•13•

35 2 0
                                    

Dannia sedang menyayat-nyayat seseorang yg mungkin sudah tidak bernyawa lagi. Dengan kaget, Angga dan Devano menghampiri Dannia.

"Si- siapa dia?" tanya Angga. Dannia menoleh.

"Oh, kalian sudah datang?" tanya Dannia. Mereka mengangguk.

"Siapa dia?" ulang Angga.

"Dia? Dia yg selalu berada di depan pintu ini. Kenapa?" tanya Dannia dengan masih menyayat-nyayat pipi orang itu.

"Ke- kenapa dia?" tanya Devano.

"Simple nya sih, dia cepu. Dia mau ngomong sama bokap gua, kalo gua bakal bunuh rekan kerjanya. Aish, si biadab ini" kata Dannia sambil menendang kaki mayat itu.

Devano dan Angga yg melihatnya pun sedikit meringis.

"Nah, ini pelajaran buat kalian. Jika kalian berani berkhianat, kalian akan bernasib sama.. Oh, bahkan mungkin lebih dari ini haha" kata Dannia.

Devano dan Angga yg mendengarkan itu langsung meneguk ludahnya sendiri. Sekejam itu memang seorang Dannia.

Dannia lalu menepuk kedua tangannya. Lalu tak lama kedua bodyguard nya menghampiri.

"Bawa mayat ini, kubur saja di belakang. Jangan lupa tulis tanggal dia tewas" kata Dannia.

Bodyguard itu menyeret mayat itu keluar.

"Oke, kita mulai perbincangan" kata Dannia sambil membersihkan tangannya dari darah yg bercucuran. Tapi sebelum itu, Dannia menghirup dalam dalam darah segar itu.

"Ahh segarnya" kata Dannia.

Astagfirullah kamu berdosa bgt><  -author.

"Jdi, langkah selanjutnya.. Gua pengen kalian bawa Abun ke suatu tempat. Ntar gua kasih tau lokasinya, setelah itu biar itu jdi urusan gua. Dengan catatan, dia dibawa dalam keadaan tak sadarkan diri, biar seru kan ya bangun bangun liat muka gua" kata Dannia sambil smirk.

Devano dan Angga hanya mengangguk.

"Oke, dan.. Em, oh ya.. Sebelum itu.. Kalian juga harus sekap Ajeng. Hanya disekap, bukan di buat pingsan atau disiksa. Okeh?" kata Dannia. Lagi lagi mereka hanya mengangguk.

"Bawa mereka jam 6 sore. Kita eksekusi jam 10 malam" kata Dannia.

"Kita turut andil?" tanya Angga.

"Lo kira gua bakal ngelakuin ini sendiri? Bukannya kalian pun punya dendam pribadi?" tanya Dannia.

"Permainan yg bagus" kata Devano.


Pagi pagi Dannia berkunjung ke rumah Abun. Anggap saja ini sebagai kenangan manis sebelum kenangan pahit kan?

Setelah di perbolehkan masuk oleh pak satpam, Dannia langsung masuk ke rumah Abun. Karena Abun memang memperbolehkannya masuk tanpa harus izin terlebih dahulu, tapi alangkah terkejutnya Dannia saat membuka pintu kamar Abun, Abun sedang berciuman dengan..

"Eh maaf gua ganggu" kata Dannia lalu pergi.

"Dan.. Dan.." kata Abun sambil mengejar Dannia.

Sedikit sesak melihat Abun berciuman dengan Ajeng, namun tak apa.. Toh, mereka berdua akan mati ditangannya kan?

Dannia berjalan cepat namun dia kalah cepat oleh Abun, karena Abun bisa mengejarnya. Abun menahan tangan Dannia. Lalu tanpa di duga, Abun mencium Dannia.

Selama 5 menit, ciuman itu terlepas.

"Bibir lo manis" kata Abun lalu terkekeh. Dannia hanya diam menatap Abun dengan tatapan tajam.

"Gua udh sapu ciuman gua tadi sama Ajeng, dengan ciuman sama lo" kata Abun.

"Ini gk lucu anjing" kata Dannia.

"Dan.." lirih Abun.

"LO MEMPERMAINKAN HATI GUA BUN! LO MEMBUAT GUA YG TADINYA GK BENCI SAMA LO, JADI BENCI.. MALAH TERAMAT BENCI! LO TAU, GUA CINTA SAMA LO GK MAIN-MAIN! DAN LO MEMPERMAINKAN ITU?" teriak Dannia.

"Haha, bagus deh klo lo sadar" bukan. Itu bukan Abun yg ngomong, tapi Ajeng.

"Well, sekarang lo udh tau kebenarannya. So, SPEAK BEB, SPEAK THE TRUTH THAT MUST BE TOLD!" kata Ajeng.

"I'm just playing with you, why?  because .. you deserve it" kata Abun lalu smirk. Dannia menitikkan air matanya. Tak percaya dengan semua apa yg diucapkan keduanya.

"And now, lets break up" kata Abun sambil mendorong Dannia. Dannia terhuyung dan jatuh.

Melihat itu Abun dan Ajeng tertawa. Dannia masih menangis dan bangkit,

"Oke, that fine. Thankyou for your time. so far you have always been by my side, i say goodbye" kata Dannia lalu keluar. Masih terdengar jelas tawaan Abun dan Ajeng yg terdengar di telinga Dannia.

Dannia langsung menghapus air mata nya.

"Air mata kebohongan.. Kau berakting dengan baik Dannia" smirk Dannia.

"Ahh tidak sabar untuk menyaksikan mereka merintih kesakitan dan menyebutkan namaku memohon untuk dibebaskan haha" kata Dannia lalu masuk ke dalam mobil.

Bad vs Psycho || Abun Sungkar ft Dannia Salsabilla [END]Where stories live. Discover now