PART 9

824 33 2
                                    

-Selamat Membaca-

"Baiklah, istirahatlah. Aku akan menjagamu"

Siwon berdiri dan membantu Yoona untuk berbaring dengan pelan. Kedua tangannya setengah memeluk Yoona yang justru membuat Yoona bisa memandang wajahnya begitu dekat.

Mata wanita itu terus saja mengabsen setiap inci wajah Siwon, yang kemudian dibalas Siwon dengan tatapan tanpa melepaskan tangan di punggung Yoona. Mereka bisa mendengarkan detak jantung masing-masing yang bekerja cukup cepat.

Sudah sangat lama dari terakhir mereka bisa sedekat itu, bertatatapan dalam tanpa keributan. Detak jantung mereka menjadi saksi, bahwa sebelum memburuknya hubungan keduanya, mereka berdua pernah sedekat nadi.

Memori-memori setahun yang lalu justru kembali diingatan Siwon yang sempat ingin dilupakannya karena rasa bersalah terhadap Jessica.

Kenangan bersama Yoona yang menjadi penyebab semua itu kelewat batas dan merubah semua kehidupan mereka berdua.

Ada saja cara Tuhan membolak balikkan hati manusia.

Kenangan-kenangan yang sempat dikatakan Siwon sebagai kesalahan terbesarnya karena mengencani Yoona kini menari di otaknya.

Menjadi terlihat indah sementara sebelumnya sangat ingin dilupakan Siwon. Bagaimana Yoona pernah bersikap sangat manis padanya, tidak menjawabnya dengan kalimat tajam seperti yang belakangan ini terjadi.

Siwon tidak lagi bisa menguasai jemarinya yang perlahan ia tarik dari punggung Yoona, terangkat untuk menyentuh wajah Yoona. Ibu jarinya mengelus lembut permukaan kulit Yoona yang mulai Yoona rasakan sedikit memanas, sudah sangat lama Siwon tidak melakukan hal seperti itu.

Jemari itu terus berlanjut lembut di kulit wajah Yoona, yang beberapa kali harus membuat Yoona menutup mata kemudian membukanya. Sangat jelas Yoona bisa membaca apa yang ada di mata Siwon. Di sana ada sesuatu, namun tidak bisa dikatakan pria itu.

"Tiba-tiba aku mengingat semuanya", hening tadi berubah karena suara Siwon.

"Kau pernah memintaku melupakannya" jawab Yoona sama pelannya dengan suara Siwon.

"Andai saja keadaan kita tidak sulit, aku tidak akan melakukan itu"

"Jangan, aku tak suka kau mengatakan itu karena rasa bersalah"

"Semua yang terjadi salah. Hubungan kita dimulai karena kebohonganku. Dan aku sangat menyesalinya. Tapi sesalah apapun semua itu, aku tidak bisa berbohong kalau yang kita lalui itu sangat indah", Siwon membuang napasnya pelan, "aku menyadarinya sekarang. Kau indah lebih dari yang bisa ku lihat" lanjut Siwon masih dengan suara pelannya.

Tangan Siwon masih menari indah di permukaan kulit wajah Yoona, mereka juga masih berpandangan dalam, hening menjadi saksi bahwa rasa itu pernah ada, dna mungkin sedang berjuang untuk kembali.

Percakapan itu tidak lagi berlanjut saat pintu kembali di dorong oleh orang yang sama dengan yang ditinggalkan Siwon beberapa saat lalu.

Dibuang Dokter itu napasnya perlahan, sebenarnya tidak ingin menganggu, namun apa yang harus dilakukan harus dilakukan.

"Maaf, aku tak tahu kalian sedang sibuk" ucapnya kikuk saat Yoona dan Siwon menjauhkan tubuh mereka, dan tangan Siwon ditariknya dari wajah Yoona. Sedikit malu sang Dokter harus melihat mereka seperti tadi.

"Karena itu biasakan mengetuk lebih dulu Dokter" serang Yoona dengan berpura-pura tersenyum kepada Min Ho yang mulai mendekat ke arah mereka.

"Baik, akan ku usahakan" jawabnya dan membalas tanda tanya dari tatapan Siwon. Tentang apa yang menjadi tujuan Dokter itu ke sana.

H.E.RWhere stories live. Discover now