Pengantar

7 1 0
                                        


Kau bagai air yang mengalir

Yang memberikanku kehidupan

Yang menjadikan dunia nirmala

 

Kau bagai mentari yang bersinar di esok hari

Yang membawa hari baru bagi dunia

Yang memulai kembali suatu cerita

 

Kau bagai bintang dilangit malam

Terang benderang dalam kegelapan

Penuntun jalan dari kekelaman

 

Senyummu lebih indah dari senja

Lebih hangat dari sang surya

Lebih berharga dari mestika

Namun begitu rapuh bak kaca

 

Semangatmu terus saja membara

Meski dunia tak pernah ingin kamu bercahaya

Meski semesta selalu menghadirkan lara

 

Kau adalah segalanya

Bagiku...dirimu bahkan lebih berarti

Dari atmaku sendiri

 

Tanpamu, duniaku hampa

Tanpamu, semua terasa abu-abu

Kaulah bianglala, sang pemberi warna selepas isak semesta

Dikara bahagia amerta

 

Ini hanya tentang dirimu

Tentang makna milikmu dihatiku

Renjana yang begitu sendu

Ini kisahmu

Yang kutulis dengan sepenuh hatiku

 

Ini ceritamu

Dengan segenap kerinduan yang menggebu

Inilah kenang

Karena hadirmu adalah cerita terindah dalam hidupku

***

“Pada akhirnya, lo nggak pernah menang, kan?”

Dia menatap sebuah buku yang dirinya genggam dengan erat. Ia tersenyum sendu mengusap buku yang kertasnya sudah berubah menguning itu.

Ia mendongak, wajahnya terkena tetesan air hujan yang jatuh membasahi bumi hari ini. Menyamarkan setitik air mata yang lolos dari kedua matanya.

“Gue rindu.”

***

Hai hai!
Selamat datang di dunia imajinasi pertamaku.
Kali ini, aku ingin kalian mengikuti perjalanan hidup Betelgeuze yang nggak ada manis-manisnya, hehehe.

Semoga Betel bisa ada di hati kalian yaa :)

*Disarankan membaca beberapa chapter terlebih dulu sebelum memutuskan untuk melanjutkan atau tidak. Kalau suka, jangan lupa memberi dukungan berupa vote, comments dan kalau bisa share ke temen-temen kamu ya!

Thank you

Note = part berikutnya(chap 6) akan di upload saat vote tiap part mencapai 5.

KENANGTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon