Huài de

646 119 78
                                    

angin malam tidak membuat dua pemuda tersebut kedinginan

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

angin malam tidak membuat dua pemuda tersebut kedinginan. suasana cukup sepi dikarenakan jam belajar sudah selesai dari sore.

renjun duduk bersandar di dada guanlin, serta guanlin yang bersandar pada tribun sembari menatap pemuda manis di depannya memainkan jari besar miliknya.

sebelumnya guanlin mengira jika pemuda manis tersebut menangis, namun setelah dia melepas pelukan nya, matanya justru menangkap tatapan kosong si manis sampai ia membawanya untuk duduk.

"dingin?"

"tidak"

"makan?"

renjun terdiam, namun dengan ragu mengangguk

guanlin mengusap rambut di depannya, lantas mengambil kotak makanan di tasnya.

"aku tidak pernah memakannya, jadi kalau kau makan ayahku pasti senang"

"kenapa tidak kau makan?"

"masakannya tidak enak"

renjun memukul telapak tangan guanlin

"semua makanan enak. lidah mu saja yang mahal"

guanlin terkekeh, ia menyendok nasi goreng tersebut lantas menatap renjun dari samping sembari menyuapkan makanan.

"pedas?"

renjun menggeleng.

"waah, aku senang kau seperti ini"

"maksudmu?"

"kau manja"

bibir renjun mengerucut, lantas menarik kotak bekal tersebut untuk memakannya. serta sesekali memaksa menyuapkannya pada guanlin.

.

"uang?"

"iya, jadi kalau ada pekerjaan yang menurutmu bagus tolong beritahu padaku"

guanlin mengernyit

"untuk apa?"

renjun menoleh. netra nya bertemu tatap dengan netra guanlin. pemuda manis tersebut mengigit bibirnya ragu.

"kau tidak perlu tau"

"tapi aku ingin tau"

"memang kau siapa"

mata guanlin membola. renjun yang sadar telah menaikkan nada suaranya mematung ketika guanlin mendekat.

"mangkanya jadikan aku kekasihmu"

renjun terdiam tidak mengerti, namun sedikit demi sedikit wajahnya memerah

"tidak"

"kenapaa"

guanlin merengut

"ada yang lebih pantas denganmu"

"iya. itu kau"

[ Xīwàng ] guanrenWo Geschichten leben. Entdecke jetzt