Chapter 9

1.2K 181 26
                                    

Foto hanya pemanis

Chapter 9: Watch Out For Vietnam
____________________________________________

WHO masih menggeleng "ini salahku, jika aku dapat menyelamatkannya ini semua takkan terjadi, dan ASEAN juga takkan stress begitu juga diriku yang takkan melakukan itu"

"Melakukan apa?"

"Aku hampir membunuh ASEAN saat itu"

"Ha-"

Kembali kesaat Malay dan Brunei pamit dari rumah sakit (chapter 6)

"Hey Brunei, kau mau ikut ke hutan masa kecil kita dulu?" Tanyaku.

"Apakah boleh Mal? Dan untuk apa?"

"Ada deh! Dan tentu saja boleh, ayo!"

Aku menarik tangan Brunei izin dengan papa lalu pergi.

Saat aku pergi, om NATO terus terusan melihatku.

Pasti gara gara aku gak sengaja lepas kendali dan hampir membunuhnya :')

Malaysia POV done

EU menatap ASEAN dengan rasa kasihan, sedangkan NATO menatap dengan benci.

Padahal saat dahulu, NATO adalah sahabat dekat ASEAN, namun setelah pembunuhan Indonesia, NATO mulai menjauh dan marah terhadap ASEAN.

Tapi itu membuat ASEAN tau jika NATO bukan sahabat sejati, ia tidak mempercayai sahabatnya saat kasusnya belum ada bukti yang kuat.

NATO tak peduli kondisi sekitar, ia terus mendesak ASEAN untuk mengatakan yang sebenarnya, tapi ASEAN hanya diam sampai akhirnya NATO mengatakan hal yang benar-benar menyakitkan.

"Ck, aku harap kita tidak pernah berteman sebelumnya, harusnya aku tidak memperdulikan mu saat itu"

"CUKUP!" ASEAN tak dapat menahan emosinya lagi, ia bangkit dan menarik kerah baju NATO saat itu juga.

"Huh ada apa itu, ah akhirnya papa bisa memunculkan emosinya. Ini akan seru sepertinya" batin Vietnam sambil menyimak dari jauh.

"SUDAH CUKUP KAU SELALU MENEKANKU!! KAU BAJI**AN" ASEAN menampar NATO dengan keras.

(Author be like: URRRAAAAAAAAAAAA)

UN dan EU kaget setengah mati melihat ASEAN yang emosi. Selama ini mereka tau ASEAN tak berani melukai siapapun.

WHO yang sedang lewat langsung melerai mereka, tapi gagal karena ASEAN benar benar emosi. Dan entah kenapa WHO juga ikutan emosi dan menampar ASEAN.

"ASEAN, INI RUMAH SAKIT!"

"LALU MASALAHNYA APA!?!"

"CK, KAU HARUS TAU DISINI ADA BANYAK PASIEN!"

"KENAPA KAU MEMARAHIKU PADAHAL NATO YANG MULAI!?"

"NATO HANYA CURIGA PADA MU KAU TAU!?!"

"KAU TAK TAU RASANYA DIFITNAH APA HAH?!"

"KAU TAK PERLU AMBIL EMOSI, AKUI SAJA MEMANG KAU YANG BUNUH"

"WHO! KAU JUGA BERPIKIR AKU YANG MEMBUNUH INDO?!"

"SIKAPMU MEMBUAT AKU MULAI PERCAYA JIKA KAU YAN-"

/insert suara tepuk tangan

"Bagus bagus, aku suka drama ini." Kata Vietnam sambil bertepuk tangan.

"Viet, kau harusnya melerai" EU menasehati.

Vietnam tak peduli dengan perkataan EU dan masih tersenyum jahat. "Biarkan saja mereka Tuan EU. Aku suka melihat orang yang menuduh sahabatnya sendiri. Sahabat palsu haha"

Missing Memories [CountryHumans] [End]Where stories live. Discover now