⚜06. Masuk Sepuluh Keluar Lima

378 62 20
                                    

Akira's Note:

Sekali lagi aku kasih tahu, kalo buku ini adalah buku gagal ikutan event #Kompor2022 dengan genre horor + tema sekte sesat.

Hati-hati, sama tulisan yang buat jijik bacanya. ⚠

•••

Ketika Angel dan Ucup ingin pergi, wanita yang ditolong tiba-tiba menunjuk ke arah kotak bekal yang dipegang Ucup. Dia berkata, "Tunggu dulu. Kotak yang kau pegang itu, berisi daging mentah bukan?"

Ucup mengangguk. "Ya. Dari mana kau tahu?"

"Kotak itu sebenarnya adalah kotak yang biasa dibagikan kepala desa, pada warganya setelah melakukan ritual," balas wanita bernama asli Sarah.

Perkataan Sarah langsung masuk ke telinga Angel. Perlahan, ingatannya yang buram mulai kembali. Wanita itu memiliki banyak pertanyaan di benaknya. Oleh karena itu, setelah memeriksa Dino tertidur di gendongannya. Angel berbisik, "Tolong ceritakan apa yang kau tahu tentang desa ini. Aku sudah mencari tahu lewat Nenekku, tapi dia belum memberitahu kejelasan mengenai desa ini."

"Tentu saja. Informasi di desa ini tidak boleh bocor ke desa yang lain. Tapi, aku rasa informasi ini harus kalian ketahui."

"Sebenarnya warga desa menganut aliran sesat. Mereka percaya, jika kesuburan dan ketenangan desa ini adalah berkat Malaikat Maut yang agung. "

"Mereka juga percaya, jika Malaikat maut akan membunuh warga jahat, sekaligus mengusir hawa-hawa jahat dari desa ini," jelas Sarah.

"Jadi, untuk apa mereka melakukan ritual segala?" tanya Ucup penasaran.

"Ritual dilakukan untuk membalas budi pada Malaikat maut. Terkadang, para warga meringankan perkerjaan malaikat maut, dengan membunuh sekaligus menumbalkan para pendosa."

"Mereka membuat acara besar, membakar m*yat kemudian memakannya tanpa jijik. Itu dilakukan  untuk berpesta, karena salah seorang pendosa sudah berkurang," jelas Sarah.

"Setelah itu Malaikat Maut akan membalas jasa mereka, dengan menyuburkan desa ini," lanjutnya.

Angel merasakan jantungnya berdetak kencang. Dia hampir kehilangan keseimbangannya, tetapi Ucup sudah lebih dulu menahan tubuhnya. Pria itu berbisik, "Jika kau lelah, berikan Dino padaku. Aku tak ingin membebanimu."

"Tidak, tidak masalah. Ini lebih baik, daripada aku harus membawa kotak berisi daging mentah itu," balas Angel. Semua perkataan Sarah, membuat Angel berpikir jika daging yang ada di kotak itu adalah daging manusia.

Sarah kemudian memberitahu, "Jangan khawatir. Itu hanya daging rusa biasa. Biasanya daging manusia akan dimakan langsung di tempat pengadaan ritual. Sedangkan daging hewan yang tersisa, akan dibagikan para warga yang tidak mengikuti ritual."

"Itu artinya, Nenek tidak mengikuti ritual dan tersesat dengan cara pandang masyarakat di sini. Syukurlah," batin Angel

Ketika Angel sedang memikirkan sosok sang Nenek. Tiba-tiba saja, wanita tua itu sudah berada di sampingnya.

Angel jelas tersentak kaget, wanita itu memegang erat Dino supaya tidak jatuh. Dia kemudian melirik ke arah samping. "Nenek!"

Nenek laras berdiri dengan tatapan tajam menuju Sarah. Wanita itu menggenggam erat teko air, dengan salah satu tangan memegang cangkul. Dia berkata, "Kenapa kau ada di sini, Angel? Bukannya Nenek memintamu untuk beristirahat di rumah saja? Lalu, siapa anak yang kau bawa ini?" tanya Nenek Laras.

Angel mencoba untuk menormalkan detak jantungnya. Dia kemudian memberitahu, "Nenek, aku merasa kesepian lalu berniat menjemputmu ke kebun. Sedangkan anak ini, dia adalah putra Ucup, Nek."

MALAIKAT BERNODA [✓][CheolHan GS] Lokal VerWhere stories live. Discover now