PART 8

560 35 2
                                    

Selamat Membaca

***

"Yoona..." diucapkannya nama itu dengan begitu sulit. Memanggil Yoona yang mulai menoleh dan sama-samar melihat wajahnya.

Siwon terduduk di salah satu kursi di samping ranjang Yoona, dan menatap sang istri dengan begitu pilu.

Beberapa detik Siwon hanya menatap wajah yang dibasahi oleh air mata Yoona. Demikian juga Yoona.

Ia tidak percaya sekaligus bingung bagaimana Siwon tahu dia ada di sini, dan apa yang sedang pria itu lakukan di ruangannya dengan ekspresi wajah menyedihkan seperti itu.

"Maafkan aku. Maafkan aku Yoona" ucapnya yang kemudian mengejutkan Yoona saat pria itu menjatuhkan air mata tanpa kedipan. Sangat jelas penyesalan tergambar di wajah Siwon, merasa bersalah melihat Yoona kesakitan demi anak mereka.

"Aku salah, aku salah Yoona. Maafkan aku. Maaf sudah membuatmu menderita seperti ini" lanjutnya yang kemudian suara itu terdengar seperti isakan.

"Maafkan aku, aku tidak pernah tahu jika hamil akan sesulit ini" lanjut Siwon yang sialnya jiwa perempuan Yoona terlalu bekerja. Hatinya terlalu lemah dan sedikit tak tega melihat derai air mata penyesalan Siwon.

"Ya!!! Ada apa denganmu" protes Yoona, ingin terus mencap itu sebagai drama Siwon. Namun sekian lama mengenal Siwon, ini pertama kali Yoona melihat Siwon menangis sesendu itu. Jadi sulit baginya untuk mengatakan jika semua itu hanya pura-pura.

"Aku sudah sangat menyakitimu Yoona. Maafkan aku" ulang Siwon yang kemudian dipahami Yoona bahwa pria itu demikian karena rasa bersalah

"Kau seharusnya meminta maaf padanya" akhirnya Yoona mengeluarkan jawaban. Tangan kanannya menyentuh perutnya yang tak perlu lama bagi Siwon untuk mendekati Yoona dan justru memeluk Yoona di perut besarnya

"Maafkan aku" mohon Siwon masih dengan suara beratnya.

Menyembunyikan wajahnya di atas perut besar Yoona dan kemudian menangis sesegukan di sana.

"Kalian pantas mendapatkan yang lebih baik" ucap Siwon, sementara Yoona tak berniat sama sekali untuk berlagak sok mengerti dan sok baik kepada Siwon dengan mengusap punggungnya.

Dia memberi ruang, bukan berarti Yoona sudah menerima semua kesalahan itu. Tidak semudah itu. Jika meminta maaf dan menangis bisa menyelesaikan semuanya, untuk apa hukum dibuat?

Semua rasa itu sudah terlanjur sekarat, sulit untuk menghidupkannya kembali sekalipun Yoona pernah sangat cinta.

"Dia bergerak" bisik Yoona dalam hati, menyuarakan pergerakan sang buah hati di dalam sana setelah dipeluk oleh Siwon. Seperti kegirangan yang belum pernah Yoona rasakan sebelumnya.

Benar kata orang, darah lebih kental dari apapun. Anaknya bisa begitu mudah mengenali sang ayah hanya dengan pelukan. Pergerakan sang bayi yang belakangan jarang dirasakan Yoona kini bergerak kembali. Seperti berteriak rindu setelah sekian lama tidak dipedulikan sang ayah.

Baik sekali anak itu.

"Bayinya bergerak" akhirnya Yoona sudi memberitahukan itu pada Siwon. Menggeser tubuh pelan agar Siwon bisa sedikit melonggarkan pelukan di perutnya.

"Sentuhlah" Yoona tetap tak bisa menyembunyikan rasa harunya karena sang anak bisa begitu aktif di dalam sana.

Mendadak sebentar melupakan kemarahan dan kekecewaan, karena Yoona tiba-tiba dibutakan oleh kebahagiaan sang bayi di dalam sana.

Seketika ekspresi Yoona juga berubah, rasa sakit di perutnya beberapa saat lalu mendadak tak begitu terasa.
Dilepasnya tangan kanan Siwon dari pinggangnya dan mengarahkannya ke atas perutnya

H.E.RNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ