C H; 31

8.6K 1.1K 218
                                    


"Diam dulu, sayangku."

Taehyung menahan pergerakan Jungkook yang tertawa kencang akibat sebuah acara televisi yang sedang ditonton, sementara ia sendiri berada di atas lantai dan sibuk mengoleskan gel untuk permukaan perut Jungkook yang sudah sangat besar— tentu saja, usia kandungan sudah menginjak 8 bulan lebih dua Minggu.

"Ck, sudah hyung bilang untuk diam dulu, kan?"

Jungkook sontak terdiam saat suara Taehyung berubah menjadi lebih rendah, pun tatapan galak yang juga diberi. Membuat nyalinya seketika menciut, tidak berani berkutik karena sang suami yang sudah serius terkadang menyeramkan.

"Iya, maaf."

Membiarkan si tampan menyelesaikan pekerjaan hingga selesai, pria hamil itu terus saja memaku pada Taehyung yang kini berjalan menjauh. Membuat Jungkook sontak melengkungkan bibir karena suaminya tidak mengatakan apapun.

Padahal, biasanya Taehyung akan mencium pipinya dan bilang bahwa dia momma yang pintar setelah mengaplikasikan gel tersebut di perutnya.

Berdiri dengan susah payah, Jungkook memutuskan untuk menghampiri sang dominan yang berada dibalik pantry dapur, sedang membuatkan susu untuknya. Tanpa ragu, ia memeluk pinggang Taehyung dengan erat lalu menyembunyikan wajah dipunggung.

"Hyung.."

"Kenapa kesini?"

"Marah, ya?" lirih Jungkook hampir seperti berbisik, pun bibir yang setia melengkung kebawah.

"Tidak, sayang. Kembalilah ke sofa, tunggu disana."

Pria hamil itu menggeleng, semakin mengeratkan pelukan pada pinggang Taehyung dan membuat empunya tersenyum simpul. Meninggalkan pekerjaan sejenak untuk berbalik lalu membalas pelukan sang submisif.

"Hyung sungguh tidak marah, sayang."

"Bohong.... hyung marah."

"Tidak kok, lihat? Apa wajahku terlihat marah?" ujar Taehyung lagi sembari tersenyum lebar.

"Kalau begitu cium aku."

Jungkook mengatakan dengan intonasi yang terdengar merajuk beserta bibir yang mengerucut seperti bebek, hal tersebut membuat si tampan tertawa ringan lalu menangkup sisi wajah pendamping hidupnya itu untuk memberikan ciuman gemas di bibir.

"Aigoo, bayi besarku menggemaskan sekali."


••

Jungkook sedang memakan camilan ketika ponselnya berbunyi tanda ada panggilan masuk. Ia mengerutkan kening saat tertera nomor asing disana, namun tetap ia terima.

"Halo?"

"Selamat siang, benar ini dengan Jeon Jungkook?"

"Ya, benar saya sendiri."

"Oh, saya juga sedang sendiri. Kenapa bisa samaan seperti ini, ya? Apakah kita jodoh?"

Pria hamil itu mengerutkan kening atas ucapan ngawur dari seberang. Menatap kesal pada layar ponselnya yang masih terhubung dengan orang aneh tersebut.

"Apa ini penipuan?"

"Iya— m-maksud saya, bukan. Suami anda tertangkap polisi, jika ingin dibebaskan anda bisa memberikan uang sebagai jami—"

"Aish dasar orang sinting!" teriak Jungkook marah lalu menutup panggilan tersebut.

Memangnya dia bodoh sampai-sampai harus percaya hal seperti itu?

Melempar ponsel sembarangan pada meja, Jungkook kemudian kembali pada kegiatan dan menghabiskan satu mangkuk popcorn. Baru saja akan beranjak untuk mengambil camilan lain, tiba-tiba ponselnya kembali berdering dan nomor asing kembali muncul.

Miserable » Taekook [ Complete ]Where stories live. Discover now