00

18 3 3
                                    

Sepanjang perjalanan aku berusaha menahan napasku yang terus bergemuruh sejak Tuan muda Heibert, maksudku Drago membawaku naik ke kudanya dan duduk tepat didepan lelaki itu.

Bayangkan saja, tanpa meminta atau menawarkan ku naik, ia tanpa aba-aba langsung membopong tubuhku dan meletakan tubuh kecilku di atas kuda hitam miliknya lalu ia menyusul dan kami mulai meninggalkan tempat sunyi itu.

Tubuhku kaku saat tanpa sengaja punggungku menyentuh dada bidangnya, berusaha menahan tubuh agar tidak jatuh aku berpegang erat pada tali kekang yang juga dipegang pria itu. Seolah tahu kekalutanku ia memperlambat jalan kudanya dan menarik tubuhku agar semakin menempel padanya. Apa-apaan pria ini, pikirku.

Aku berusaha menjauh sedikit darinya, aku tentu tahu pria macam apa dirinya, yang tidak segan-segan menyakiti siapapun yang mengusiknya entah itu pria atau perempuan sekalipun. Ingatanku seketika melayang pada kejadian beberapa tahun yang lalu, saat itu istana mengadakan pesta besar dan banyak para bangsawan hadir dalam acara itu dan tak terkecuali aku yang juga hadir bersama ibuku.

Kala itu kami tengah berbincang disekitar sudut istana dan sesekali tertawa pada guyonan lucu Shana, dan secara tiba-tiba istana berubah mencekam kala tubuh dua orang perempuan terlempar dengan mengenaskan oleh seorang pemuda bertubuh tinggi, kekar dan perkasa diusia yang masih cukup muda.

Kedua perempuan itu adalah Barones Scott dan putrinya Jane. Mereka dicekik dan dilempar hingga sekarat oleh pria dibelakangku ini dengan keji. Setelah kejadian menggemparkan itu anehnya Ia tidak dihukum oleh pihak kerajaan, namun sebaliknya bagi keluarga Scott. Mereka di hapus dari daftar bangsawan Gordon, segala harta dan properti mereka disita dan mereka dibiarkan hidup terlantar di jalanan. Miris sekali. Hal itu menjadi asal-usul Drago ditakuti oleh para perempuan, termasui aku tentunya.

"Kau bisa jatuh jika menjauh seperti itu." ucapnya sambil menarik kembali tubuhku menempel dengan dadanya. Dan secara mengejutkan suatu desiran aneh menjalari tubuhku kala dada bidangnya mengenai punggungku dan tangan besarnya melingkari perutku erat.

Aku merasa aneh, meski takut dan was-was bisa kurasakan juga dadaku berdetak tak karuan dan tubuhku panas hingga menjalar kewajahku. Pipiku mungkin sudah seperti kepiting rebus sekarang.

Aku gelagapan saat ia membawaku kesuatu tempat yang bukan menuju rumahku atau lebih tepatnya ia membawaku kedaerah berhutan.

"Disana bukan menuju rumahku!" kataku, aku yakin suraku terdengar seperti cicit tikus kecil sekarang.

"Aku tahu" jawabnya. Napas panas yang berembus mengenai kepalaku menandakan seolah hal buruk akan terjadi selanjutnya. Aku takut, tapi tidak tahu harus berbuat apa. Seseorang yang kuhadapi kini bukanlah lawan setara yang bisa kulawan seperti biasa aku menghadapi Bianca, musuh abadiku.

"Anda bisa meninggalkanku disini saja, Saya akan kembali sendiri!" pintaku lirih. Aku tidak yakin ia mendengarku atau tidak, karena saat ini pria itu makin mengencangkan pelukannya di pinggangku dan menarik kekang kuda dengan kuat hingga kuda berlari semakin kencang.

Kami melewati hutan lebat hingga bermil-mil jauhnya, dan bokongku kini sudah terasa penat, namun belum ada tanda-tanda ia akan berhenti. Hingga dari kejauhan tampak hamparan padang bunga beraneka macam di suatu perbukitan mengalihkan perhatianku sejenak dari rasa takut pada pria ini.

Wow indahnya... Batinku memuji. Kehidupan ditengah hingar-bingar kota membuatku tak pernah berani menginjakan kaki di hutan barang sedetikpun. Bukan karena tak mau hanya saja dalam ingatan yang tertanam dalam ingatanku, hutan adalah hal paling mengerikan yang pernah ada.

Namun, aku tidak pernah menyadari fakta bahwa di balik seramnya hutan terdapat tempat seindah ini.

Aku kembali pada kesadaranku saat tangan besar Drago menarik lenganku pelan seolah meminta ijin sesuatu. Aku menoleh padanya dan saat itu tatapan kami bertemu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Man In LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang