#00

5.2K 389 10
                                    

Malam ini bulan purnama tertutup awan. Kuil sang raja kutukan biasa saja seperti malam-malam yang lalu, tenang dan mencekam.

Wanita dengan rambut hitam panjangnya tengah menaik turunkan tubuhnya diatas raja kutukan, yaitu suaminya sendiri. Wanita itu adalah Ryomen  Ran, wanita yang menjadi persembahan warga desa agar raja kutukan tidak terus meminta tumbal.

Walaupun sampai detik ini Sukuna masih meminta tumbal. Namun tidak sesering sebelum menikahi Ran.

"Tidurlah, aku akan keluar sebentar"

Ran hanya mengangguk, ia sangat lelah setelah persetubuhannya dengan raja kutukan. Ia menarik selimut sampai lehernya lalu pergi tidur.

Diluar kuil, Sukuna menatap langit yang berawan. Hatinya menghangat saat mengingat Ran. Walau awalnya ia menganggap wanita itu hanya sebagai budak, tapi lambat-laun ia mulai menempatkan Ran di hatinya sebagai orang yang istimewa. Ia tersenyum mengingat Ran yang datang pertama kali dengan perasaan takut. Sekarang bahkan wanita itu berani menggodanya berujung olahraga malam yang nikmat.

Insting Sukuna mendeteksi ancaman. Pandangannya tertuju di kegelapan dalam hutan, penyihir Jujutsu kembali menyerang pikirnya.

Sukuna teringat dengan Ran, ia berlari kedalam, namun langkahnya dihentikan pengguna bayangan. Bayangan Sukuna dikendalikan oleh beberapa penyihir Jujutsu membuatnya tak bisa berkutik.

Tak lama muncul penyihir Jujutsu dari segala arah mengepung Sukuna, melancarkan jurus masing-masing demi membunuh sang raja kutukan.

Dengan mudah Sukuna menghempas mereka yang mengepung maupun menahan bayangannya. Mereka terkumpul di satu tempat di hadapan Sukuna.

Sukuna berjalan perlahan menatap para penyihir itu merintih kesakitan. Tanpa memberi kesempatan mereka untuk menyerang balik, Sukuna memotong tubuh penyihir Jujutsu dengan mudah. Namun ada beberapa yang sempat meloloskan diri, mereka kompak berlari kedalam kuil.

Sukuna dengan cepat mengejar mereka, ia khawatir kekasihnya terluka oleh ketiga penyihir Jujutsu itu. Sukuna membelalakkan matanya, terpampang tubuh polos Ran tergeletak dengan kepala yang terpenggal, darah keluar deras dari lehernya. Tubuh polos Ran sedikit kejang, yang berarti ia terpenggal dengan kecepatan sepersekian detik yang membuat syarafnya kaget.

Dahi Sukuna berkerut, ia benar-benar murka sekarang. Ran, kekasihnya telah terpenggal di kamar mereka. Padahal baru beberapa menit mereka bermesraan di tempat itu, memberikan kasih sayang satu sama lain di tempat itu. Namun kini kamar itu telah dipenuhi dengan darah Ran.

Sukuna membantai kedua penyihir Jujutsu yang membunuh Ran dengan brutal. Tersisa satu orang lagi. Mereka berhadapan, Sukuna menembakkan panah api ke penyihir itu, namun gagal.

Mereka bertarung cukup lama hingga sampai pada Sukuna mencekik penyihir tersebut. Sebelumnya ia berhasil memutuskan kedua tangan dan kakinya.

"KAU HARUS MEMBAYARNYA!! PENYIHIR SIALAN!!"

"Tolong lepaskan aku.... Aku memiliki seorang putri dan istri yang sedang menungguku.... Kami hanya diperintah. Kami diperintahkan untuk membunuh istrimu"

Sukuna menyeringai, sorot matanya begitu terlihat menunjukkan amarah yang menggebu. "Aku akan melepasmu jika kau mau bertanggung jawab"

Sedikit ragu penyihir itu dengan perubahan drastis raja kutukan, "Aku akan bertanggung jawab... Apapun itu"

"Bawa semua keluarga dan kerabatmu disini, aku akan memilih siapa yang akan menggantikan Ran-ku. Kau mengerti tua Bangka?"

Wajah penyihir itu pucat pasi, ia salah menaruh harapan kepada raja kutukan.

Sukuna mengembalikan kedua tangan dan kaki baru bagi penyihir itu, "Besok pagi sebelum matahari diatas kepala. Jika ada dari yang tidak datang.... Akan kuhabisi kalian sampai ke akar"

Sukuna berjalan kedalam kuil meninggalkan penyihir itu. Di kamar, Sukuna berlutut menatap kepala Ran yang ada di pangkuannya. Ia menatap kosong kekasih yang mulai ia cintai itu.

"Apa aku salah berharap kau menjadi istriku? Apakah itu terlalu sulit untuk terkabul?"

"Penyihir sialan!! MATI KALIAN SEMUA!!!!"










TBC.

Book kedua author semoga suka yaa - 3-

Sukuna-sama [ Sukuna X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang