Part 16 - what is wrong?

17 0 0
                                    

Hari berlalu. Sebenarnya, gak ada yang berubah. Berjumpa selama 3 bulan ini juga paling 4-5 kali. Ardo yang sekarang masih sama dengan Ardo yang aku kenal dari dulu. Ardo yang pelit berekspresi, pelit ngomong dan Ardo yang selalu menang perdebatan. 

Seperti hari itu, saat sedang menentukan pakai cincin atau enggak. Aku bersikeras untuk tidak perlu pakai cincin. Toh aku dan dia juga gak bakalan pake. Aku tidak terbiasa memakai perhiasan dan dia juga. Uangnya kan bisa dipakai untuk keperluan pernikahan atau setelah pernikahan. Apalagi dia pasca operasi besar-besaran pasti udah habis banyak duit. Jadilah kita berdepat  di depan toko emasnya.

"Loe bener-bener berniat mempermalukan gue atau bener-bener gak serius nikah?" Mukanya sudah berlipat kali ganda saat aku gak mau masuk ke toko perhiasan.

"Bukan gitu. Untuk apa sih cincinnya? Uangnya kan bisa dipakai untuk nanti-nanti kebutuhan keluarga." Ucapku dengan suara yang lebih kecil. Orang-orang mulai memandangi kami.

"Mana ada Vye orang nikah gak pakai cincin."

"Ya pakai cincin atau enggak juga gak akan ngebuat batal menikah, kan."

"Gak mau tahu. Ayok." Ucapnya sambil menarik tanganku. Jadilah, aku memilih cincin nikah paling tipis dan paling murah. Dan itu juga setelah perdebatan panjang.

Atau menentukan ada resepsi atau tidak. Aku tetep bersikukuh untuk tidak membuat pernikahan yang besar-besaran.

"Gue sih gak masalah cuma pemberkatan. Tapi siap-siap aja loe di bakar sama nyokap gue. Bisa mati berdiri mereka, anak satu-satunya orang batak, tapi cuma pemberkatan. Orang bakal ngira gue ngehamilin loe."

"Gak mau ya, Do. Pokoknya titik. Cuma pemberkatan ajalah."

Tiba-tiba dia menyodorkan hpnya."Nih, nyokap gue udah denger. " katanya sambil berbisik dan pergi ninggalin aku ke toilet restoran kami ketemu. Di sela-sela pembicaraan kami, ternyata Ardo menghubungi mamanya. Kalau begini habislah aku.

"Apppaa Vye? Mana bisa cuma pemberkatan aja. Yang ada keluarga kita bakal malu. Ardo kan orang batak. Nanti kalau gak ada resepsi, orang-orang mikirnya.. .." Bla bla bla.. habislah aku diceramahin Mama Ardo karena gak mau ada acara resepsi.

Dan di sinilah aku mengenakan pakaian adat batak dan Ardo dengan grey suitnya.

Dan di sinilah aku mengenakan pakaian adat batak dan Ardo dengan grey suitnya

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
Is This Endless WaitingKde žijí příběhy. Začni objevovat