Perjanjian

40.4K 1.6K 9
                                    

VOTE DULU YAAA 🥺












Walaupun terasa sulit, Adeline berusaha membuka suara. "S-saya tidak mau," tolak Adeline dengan bibir yang bergetar.

Kendrick menarik satu ujung bibirnya, membentuk sebuah smirk yang sangat menyeramkan. "Aku tidak peduli. Kau harus menandatanganinya!"

Adeline menggelengkan kepalanya. "I-ini semua terjadi karena kesalahan. S-saya dijebak oleh bos saya," bela Adeline.

Kendrick mengangguk. Pura-pura percaya dengan kalimat Adeline. Nyatanya, pria itu tidak akan percaya sama sekali. Dengan Adeline ada di hadapannya bersama pakaian seksi, sudah menyimpulkan semuanya kalau Adeline bukanlah wanita baik-baik.

Kendrick mengambil HP mahalnya dari kantong saku celananya. Dia mencari nomor Denio, sekretaris pribadi yang selalu menemani Kendrick kemanapun.

"Halo, Tuan," sahut Denio dari seberang. Tak butuh waktu yang lama Denio sudah menjawab telepon itu. Sejak bekerja di bawah Kendrick, Denio selalu membawa HP miliknya kemanapun dia pergi.

"Kumpulkan semua data wanita yang bernama Adeline Fritzi malam ini juga. Aku tunggu email darimu sampai besok siang!"

Adeline membulatkan matanya besar ketika mendengar Kendrick yang mengetahui nama lengkapnya. Rasa takut mulai menyelimuti diri Adeline. Sampai sini ia tahu kalau pria di hadapannya ini bukan pria sembarangan.

Kendrick bukan peramal. Tadi, sebelum tiga wanita itu masuk ke dalam ruangan bernuansa hitam ini, Kendrick sudah meminta daftar nama tiga wanita tersebut dari bos mereka.

"Ayo!"

"Kau mau membawaku kemana?" tanya Adeline, membuat Kendrick menghentikan langkah kalinya.

"Pergi dari sini. Sekali kau memberontak maka akan kupastikan kau akan menderita."

Ancaman Kendrick sukses membuat Adeline menelan salivanya takut. Ia hanya mengikuti kemana Kendrick membawanya pergi, untuk cara pergi biarlah ia akan memikirkannya nanti. Adeline adalah wanita pintar dan dia percaya kalau ia bisa pergi nantinya.

***
Adeline mengedarkan pandangannya ketika mobil yang ditumpangi sudah masuk ke dalam gerbang hitam tinggi nan mewah. Mata dan bibirnya terbuka, merasa terkejut sesaat ia mengetahui kalau mereka berada di halaman mansion mewah.

 Mata dan bibirnya terbuka, merasa terkejut sesaat ia mengetahui kalau mereka berada di halaman mansion mewah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Silahkan turun, Nyonya."

"Nyonya?" gumam Adeline tak percaya saat sopir itu memanggil dirinya. Banyak pertanyaan yang muncul di benak Adeline tapi dia mengurungkan semua pertanyaan itu, lantaran Kendrick sudah mengamati mobil yang ditumpangi dengan mata elangnya.

Ya, Kendrick dan Adeline berpisah mobil.

"Kenapa? Baru pertama kali lihat rumah semewah ini, heh?" tanya Kendrick dengan senyum mengejek sesudah Adeline turun dari mobil.

My Beautiful Adeline (INDONESIA)Where stories live. Discover now