Kim Seokjin seorang Mafia sekaligus CEO terkemuka jatuh cinta kepada seorang wanita dari kalangan bawah,
Sikap Seokjin yang dikenal mengerikan, kasar tidak pandang bulu dalam menghukum orang yang sedikit melakukan kesalahan.
Namun seketika berubah...
Akhir pekan Seokjin memutuskan untuk tetap berada di rumah menemani Jisoo agar tidak terlalu bosan sendiri.
Biasanya walau hari minggu Seokjin tidak pernah libur bekerja tapi mengingat kejadian sebelumnya membuat Seokjin takut meninggalkan Jisoo.
Menemani Jisoo dari bermain belajar memasak berkebun di halaman belakang Seokjin lakukan bersama dengan Jisoo.
"Oppa ayo pakai ini" Pinta Jisoo menyodorkan kostum karakter berwarna pink
"Tidak,,, tidak aku tidak mau" Tolak Seokjin
Memakai kostum berwarna pink itu adalah hal memalukan dirinya diminta mengenakan pakaian itu,, tentu saja Seokjin akan menolak
"Ayolah oppa,,, kita bermain" Mohon Jisoo
"Huh yasudah kalau tidak mau aku mau tidur" Rajuk Jisoo berjalan menjauh
Huuh Seokjin membuang nafasnya
"Baiklah Jisoo aku akan memakainya" Ucap Seokjin sedikit berteriak
"Oppa bohong" Acuh Jisoo
"Tidak Jisoo" Sahut Seokjin
Jisoo memutar tubuhnya menghadap ke arah Seokjin dengan senyuman manis mengambang dibibir Jisoo
"Sungguh" Tanya Jisoo
"Iyaa Jisoo" Yakinkan Seokjin
Seokjin membawa pakaian itu kedalam kamar nya, diluar Jisoo menunggu nunggu tidak sabar Seokjin keluar dengan pakaian itu.
Kreek
Pintu pun terbuka menampilkan sosok Seokjin dengan pakaian berwarna pink di tubuhnya membuat dirinya tidak terlihat menakutkan lagi melainkan menggemaskan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Woo ah oppa" Jisoo berbinar melihat Seokjin
Lain halnya dengan Seokjin yang tersenyum paksa dihadapan Jisoo, dirinya seorang Mafia yang gemar membunuh tunduk dihadapan Jisoo.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Para bodyguard didalam rumah Seokjin terlihat berusaha menahan diri agar tidak tertawa melihat penampilan bosnya sekarang
