37. Tagihan Hadiah

Start from the beginning
                                    

Kedua bola mata Li Xian membulat. "Benarkah?"

"Ada kabar baik untukmu."

"Apa?"

Liu Xing Sheng tersenyum kecil. "Aku telah menceraikannya di hadapan Kaisar."

Li Xian tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya, bahkan mulutnya ikut terbuka.

"Kau menyukainya?" tanya Liu Xing Sheng merasa terhibur dengan ekspresi yang ditunjukkan Li Xian.

Li Xian merapatkan mulutnya, berusaha menyembunyikan rasa senangnya. "Itu sedikit membuatku senang," jawabnya merapatkan jari telunjuk dan ibu jarinya, jangan lupakan senyumnya yang merekah.

Liu Xing Sheng sangat menyukai wajah Li Xian yang berseri, dia segera menarik pinggang ramping Li Xian untuk merapat padanya. "Aku punya sesuatu untukmu," bisiknya.

Li Xian mendongak. "Apa?"

Liu Xing Sheng mengedipkan sebelah matanya, menuntun Li Xian untuk berjalan beriringan dengannya.

Sedangkan Shi Zhu yang melihat interaksi Li Xian dan juga Liu Xing Sheng tampak menggeram marah dengan kedua mata yang berkilat tajam.

°°°

"Sepertinya tempat ini banyak yang berubah," komentar Liu Xing Sheng saat masuk ke dalam taman pribadi kediaman Putri Mahkota.

Li Xian mengerucut sebal. "Ini semua akibat perbuatanmu," sungutnya.

Liu Xing Sheng menoleh bingung. "Aku tidak merasa pernah melakukan hal buruk di tempat ini, yang aku ingat hanya pernah menciummu di sana," tunjuknya pada pohon yang tak lagi ada ayunan.

Li Xian mengembungkan pipinya, kenapa Liu Xing Sheng justru membahas hal itu. "Ini semua akibat perbuatanmu menghamili Shi Zhu, dia menggunakan anak dalam kandungannya untuk memindahkan barang milikku ke dalam kediamannya," tanggapnya bersungut, tentu saja dia kesal dan akan tetap kesal dengan perbuatan Shi Zhu padanya.

Sebelah alis Liu Xing Sheng terangkat. "Dia melakukannya?"

"Menurutmu?" hardiknya ketus. "Aku tidak akan pernah memberikan cuma-cuma barang milikku padanya, kalau seandainya bukan Permaisuri yang memintaku menyetujui keinginan bayi dalam kandungan Shi Zhu, aku tidak akan memberikannya," imbuh Li Xian kesal, dia berjalan, kemudian mengambil duduk lesehan di atas rumput.

Liu Xing Sheng berdiri di samping Li Xian. "Kau juga akan menjadi ibunya jika seandainya bayi itu lahir," tanggapnya.

Li Xian mendongak, matanya mendelik tajam. Beberapa detik kemudian dia berdecak. "Dasar buaya darat!" gerutunya pelan.

Seorang kasim datang memberikan sesuatu untuk Liu Xing Sheng.

"Apa itu?" tanya Li Xian penasaran.

Liu Xing Sheng mengambil duduk di samping Li Xian, menyerahkan sebuah tanaman. "Aku menemukan ini saat melintasi hutan, tanaman ini sangat langka. Aku tahu kau pandai dalam meracik obat, dan ini bisa kau gunakan untuk meracik obat, kau juga bisa menanamnya di sini," ujarnya.

Senyum Li Xian mengembang melihat tanaman berbunga merah kecil yang di berikan Liu Xing Sheng. "Ini bukan seperti tanaman obat, tapi lebih mirip seperti tanaman hias." Dia menghirup aromanya. "Hm.. bahkan bunganya sangat harum," komentarnya menyentuh kelopak yang mekar.

"Sebab itu tidak ada yang tahu bahwa itu adalah jenis tanaman herbal. Tapi, meskipun tanaman ini mempunyai khasiat yang banyak, pada bagian akar merupakan racun yang sangat mematikan. Kau harus berhati-hati," terang Liu Xing Sheng.

Li Xian menoleh dan mengangguk. "Aku akan mengingatnya, Yang Mulia. Terimakasih," ucapnya tulus.

Liu Xing Sheng tersenyum. "Apakah malam ini aku akan mendapatkan hadiahku?" tanyanya.

Li Xian EmpressWhere stories live. Discover now