Jisoo membunuh seluruh keluarganya, tanpa Rosie ketahui apa alasan tepatnya.


Sekarang Rosie sudah tidak sadarkan diri setelah dokter kameron menyuntikkan obat penenang pada gadis itu, dan gadis itu akan sadar dalam kurun waktu 10-15 menit.

Sambil menunggu Rosie sadar, dokter Kameron kembali mengecek data mengenai Jisoo dan hasil tes kepribadian yang sempat dilakukan oleh Jisoo dulu bersama Rosie. Dokter Kameron masih sering terheran ketika membaca hasil tes kepribadian yang dimiliki oleh Park Jisoo, karna gadis itu terbukti memiliki 82% jiwa psikopat dan Rosie memiliki 25% jiwa psikopat. Yang paling membuat dokter kameron resah saat ini sebenarnya adalah Rosie.

Rosie benar-benar dapat beradaptasi kembali dengan semuanya hanya dalam waktu yang singkat, yaitu 2 bulan. Padahal normalnya orang yang mengalami PTSD dapat sembuh dalam kurun waktu 6 bulan, bahkan bisa lebih lama. Dan seharusnya jika dilihat dari masa lalu Rosie, dan apa yang dialami oleh gadis itu, dokter kameron memperkirakan Rosie baru dapat bisa kembali beradaptasi paling cepat setahun. Hingga kini dokter Kameron masih ingin meneliti bagaimana Rosie yang sebenarnya, dan apa yang Rosie pikirkan dan rasakan, hingga ia mampu menutupi semua rahasia yang ia miliki itu dari Jisoo. Musuh yang kini telah menjadi seseorang untuk ia andalkan melewati masa-masa sulit itu.

"Dok?" Dokter kameron segera menyimpan berkas yang ada ditangannya begitu mendengar suara Rosie memanggil dirinya. Ia bergegas menghampiri Rosie kemudian kembali duduk disamping gadis itu.

"Bagaimana perasaanmu Rosie?"

Rosie tersenyum lebar, "Lebih baik..." ucap Rosie diakhiri senyum manisnya.

"Ingin dilanjut lagi ceritanya atau tidak?"

Rosie berpikir sejenak, kemudian menggeleng "Tidak ada yang bisa kuceritakan lagi. Aku hanya takut jika selama ini dugaanku terbukti benar. Bahwa alasan sebenarnya Jisoo membunuh keluarga kami, hanya agar dapat bertemu Johnny lagi di pemakaman. Dan jika iya... apakah itu berarti akan ada pemakaman lagi jika semisal Johnny suatu saat pergi meninggalkan Jisoo?

dan apakah itu berarti aku--"

Ucapan Rosie terhenti karna ia tidak kuat menahan dadanya yang sesak hingga air matanya kembali menetes.

"Dari berjuta-juta manusia yang ada di bumi kenapa pria itu harus Johnny? Kenapa mereka harus bertemu lagi sekarang...?"

Dokter kameron hanya bisa menepuk-nepuk bahu Rosie sambil membawa gadis itu ke pelukannya. Ia paham apa yang sedang dirasakan Rosie untuk kali ini, sebab, beberapa saat sebelum pria bernama Johnny ini datang ke kehidupan mereka, semuanya sudah membaik Rosie dan Jisoo benar-benar sudah kembali normal yang masih menjadi penghalang hidup mereka hanya tinggal phobia Rosie saja terhadap malam yang masih harus disembuhkan secara bertahap. Tapi jika begini ceritanya, sekarang Rosie harus kembali hidup dalam kewaspadaan dan bisa jadi phobianya juga akan lebih parah karna dihantui rasa ketakutan oleh tingkah Jisoo yang tidak bisa ditebak.





*****





Setelah sekitar 2 jam menunggu Rosie untuk melakukan sesi terapi dan konseling, Jaehyun akhirnya mendapat panggilan dari Rosie yang memintanya untuk dijemput di ruangan konseling. Tanpa basa-basi tentu saja dengan siap pria itu langsung bergegas menjemput Rosie.

Jaehyun mengetuk pintu ruangan beberapa kali hingga akhirnya pintu ruangan dibuka oleh dokter cantik yang membantu Rosie berjalan karna tubuh gadis itu masih bergetar bahkan tangisnya belum juga usai.

Jaehyun segera mengambil Rosie dari dokter Kameron dengan khawatir, "Kenapa dok?"

dokter Kameron hanya melemparkan senyumnya pada Jaehyun, "Oh kamu yaa yang namanya Jaehyun?"

M A L A M.Where stories live. Discover now