früh treffen

1.4K 91 5
                                    

01: Awal bertemu

"Sebuah pertemuan yang sangat buruk bagi seorang Zoya."

€€€

4 bulan kemudian..

"G," panggil Aryo dengan wajah datar. Walaupun sudah tua, Aryo masih saja tampan menurut Ara. Ya, karena mereka sepasang suami istri yang bucin.

G menoleh bersamaan dan menghampiri sang papahnya.

"Ada apa?" tanya Galaksi to the point. Galaksi memang bersifat seperti itu. Apapun harus to the point' tanpa basa-basi.

"Besok anak dari teman papah akan pulang ke Indonesia. Kalian jemput dibandara pukul 8 pagi."

Galaksi membuka suaranya. "Jam 8?" beonya.

"Sesuai dengan apa yang papah bicarakan tadi!" ujarnya dan berjalan meninggalkan G bersamaan. Gio cekikikan dan menepuk bahu Galaksi. Abang kembarannya.

"Gue gak bisa besok bang, elo aja ya bang." Galaksi melototkan matanya. Apa-apaan ini.

"Gak!" tolaknya malas.

"Kalau misalkan gak ada yang jemput. Papah bakalan marah sama kita," ngeluh Gio kepada saudara kembarnya.

"Elo aja sana. Gue sibuk,"

Gio menghela nafasnya gusar. "Besok gue kumpul sama anak-anak. Gak bisa, udah deh bang kali ini aja elo ngalah sama gue. Plise,"

Galaksi menoleh dan menghela nafasnya. "Sejak kapan gue, gak ngalah sama elo?"

Skatmat. Gio menggarukkan tengkuknya yang tidak gatal. Benar ucapan Galaksi, Galaksi selalu saja mengalah dari Gio.

"Plise bang, oke gue janji–––gue bakalan beliin elo novel terbaru tentang psikopat," rayunya kembali. Galaksi diam memikirkan ucapan Gio barusan. Boleh juga.

"Oke gue yang jemput." Putusnya dan melangkahkan kakinya ke lantai dua untuk menemui sang papahnya.

Galaksi langsung berjalan dan mengetuk pintu ruang kerja sang papahnya. Setelah sudah, Galaksi masuk dan mendudukkan bokongnya di depan Aryo. Aryo diam saja sambil membaca majalah psikopatnya.

"Siapa dia." Aryo menoleh dan mencerna ucapan sang anaknya. Seakan tahu, Aryo membuka suaranya untuk menjawab.

"Perempuan."

Galaksi mendegus kesal. "Anak?"

"Teman papah yang tinggal di London. Besok anaknya akan pulang ke Indonesia," jawabnya tak kalah ketus.

"Orang tua?"

Aryo berdecak kesal. "Orang tuanya akan pulang lusa. Laksanakan apa yang papah perintahkan!"

"Oke," ujar Galaksi dan berdiri hendak meninggalkan ruangan ini. Sebelum membuka kenop pintunya. Galaksi menoleh kembali membuat Aryo mengerutkan keningnya.

"Foto."

"Sudah papah kirim di WhatsApp kamu," ujarnya datar dan membaca majalahnya kembali. Galaksi langsung menganggukkan kepalanya dan berjalan meninggalkan ruangan sang papah.

Zwilling : Kembar [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang