Tak terasa air mata Jaemin kembali menetes mengingat kenangan kenangannya bersama kedua orang tuanya. Mereka akan melakukan apa saja untuk membahagiakannya tapi....
"Gugurkan anak itu!".
Jaemin kembali menangis tangisannya begitu memilukan mengingat kembali apa yang kekasih pujaan hatinya katakan.
Ia benar benar tidak tau harus bagaimana.... Ia benar benar tidak tau apa yang harus ia lakukan... Jaemin hanya berharap dirinya bisa mengulangi waktu kembali.
Siang ini Jaemin sudah rapi dengan tubuh yang dibalut dengan mantelnya. Matanya menatap kosong bangunan yg ada dihadapannya.
' 낙태 클리닉 ' dengan arti 'klinik aborsi'.
Jaemin melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan digedung tersebut. Apa keputusannya sudah benar?.
Jaemin duduk dengan perasaan yang gugup menunggu namanya terpanggil perawat yang bertugas melakukan tindakan ilegal ini. Dapat Jaemin lihat jika ditempat itu bukan hanya ada dirinya saja tapi cukup banyak orang seumuran atau bahkan dibawah umurnya.
Jaemin mengulum senyuman miris... Baik dirinya atau orang orang disekitarnya sangat tega menghancurkan masa depannya seperti ini hanya untuk sebuah nafsu yang hanya memberikan kebahagiaan seaaat.
"Na Jaemin!".
Jaemin seketika terperajat kaget mendengar namanya sudah terpanggil. Dengan perasaan yang masih ragu akhirnya ia pun masuk kedalam.
"Berbaringlah".Ucap sang perawat dan langsung Jaemin turuti.
"Berapa usia kandunganmu?".Tanya sang dokter dengan mata yang sibuk memperhatikan cairan dalam suntikan.
"Aku tidak tau.... Aku belum pernah memeriksanya".Jawab Jaemin.
"Kau belum pernah memeriksanya?".Jaemin mengangguk mengiyakan.
"Lalu bagaimana kau bisa mengetahui jika kau sedang mengandung?".
"Aku hanya mengeceknya lewat testpack".
"Mengecek lewat testpack saja belum cukup. Baiklah.... kalau begitu aku akan memeriksamu terlebih dahulu agar aku dapat bertindak dengan tepat".Jaemin hanya diam tidak berniat menjawab.
"Kau yakin ingin melakukan 'tindakan ini?' Usia kandunganmu sudah cukup berumur dan bisa dibilang kau cukup terlambat untuk 'ini' ".Tanya sang dokter yg dibalas keterdiaman oleh Jaemin sang pasien. Jujur... Jaemin juga sangat bingung saat ini.
"Usia kandunganmu sudah menginjak 5 bulan lebih cukup beresiko untuk melakukan 'tindakan ini' karna di masa depan kau mungkin saja tidak dapat mengandung lagi... Ijinkan aku bertanya sekali lagi apa kau benar benar yakin?apa kau sanggup menerima resikonya untukmu di masa depan?".Jaemin diam... dia benar benar tidak tau apa yg harus dilakukannya.
"Aku anggap keterdiamanmu sebagai tada setujumu Jaemin-ssi. Mungkin ini akan sedikit menyakitkan. Tahanlah...".
Jaemin memejamkan matanya dengan air mata yg kembali menerobos keluar. Dia harap keputusan ini benar untuknya...
Jaemin kembali membuka matanya saat dirasa sang dokter tidak melakukan apapun terhadapnya. Dan ternyata benar saja terlihat raut bingung terpancar di wajah dokter cantik itu.
"Kenapa tiba tiba semua alatku tidak berfungsi?aneh sekali".
Apa ini?Apa Tuhan sedang berbaik hati menolong anak ini?Kenapa disaat Jaemin sudah yakin hal ini harus terjadi untuk menghentikannya?
"Sepertinya ada masalah dengan alat alat ini aku tidak bisa melakukan operasi sekarang. Mungkin ini kesempatanmu untuk kembali merenungkan apa yang tengah kau putuskan saat ini. Fikirkanlah kembali dengan baik jika kau memang yakin kau bisa mendatangiku lagi besok".
YOU ARE READING
'J ' [END]✔
Fanfiction"Gugurkan anak itu"..... "Mungkin ini akan sedikit menyakitkan tahanlah".... "Maafkan aku ibu".... "Apa kau gila?!Aku kembali bukan untuk mendengar berita berita gila ini".... "Ibuku tidak gila!!". "Hanya itu satu satunya cara yang bisa kita lakukan...
!['J ' [END]✔](https://img.wattpad.com/cover/269036627-64-k257982.jpg)