#26: Bentrok?

Mulai dari awal
                                    

Catos: "Kita dah sampai dalam Istana, Ruang Raja ada kat Tingkap paling atas"

Blaze bersin membuat mereka terkejut karena Blaze bersin tanpa aba-aba :v

Dratos: "Erk... Kita nanti lewat ke Ruang perawatan kerajaan. Kau istirahat kat sana nanti"

Blaze hanya mengangguk sambil mengelap hidungnya yang merah. Gempa mengelus punggungnya agar bersabar dan membuatnya sedikit nyaman. Sedangkan Ice memakai kembali Jaketnya. Mereka kembali melanjutkan jalan mereka, masih dengan Blaze yang kadang bersin. Mereka berhenti di depan salah satu pintu di lorong itu. Di pintu itu terdapat papan yang bertulis 'Ruang Perawatan Kerajaan'

Dratos: "Nah kat sini. Masa kau masuk, kau ada kat Ruang 1, tapi aku tahu kat sana dah penuh, jadi kau masuk je ke ruang 2. Cari je pintu yang ada tulisan '2'-nya"

Blaze: "Oke"

Blaze berjalan mendekati Pintu.

Gempa: "Biar aku temankan"

Sebelum Gempa mendekat, Blaze langsung berbalik.

Blaze :"Eh...! Takpe-takpe. Biar aku sendiri je"

Gempa: "Kalau ada apa-apa macam mana?"

Blaze: "Alah... Tak payah Risau, nikan Blaze, kalau ada apa-apa tinggal aku-"

Sebelum Blaze menyelesaikan kata-katanya, dia bersin lagi.

Reggaru: "Tingal kau bersin kan? Ide yang bernas tu"

Reggaru bicara dengan nada canda dan diselingin tawa kecil Yag lainnya ikut tertawa kecil walau Ice hanya sebentar saja. Wajah Blaze memerah malu dan kesal.

Blaze: "Woy! Bukan la"

Reggaru: "Hehe... Yelah-yelah, Sorry, Aku gurau je"

Blaze menghela nafas dan mulai memasuki ruangan, sedangkan yang lainnya kembali melanjutkan perjalanan. Saat Blaze masuk, dia langsung tercengang melihat isinya yang ramai sekali.

Blaze: 'Wuish... Ramai betul!'

Blaze mencari-cari pintu yang memiliki tulisan angka 2. Dia akhirnya melihat pintu itu dan cepat-cepat masuk ke sana karena telinganya lama-lama bisa tuli. Saat dia memasuki ruang 2, betawa leganya dia melihat ruangan yang sepi walau itu cukup tidak nyaman untuknya. Dia berjalan pelan. Dia samar bisa mendengar sebuah suara. Karena dia agak takut dia mulai memberi salam.

Blaze: "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh! Ada orang tak?!"

Tanpa rasa malu dia berteriak keras padahal walaupun dia hanya berseru pelan seruannya akan terdengar jelas, dan memberi salam yang bodohnya malah Salam yang itu, Woy! Mereka mana punya Agama_-

Thorn dan Thorncan yang mendengar salam yang menggelegar langsung berhenti bicara melakukan 'suatu' hal. Thorncan diam tidak mengerti salam apa itu, dia bahkan tidak tahu apakah itu salam atau tidak. Sedangkan Thorn yang tahu dan hafal salam itu, di tambah nada berteriak yang membara itu membuanya tahu itu siapa.

Thorn: "Waalaikum warahmatullahi wabarakatuh, Blaze?! Kat sini!"

Baru saja Blaze akan mengatakan 'Tak jawab, berdosa', langsung berhenti berjalan karena mendengar salamnya di balas dengan Suara semangat bak Anak kecil itu. Dia langsung kembali berlari dan membuka pintu tempat di mana dia menemukan sosok Thorn yang menoleh belakang ke arahnya dengan Duduk di kursi yang dimana didepannya terdapat Kasur yang terdapat seseorang disana tapi tidak terlihat karena tertutupi oleh Thorn.

Thorn duduk di sisi kanan Kasur sedangkan Thorncan duduk di sisi Kiri kasur.

Blaze: "Thorn?!"

Boboiboy And Elemental Adventure (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang