjang sikunya.

"terimakasih"

guanlin duduk bersila tepat di depan renjun. di tengah lapangan yang sepi membuat guanlin menyukai suasananya.

[ Xīwàng ] guanrenМесто, где живут истории. Откройте их для себя