"Huhh, kalaiu semisal 10 sih masih bisa dihitung jari."

"Hahahaha, gak sampai 10 dong! cuman 9."

"Iya kan itu cuman berkurang satu!"

"Tapi setidaknya kan gak dua angka~"

Jisoo melipat tangannya dengan dongkol, dan memilih mengalihkan pandangannya keluar jendela karna malas berdebat dengan Johnny.

"Aduh ada yang ngambek lagi gara-gara kalah debat..." Tegur Johnny pada Jisoo.

"IH! siapa yang ngambek. Sok tau banget."

"Gak ngambek sih cuman jawabannya ketus hehe."

Jisoo akhirnya menghadapkan badannya kearah Johnny kemudian membulatkan matanya pada pria itu. "Udah diem ya aku ngantuk." Jisoo menempelkan jari telunjuknya didepan mulut Johnny dengan galak. Dan membuat pria itu jadi menahan tawanya.

"Duh siap-siap pegel ni kayaknya punggung sebelah kanan." Pria itu mulai bersandiwara memijat-mijat pelan punggungnya.

Jisoo memanyunkan bibirnya karna sebal, Ia malah merasa ingin menangis karna Johnny tiba-tiba menyebalkan pagi ini.

Johnny mengaku kalah. Jisoo terlihat sangat menggemaskan kali ini hingga membuat tawanya pecah sampai-sampai matanya berbentuk bulan sabit akibat tawanya.

"Yatuhan lucu banget sih." Pria itu mencubit kedua pipi Jisoo gemas.

"Sini-sini tidur dulu, entar aku bangunin kalau udah sampai." Ucap Johnny pada Jisoo lalu membuat kepala gadis itu bersender dipunggungnya yang kokoh.

"Jangan nyebelin lagi, aku gak suka.."

"Iya maaf ya. Kan gak seru kalau aku serius terus."

Jisoo hanya bergumam samar kemudian menutup matanya perlahan. Belaian tangan Johnny dikepalanya membuatnya semakin mengantuk dan menjadi ingin cepat-cepat memasuki alam bawah sadarnya. Karna, kapan lagi ia dapat tertidur nyenyak dengan posisi seperti sekarang ini?





.



2 jam kemudian Johnny membangunkan Jisoo dari tidurnya.

Gadis itu melakukan peregangan kecil ditempat duduknya kemudian melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 11.23 EST. Dan kereta sudah berhenti di emlyn raillway station Newcastle.

Tujuan pertama Johnny tentu saja akan membawa Jisoo untuk makan siang. Namun kali ini ia tidak akan membawa gadis itu ke sebuah restaurant melainkan ke sebuah tempat menyenangkan yang mencakup sebuah arena mini golf indoor, tempat live music, dan cocktail bar sekaligus menyajikan makanan barbeque ala american bernama Ghetto Golf Newcastle.

Tempat yang benar-benar asik untuk menghabiskan waktu bersama teman, sahabat atau pasangan. Johnny membeli package menu yang sudah mencakup minum, ticket untuk bermain di arena golf, sekaligus makan siang mereka.

Tempat tersebut di dekorasi sedemikian unik dengan dinding yang dipenuhi graffitti dan beberapa area glow in the dark.

"Makan dulu, atau main dulu?" Tanya Johnny begitu mereka sudah mendapatkan tiket masuk untuk dirinya dan Jisoo.

"Makaan dong."

Keduanya melangkah dengan ceria memasuki tempat tersebut untuk bersenang-senang. Di area barbeque mereka disambut dengan musik-musik bergenre edm yang membuat siapapun mendengarnya akan membuat suasana hati mereka menjadi lebih bergairah.

Pemuda dan pemudi itu menghabiskan makanan mereka dengan cepat, karna keduanya sudah tidak sabar untuk bermain mini golf yang memiliki 20 hole mini dengan tema hole yang berbeda-beda. Jisoo akan berteriak dengan girang jika ia berhasilkan memasukkan bolanya ke dalam lubang dalam sekali atau dua pukulan yang berarti ia sukses mengalahkan lawannya, Johnny. Dan begitu pula sebaliknya. Tidak jarang pula Johnny mengejek pukulan Jisoo yang jelek dengan berkata,

M A L A M.Where stories live. Discover now