✏️ 13 PACAR KETOS [DYLM]

11.9K 676 36
                                    

Keesokan harinya, Rara pergi ke sekolah bersama ibunya Heidi. Tadi malam Rara sudah mengirimkan Azzel pesan tetapi Azzel hanya membacanya tanpa ada niat untuk membalas. Jadilah Rara diantarkan oleh Heidi.

Rara masuk ke dalam kelas dengan tidak begitu semangat. Andai saja Dian sekelas dengannya mungkin ia akan sedikit bersemangat.

Saat sudah berada di dalam kelas Rara heran melihat semua teman kelas Rara menatapnya dengan tatapan aneh.

"Kenapa sih ada yang salah sama baju aku ya?" tanya Rara pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba seorang gadis datang menghampiri Rara.

"Li, lo udah putus ya sama Azzel?" tanya gadis itu.

"Em- Lia gak tau, tapi aku sama Azzel baik-baik aja kok," jawab Rara sambil tersenyum.

"Ko lo bisa sih baru putus sama Azzel udah pacaran sama Debli," ucap gadis itu sambil menatap Rara dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Rara yang mendengar itu merasa heran.

"Pacaran? Aku nggak pacaran sama Debli kok," ucap Rara sambil menggelengkan kepalanya.

"Serius? Terus ini apa? udah kesebar satu sekolah ini." Gadis itu memperlihatkan Rara sebuah foto yang menunjukan Rara dan ketiga pemuda yang ia yakini foto itu diambil saat ia akan diculik semalam dan Debli menolong nya.

"Loh kalian kok bisa langsung mikir kalau aku sama Debli pacaran gara-gara foto ini, kemarin aku hampiri diculik tapi Debli nolongin aku!" tutur Rara berharap mereka yang ada dikelas itu percaya padanya.

"Tapi kata Imel kalian pacaran Li," celetuk salah satu siswi lainnya.

Rara terdiam mendengar apa yang dikatakan barusan, Imel telah membuat berita palsu. Apakah Azzel sudah tau hal ini?

Rara segera berlari keluar kelas pergi ke kelas Azzel tanpa memperdulikan bisik-bisikan tentang dirinya di koridor sekolah.

Ia sampai di kelas Azzel yang kebetulan belum memulai pelajaran, dan disana ada Dian yang menatapnya sambil tersenyum berbeda dengan Imel yang tersenyum mengejek kearahnya .

"Azzel!" panggil Rara pelan namun seisi kelas itu mendengarkannya dan menatap kearahnya.

Azzel mengangkat wajahnya yang tadi menunduk bermain hp melihat siapa yang memanggilnya

"Azzel aku mau ngom-"

"Eeeeehhh, ada pacar baru ketos nih, hati-hati ntar Debli ngamuk loh," ucap Imel dengan tawa kecilnya.

Rara berusaha untuk tidak marah dan bersikap tetap ramah terhadap Imel.

"Maksud kamu siapa? Aku nggak pacaran sama Debli kok, yang kamu sebarkan itu berita hoax," balas Rara sambil tersenyum, seisi kelas mulai berbisik-bisik mengatakan jika Imel menyebarkan berita hoax .

"Heh, loh! Ngaku aja kali, nggak usah malu, lo kan juga udah putus sama Azzel," ucap Imel lagi tidak terima Rara mengatakan jika dirinya menyebarkan berita hoax.

"Ng-"

"Berisik! Lo bisa keluar ini bukan kelas lo. Dan kita nggak ada hubungan apa-apa lagi!" bentak Azzel mengusir Rara dari kelasnya.

Rara terdiam mencermati apa yang barusan Azzel katakan, Rara memegang dadanya mengapa terasa begitu sakit mendengar perkataan Azzel namun bukan begitu faktanya?

Teman-teman Azzel yang melihat itu hanya bisa diam, mereka tidak berani membela dan membantu Rara karena mereka tau bagaimana jika Azzel marah.

Khanza hanya diam menatap Rara dengan perasaan iba.

✏️✏️✏️

Rara memilih untuk membolos dari mata pelajaran pertama hingga istrahat, ia ingin menghabiskan waktunya itu di rooftop sekolah.

Menikmati sejuknya angin diatas sana, namun harapannya tidak berjalan seperti yang telah ia rencanakan.

Baru beberapa menit menikmati sejuknya angin, Azzel datang membawa dua buah buku tulis dengan satu buku cetak sejarah.

Ia duduk disamping Rara.

"Emang pantes pacar ketos bolos? Mentang-mentang pacar ketos" Ucap Azzel menyindir Rara.

"Aku nggak pacaran sama Debli Azzel!" balas Rara dengan nada serak menahan tangisannya yang sejak tadi ia tahan.

"Cengeng banget sih! Gitu doang aja udah mau nangis," sindir Azzel.

Rara mengusap air matanya yang berada di pipi dengan kasar, kali ini ia benar-benar kesal dengan gosip yang menyebar jika dirinya berpacaran dengan Debli.

"Kerjain tugas sejarah gue dari halaman 56 bab 7 sampe bab 8," ucap Azzel menaruh ketiga buku itu diatas paha Rara.

"Ko buku tulisnya dua?"

"Punya Imel satu."

"Ko dia males banget, gak mau ngerjain tugasnya," ucap Rara kesal ia seperti menjadi babu mereka.

"Nggak usah banyak ngomong, bentar pulang sekolah gue ambil," ucap Azzel lalu berdiri.

"Loh aku ngerjain sekarang?"

"Iyalah! Mau tahun depan?" Setelah mengatakan itu Azzel hendak turun rooftop namun terhenti mendengar ucapan Rara.

"Kenapa kamu nyuruh-nyuruh aku! Aku kan bukan pacar kamu lagi," jawab Rara yang ikut berdiri di belakang Azzel.

Azzel berbalik lalu berjalan mendekati Rara.

"Oh jadi lo beneran mau putus sama gue dan pacaran sama Debli hah?!"

Azzel mencengkram dagu Rara dengan kuat
sehingga Rara hanya bisa meringis menahan rasa sakitnya.

"Sss-sakit Azzel."

"Gue nggak peduli! Yang gue tau tugas gue sama Imel selesai sekarang!" ujar Azzel dengan nada dingin setelah itu Azzel segera pergi meninggalkannya.

Rara menatap punggung Azzel dengan tatapan sendu.

"Kapan sih, kamu berubah."

✏️✏️✏️

DYLM [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora