'aku hanya ingin bahagia, apa itu kurang sederhana?'
-U'thorn-
***
??? pov
Waktu masih menunjukan pukul lima lewat lima belas pagi. Kicauan burung pun masih terdengar berbunyi. Matahari baru saja menunjukan sinarnya secara malu malu. Tapi sekarang lihatlah diriku, sudah duduk rapi di bangku sekolah dengan keadaan yang sedikit pilu.
Pagi buta sudah berada disekolah adalah hal biasa bagiku. Mungkin saja aku bisa mendapatkan gelar pelajar teladan disekolah, tapi sayangnya, jangankan sekolah, terkadang keluargaku sendiri juga tidak mempedulikanku.
Ya kenyataan nya memang pahit, tapi mau bagaimana lagi, ini kan namanya cobaan, harus dilewati dengan sabar bukan?
satu jam kulewati dengan membaca bukuku. Memang sedikit membosankan, tapi tetap ku jalani sebagai penambah ilmu.
"Super hero lemah kita sudah berada dikelas rupanya"
Ah jangan lagi, belum cukup kah mereka membullyku kemarin, kemarin, dan kemarin.
"Hei tidak baik berkata seperti itu!"
Tapi setidaknya masih ada yang membelaku, jadi aku tidak perlu menguras tenaga untuk adu mulut pagi ini.
"Thorn kau baik baik saja?" tanya Gopal khawatir kepadaku.
"Thorn baik baik saja kok" jawabku sambil tersenyum manis dan polos, yaa sangat sangat polos, bahkan aku sendiri merasa ingin menertawai senyum polosku ini.
Thorn pov end
Gopal pun terlihat menghela nafas lega, "Syukurlah kupikir kau diapa apakan oleh mereka tadi"
"Gopal kenapa bisa ada dikelas ini? Bukankah kelas Gopal ada di sebrang?" tanya Thorn bingung. Ya memang pada dasarnya sekolah yang mereka tempati itu luas nya bukan main.
"Oh iya aku disuruh oleh saudara saudara kembar mu itu, untuk membawamu ke kelasnya. Pengen nya sih nolak, tapi aku masi mau makan enak" jawab Gopal dengan candaan yang selalu saja berkaitan dengan makanan.
'Kira kira ada apa mereka memanggilku?' batin Thorn berusaha menebak apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi alam bawah sadarnya tidak memberikannya banyak waktu untuk menebak, karna sang pemilik kuasa pengubahan molekul itu sudah duluan membuyarkan lamunan nya.
"Dey jangan melamun lah, ayo kita ke kelas saudara saudara mu itu cepat" Gopal pun menarik tangan thorn dan membawanya berlari melewati koridor koridor sekolah. Thorn pun hanya bisa pasrah dan menerima dirinya ditarik oleh sahabatnya itu.
Ya sekolah mereka memang sangat besar. Setiap angkatan memiliki 5 kelas. Elemental bersaudara kini sudah menduduki bangku sma, begitu juga dengan sahabat sahabatnya.
Mereka semua kini sudah menduduki kelas 1 sma. Setiap kelas dibagikan sesuai kepintaran yang dilihat melalui ujian tertulis yang dibagikan pada saat mereka pertama kali masuk sekolah itu.
Halilintar, Gempa, Ice, Solar, Yaya, Ying, dan juga Fang menduduki kelas Ipa 1 yang berisi murid murid yang sangat pintar. Sedangkan Taufan, Blaze dan juga Gopal berada di kelas Ipa 2 yang sebenarnya berisi murid murid yang pintarnya selisih sedikit saja dengan kelas Ipa 1.
Thorn? Jangan ditanyakan lagi. Dia masuk kedalam kelas Ipa 4 yang juga termasuk kelas kedua dari terakhir. Jangan salahkan thorn atas semua itu, salahkanlah saudara saudara nya yang selalu saja membuatnya sibuk saat ingin belajar.
Flashback on'
"Kak Gempa, Thorn belajar dulu ya" ucap thorn kepada sang penguasa elemental tanah itu sembari ingin beranjak dari sofa yang tadi ia duduki.
"Iya Thorn, belajar yang ra-"
"Thorn boleh tolong pijitkan kakiku, pegal sekali rasanya sehabis berlatih tadi"
Ucapan Gempa terpotong oleh remaja yang memakai kaus kelabu dengan topi menghadap depan serong ke kiri.
Dan, oh ayolah, itu alasan yang sangat tidak masuk akal. Bahkan latihan yang dilakukan mereka sudah berakhir satu jam yang lalu, lantas apa tujuan permintaan remaja itu?
"Solar, Thorn sedang ingin belajar untuk ujian test besok" Gempa menegur tindakan sang adik yang menurutnya tidak sopan itu.
"Uhm tak apa Kak Gempa, Thorn bisa belajar nanti kok" jawab Thorn cepat karna ia tak ingin mendengar keributan dari saudara saudaranya itu.
"Lihat Kak Gem, Thorn juga tak masalah kok kalo aku menyuruhnya" ucap Solar dengan angkuhnya.
Thorn pun melakukan apa yang diperintahkan oleh kakaknya itu. Setelah beberapa lamanya, akhirnya Solar pun menyuruhnya pergi dari kamarnya. Tak ada kata terimakasih sedikit pun dari mulut sang penguasa elemental cahaya itu, bahkan nada saat menyuruhnya keluar itu seperti sebuah usiran.
Dugaan Thorn salah, ia pikir ia bisa belajar setelah memijat kaki sang kakak tadi. Ternyata sang kakak kakak yang lainnya juga banyak meminta tolong kepada Thorn yang pastinya tidak bisa Thorn tolak.
"Thorn ambilkan handukku!"
"Thorn buatkan aku kopi!"
"Thorn ambilkan camilanku juga!"
"Thorn nyalakan tv!"
"Thorn bersihkan kamarku!"
"Thorn sapu ruang tamu!"
Apalah daya Thorn yang hanya mempunyai dua tangan dan dua kaki. Ia terus berlari kesana kemari untuk melaksanakan perintah dari kakak kakaknya itu.
Sudah dua jam lamanya Thorn diperintahkan ini itu oleh saudara saudaranya, dan sekarang sudah pukul 11 malam. Thorn tak akan bisa belajar kalau begini jadinya.
"Ck kalian ingin membebaninya ya. Biarkan Thorn belajar" Sang penguasa elemental air dan es itu pun akhirnya buka suara. Ia tak tega melihat Thorn yang selalu saja dijadikan pembantu dirumahnya sendiri.
"Thorn kau belajar saja dulu" Gempa pun ikut serta dalam pembelaan adiknya itu.
"T-tapi K-kak-"
"Tak apa Thorn, biar aku yang urus mereka" ucap Ice yang sepertinya tau apa yang akan dikatakan oleh sang adik.
"Umm terimakasih kak, Thorn ke kamar dulu ya" Thorn pun langsung beranjak dari sana menuju kamarnya dengan cepat, seakan menghindari tatapan tatapan yang tidak enak dilihat dari saudara saudaranya itu.
Tapi sepertinya Thorn sudah kelelahan. Ia langsung terlelap sesampainya dikamar, sehingga ia tak dapat mempelajari apapun malam itu.
Flashback off'
Tapi terkadang Thorn bersyukur akan kenyataan dunia yang begitu kejam. Karena nya, Thorn tidak perlu repot berpura pura bodoh untuk menyembunyikan segalanya.
to be continued...
----------------------
haii uthor bikin cerita baru niee :"v
disini uthor bikin thorn jadi anak terakhir ya, kenapa? yaa biar alur cerita yang menjelaskan alasannya~
ntar nge-spoiler lagi :v
jangan lupa vote en komen kalo suka ^^
(10 mei 2021)
YOU ARE READING
Not What It The Seems
Fantasylemah? ya aku memang lemah tapi.... kalian tidak pernah berusaha melihatku dari sudut pandang yang berbeda inilah aku sifat asliku juga kisahku ___________________________________________________________ Tentang teka teki kehidupan Thorn dan 'Agency...
