Extra Part 3a

3.3K 177 0
                                    

Ga terasa udah 2 minggu lebih gue ngerjain si cewek bego. kenapa gue bilang dia bego? karena apapun yang gue suruh, dia melakukan hal-hal ajaib yang tingkat kecerdasannya tidak bisa menangkap maksud gue.

Awalnya sih gue memerintahkan dia buat membersihkan semua yang ada di rumah gue yang hasilnya bukan bersih tapi barang-barang gue pecah bahkan guci yang harganya jutaan dolar, guci antik kesukaan gue yang gue dapatkan dengan susah payah, pecah berkeping-keping. Saking kesalnya gue nyuruh dia melem satu-satu pecahan itu.

Bukan itu saja yang ia lakukan. Ia hampir membunuh gue dengan masakan beracun yang ia buat. Masa ia memasak sayur yang ada ulatnya dan gue memakannya! Gue ulangi sekali lagi, memakannya! Mengingatnya saja membuat gue ingin muntah!

Sebagai hukumannya, gue menyuruh dia mencabut semua rumput yang ada di halaman samping dan menanamnya kembali. Hukuman itu belum seberapa atas percobaan pembunuhan yang ia lakukan.

Gue memerintahkannya menyuci baju di kolam renang terus cuci ulang dengan air bersih, membersihkan kamar tidur  sampai ke kamar mandi, menghitung batu di taman, pokoknya hal yang membuat gue senang membuatnya menderita dan sebagai aksi balas dendam.

Hahaha..  Puas rasanya melihat wajah cantik itu___, wait! Gue ralat! Wajah biasa-biasa itu kelelahan dan penampilannya kacau.

Siang ini gue melanjutkan aksi balas dendamku dengan mengorbankan ikan-ikan kesayangan gue yang harga satu ikannya mencapai puluhan juta. Boros? Hura-hura dengan hal yang ga penting? Bagi gue sepadan memelihara ikan-ikan mahal itu untuk melepas beban pikiran dan merilekskan otak gue yang tegang setelah seharian kerja dan kuliah.

“Buang air yang ada di kolam pake ini” perintah gue sambil melempar ember kecil dekat kakinya.

Jangan tanya bagaimana raut wajahnya yang sudah pasti terlihat kesal ”Maaf master. Kenapa ga buka sumbatnya aja?”

”lo berani ngebantah gue?” gue menatap tajam tepat dimatanya. Main tawar lagi! mana ada budak menawar perintah masternya!

”kerjain sekarang! Ingat tangkap dulu ikannya satu-satu pindahin ke ember besar itu dan jangan sampe satu pun sisik ikan gue lepas” perintah gue sambil duduk di kursi menghadap kolam ikan. Gue mau lihat apa nih cewek becus merawat ikan-ikan gue.

Gue udah bilang dia bego kan? Sudah berapa kali gue bilang dia bego? Empat kali? Lima kali? Ah, pokoknya dia memang bego. Dia benar-benar menangkap ikan satu-satu tapi dengan menggunakan ember kecil.

Mana bisa cepat nangkap ikan segede gitu pake ember kecil? Sampe berapa jam pun ga bakal selese. Coba kalo dia cerdas, pasti dia menangkap menggunakan jaring yang ada di pojok dekat kolam.

Ia berhenti menangkap. Dari mana gue tau? Karena ga ada suara berisik, jeritan dan suara ikan yang jatuh ke kolam. ”jangan bengong aja! Cepat tangkap ikannya!” bentak gue ga lepas pandangannya dari layar ipad di tangan gue.

Setelah beberapa jam yang gue ga hitung pasti karena keasikan main game, tetesan air mengenai layar Ipad gue. “hujan?” ucapnya sambil memandang ke atas.

Penampilannya benar-benar kacau dan kotor. Bajunya basah sehingga mencetak jelas bentuk tubuhnya, branya, ah! Stop man! lebih baik mikirin ikan-ikan gue yang bakal sakit kena air hujan yang memiliki kandungan asam.

Gue bangkit berdiri berhadapan dengannya. Berusaha supaya menjaga mata gue ga turun ke dadanya tapi wajahnya.

“gue ga mau kolam ikan gue kecampur ama hujan. Nanti lo harus buang airnya sampe bersih!” perintah gue sebelum masuk ke dalam rumah.

Ah, gue lupa bilang sama cewek bego itu kalo menekan tombol yang dilindungi kaca di dinding luar kolam. Tombol untuk memasang tirai kaca pelindung kolam yang memiliki lubang-lubang kecil di seluruh tirai agar air hujan tidak langsung tercampur dengan air bersih. Ck! Gue rasa dia ga mungkin juga membantah perintah gue. Oke, tenang aja.

The Jerk "Decepticon"Where stories live. Discover now