"Karin juga mohon maaf ke Ayah kamu berkali-kali disana. Namun Ayah kamu tidak berbicara sedikit pun," timpal Tante Sheila.

"Kalo Karin ada omongan nggak tentang siapa ayah dari bayinya?" tanya Lisa.

Tante Lia dan Tante Sheila kompak menggeleng.

"Yaudah Tante, makasih ya udah sigap dateng ke sini. Ini juga udah malem banget, Tante boleh pulang kok. Biar Lisa yang urus ini."

Tante Lia dan Tante Sheila mengerti, mereka lalu pergi meninggalkan rumah.

Lisa berjalan ke taman belakang, melihat dari jauh Ayahnya yang masih duduk di bangku ayunan kayu yang biasa ia pakai bersama almarhumah Mama dulu.

Jujur saja Lisa merasa iba pada Ayahnya yang sudah tua itu. Walaupun ia masih menyimpan rasa sakit hati pada Ayahnya, tapi ikatan batinnya dengan beliau tidak akan pernah mati.

Lisa mengantarkan sebuah selimut dan segelas teh hangat ke Ayahnya. Dengan canggung dia duduk disebelah Ayahnya.

"Lisa nggak bisa ngasih kata-kata bujukan atau kata penenang buat Ayah. Lisa cuma bisa ngasih teh hangat sama selimut ini ke Ayah. Kalo Ayah udah selesai dengan merenung disini, Ayah boleh masuk ke kamar karena Lisa udah rapikan kamar Ayah tadi."

Hanya angin malam yang terdengar diantara keduanya.

"Lisa tinggal ya."

Ia meninggal Ayahnya disana. Lisa duduk di sofa ruang tamu dengan wajah lelahnya. Dia merasa bingung dengan situasi ini, apalagi ia memiliki satu beban yang belum ia selesaikan.

"Gimana gue bisa bujuk Ayah buat setujuin gue ke London kalo kondisi rumah lagi kacau gini?"

Lisa mengusap wajahnya dengan frustasi, ia mengambil ponselnya dan tak sengaja menjatuhkan airpods yang ia pakai di bus tadi.

"Loh, kemana satunya lagi?"

"Ck, segala ilang lagi! Argh, frustasi gue jadinya!"

***

Lisa menerima gajinya dari Keno. Hari ini memang semua uang gaji kerja paruh waktunya keluar, Lisa langsung memasukkannya ke banknya dan terus menghitung kekurangan uangnya.

"Itung terus sampe mampus!" ledek Cia.

"Eh, anjir duit Lo banyak juga ya?" sahut Oca.

"Ya banyaklah, emang Lo? Tiap hari tuh ada aja pengeluaran buat beli merchandise bias kesukaan Lo."

"Emang bias dia siapa?" tanya Lisa.

"Lee Jaemin."

"Na Jaemin!" ralat Oca.

"Lah ganti marga dia?"

"Emang sejak kapan Jaemin pake marga Lee, anjim!"

"Tapi gue sering denger Lo sebut-sebut Lee."

"Itu gue ngomongin Lee Jeno, anying."

"Ya santai elah, lagian siapa aja Lo bahas ke gue. Udah tau gue kagak paham."

"Buat beli apaan sih emang, Lis?"

"Beli tiket ke London."

"Owalah, kenapa harus kerja banting tulang? Kan bonyok Lo orkay."

"Jaga-jaga kalo nggak dikasih ongkos."

"Buset, jahat amat bokap Lo."

"Kan dia ngomongnya jaga-jaga, Jamilah!" sarkas Cia.

"Ih demi dah, Cia lagi PMS apa gimana sih? Emosi terus sama gue!"

Lisa terkekeh.

"Gimana skripsi? Diterima sama dosbing?" tanya Lisa.

"Alhamdulillah diterima Lis! Gila tadi gue ampe bagi-bagi Boba ke dosen-dosen sama anak-anak kelas."

"Yah, gue nggak kebagian lagi nih?"

"Tenang.. punya Lo spesial! Tada..., Wedang jahe!"

"Spesial dari mananya anjir, ini mah yang ketengan juga dijual di warung!" protes Lisa.

"Ya kan Lo anaknya suka gadang, yaudah gue beliin aja ini wedang jahe serenceng."

"Hmm, iya deh iya. Lo doang mengerti gue."

"Besok ngemall kuy!"

"Kuy aja gue mah, mumpung libur."

"Oke, gue traktir main di time zone!"

"Bocah anjir," protes Cia.

"Lah, emang mau kemana lagi? X2? Auto di tendang dari rumah gue kalo ketahuan kesana."

"Ya nggak kesana juga, Jainudin."

"Ke blueberry pasti di otak Lo? Ya kan?"

"Enggak kok, ke Channel aja. Soalnya ada edisi terbaru disana."

"Pake duit siapa, Daegall!"

"Pake duit yang mulia kanjeng Oca lah."

"Najiz, porotin gue terus!"

"Heh, yang bantu skripsi Lo siapa emang!"

"Iya iya deh, iya nanti gue beliin elah itu tas Channel terbaru yang dipake Irene sama Jennie."

"ASOY, BISA PAMER AKU TUH, YEAY!"

Lisa bergeleng-geleng kepala melihat tingkah absurd kedua temannya ini.

Usai menghitung kekurangan uang untuk membeli satu tiket pesawat ke London, tiba-tiba sebuah notifikasi muncul pesan dari Tante Lia.

Tante Lia : Lisa, bisa dateng ke Airport nggak? Hari ini Karin mau terbang ke Kanada.

***

Kaget ya Karin bisa kebablasan gitu. Penasaran nggak sih cowoknya kayak apa sampe Karin bisa luluh?

Nanti ku beri visualnya:>

Oh iya yang nggak tau siapa Na Jaemin yang Oca dan Aci sebutkan di atas tadi, yuk simak foto orang ganteng..

Oh iya yang nggak tau siapa Na Jaemin yang Oca dan Aci sebutkan di atas tadi, yuk simak foto orang ganteng

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


/Ganteng ya, tapi sayang bukan pacar nya Lita:(

SenandikaWhere stories live. Discover now