•14•

38 4 2
                                    

Sesuai rencana, jam 4 Angga mengajak Abun pergi ke luar. Devano kemana? Devano sudah bersiap di taman untuk memukul Abun.

Angga menelpon Abun.

"Bun, gua udh di depan"

"..."

"Cepetan elah"

"..."

"Yok"

Telepon tertutup.

"Gua gk pernah se-excited ini anjir haha" kata Angga.

Lalu Angga terkekeh.

"Ada ya yg mau ngebunuh malah seneng? Haha.. Ada lah, contohnya gua" kata Angga lalu terkekeh lagi.

"Ngapa lu ketawa, serem anjir" kata Abun.

"Btw, lo sama Dannia gimana?" tanya Angga.

"Putus. Dia udh tau gua cuma mainin dia, haha.. Lucu sih, dia sampe nangis tadi" kata Abun.

'Lo gk tau aja, itu bukan tangisan asli, tpi palsu' batin Angga.

"Kuy ah berangkat" kata Abun.

Mereka langsung berangkat. Abun berkendara di belakang Angga. Karena Angga bilang dia yg tau arah ke tempat itu.

20 menit, baru mereka sampai di tempat tujuan. Mungkin kalian bertanya, apakah Ajeng sudah di sekap? Jawabannya.. Sudah.

"Ini tempat gua baru tau, mana jauh lagi" kata Abun sambil melepaskan helm nya.

"Iya, tpi ada fakta unik dari tempat ini" kata Angga.

"Paan?" tanya Abun.

"Klo ada yg dateng ke sini, pasti salah satu dari mereka bakal dipukul?" kata Angga.

"Dih, ngadi-ngadi lo" kata Abun.

"Serius gue, bentar lagi juga bak–

BUGH! Abun pun tak sadarkan diri.

"Akting lo kurang bgt anjir" kata Devano.

"Ya gimana dong, kan gua belum debut jdi aktor" kata Angga.

"Udh, jgn banyak bacot. Sekarang kita bawa Abun ke tempat sekap, jan lupa pake topeng lo" kata Devano.

Mereka memasukkan Abun ke dalam mobil. Lalu mereka sama-sama memakai topeng penyamaran. Langsung ke tempat sekap.



Suara langkah kaki terdengar nyaring. Membangunkan dua sejoli yg sedang diikat kuat.

"Da– dannia. Kamu kesini mau bebasin aku kan?" kata Abun.

Dannia terkekeh. Sangat seram sekali.

"Lo pikir gua bakal bebasin lo? HEY BODOH! GUA YG NYEKAP KALIAN BERDUA BEGO" kata Dannia.

"LO MAU NGAPAIN KITA HAH?!" teriak Ajeng.

"Nothing. I just wanna play with you guys, but.. Gua mau kenalin anak buah gua yg dengan baik hati membawa kalian berdua ke sini" kata Dannia. Lalu Dannia menepuk tangannya. Muncul lah,

"Devano? Angga? Jadi kalian sekongkol?" tanya Abun.

"Yash, welcome" kata Devano sambil tersenyum.

"Aish, lucunya.. Kalian pilih dong. Mau disiksa dulu baru mati, atau mau mati langsung?" tanya Dannia.

"Dan, plis gua gk mau.. Gua minta maaf plis lepasin gua" kata Ajeng.

"Terus, SELAMA INI KEMANA AJA!" kata Dannia sambil mendegungkan kepala Ajeng.

"Selama ini kalian mainin gua emang gua gk tau? Hah? GUA TAU!" kata Dannia.

"Dan selama ini, gua udh bertindak kok. Bertindak apa aja Dev?" kata Dannia.

"Menabrak Ajeng dan meracun pak Jaya" kata Devano.

"JADI BOKAP GUA MENINGGAL GARA-GARA LO DAN?" tanya Abun.

Dannia mengangguk.

"Tapi tentu gk langsung pake tangan gua" kata Dannia sambil terkekeh.

"Udh lah basa basi nya, langsung aja dong" kata Angga.

"Aish, anak buah yg satu ini sudah tidak sabar ya?" tanya Dannia.

Dannia langsung menarik rambut Ajeng dan rambut Abun, lalu membenturkannya, membuat keduanya merintih kesakitan. Lalu, Dannia menarik dagu Ajeng.

Plak!

"Itu karena lo udh ambil Abun dari gue"

Plak!

"Itu karena lo udh bilang gua cewek cupu"

Plak!

"Dan ini karena lo udh mainin gua"

Dannia langsung beralih ke Abun. Sebelum itu, Dannia mengelus dulu pipi mulus Abun.

"I'm sorry. but you deserve this!" kata Dannia.

Plak!

Bugh!

Bukan tamparan saja yg Abun dapatkan. Namun, Abun mendapatkan tonjokan di hidungnya juga. Melihat darah segar yg mengalir di hidung Abun, Dannia lalu mengusapnya.

"Gimana? Sakit?" tanya Dannia.

Bad vs Psycho || Abun Sungkar ft Dannia Salsabilla [END]Where stories live. Discover now