Chapter : 20

2.6K 312 28
                                    

"Ma, maafin Kyu.." lirihnya dengan isakan tertahan.

Jisoo memejamkan matanya perlahan dengan tangannya memijat pelipisnya. "Mau bagaimana lagi, sudah takdir bukan?" Ujarnya parau dengan posisi sama.

Jisoo masih tak menyangka bahwa anak kesayangannya tengah hamil. Ini seperti mimpi buruk untuk Jisoo.

Jisoo menghela nafasnya berat, lantas menatap kedua insan yang saling berpegangan tangan dengan erat.

- flashback on -

Setelah kelulusan Junkyu dan Haruto, Junkyu mencoba mengatakan yang sejujurnya kepada Haruto atas apa yang ia alami akhir-akhir ini.

Junkyu menceritakan hal-hal aneh yang ia alami akhir-akhir ini, seperti mual-mual, ngidam makanan yang bahkan tak pernah ia sukai, seperti bukan dirinya saja.

"Kamu.. terlahir special Kyu?" Tanya Haruto dengan hati-hati setelah mendengar cerita Junkyu.

"Aku gak tau." Junkyu menjawab dengan gugup. "T-tapi untuk memastikan semuanya, aku tadi beli testpack. Dengan ini bisa mengatahui aku terlahir special atau tidak." Lanjutnya dengan sedikit kekhawatiran.

Haruto yang melihat kekasihnya ketakutan, mencoba untuk menguatkan sang kekasih. "Aku selalu ada disisi kamu apapun yang terjadi, aku tak'kan pernah ninggalin kamu."

Senyum Junkyu mengembang dengan indah.

Junkyu menguatkan dirinya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Dengan langkah pasti ia berjalan ke kamar mandi untuk mengeceknya.

Setelah beberapa saat Junkyu keluar dengan raut wajah ketakutan. Haruto yang menyadarinya bergegas memeluk sang kekasih. Haruto sudah menebak bahwa hasilnya akan positif.

"Haruto, p-positif. Aku hamil." Ujar Junkyu dengan gugup.

"Hamil?"

Dengan segera mereka menoleh ke arah pintu yang terbuka. Disana, Jisoo berdiri dengan tatapan tajamnya, tidak seperti Jisoo yang selalu memancarkan tatapan hangatnya.

Junkyu dan Haruto membeku di tempatnya. Mereka memang akan merencakan akan memberi tahu kepada kedua orang tua mereka, tetapi tidak saat ini. Ini terlalu cepat.

- end of flashback -

Junkyu mengeratkan genggamannya pada tangan Haruto. Junkyu menoleh ke Haruto sebentar, lantas kembali menatap sang Mama.

"Maaf Junkyu bikin Mama kecewa, maafin Junkyu Ma."

Haruto memeluk sang kekasih dengan erat guna untuk menenangkan Junkyu.

"Tante, maafin aku udah ngerusak Junkyu, maaf udah bikin tante kecewa, aku bener-bener minta maaf tan." Haruto bersuara dengan posisi masih memeluk sang kekasih.

Jisoo menatap Haruto dengan intens. "Haruto, tante percayakan Junkyu untuk kamu jaga bukan kamu rusak. Jika hanya sebatas berciuman, atau berpelukan, tante masih bisa mentoleren-nya, tapi ini?" Jisoo terkekeh kecil menertawai kebodohannya yang terlalu percaya terhadap pemuda yang berstatus sebagai kekasih anaknya.

"Kamu rusak Junkyu, kamu hancurin mimpinya. Dan buat kamu Kyu, kamu bodoh karna cinta, Mama udah selalu wanti-wanti kamu buat jaga diri dengan baik.." lanjut Jisoo dengan nada suaranya yang masih lembut tetapi terdengar sangat tajam bagi kedua remaja ini.

Junkyu semakin terisak dibuatnya.

"Tante, Haruto janji akan bertanggung jawab atas apa yang telah aku perbuat terhadap Junkyu." Ucap Haruto tegas tanpa rasa ragu.

YOU & I: harukyu.Where stories live. Discover now