YOU & I: harukyu.

Chapter : 07

Hi! Alangkah baiknya untuk vote dulu sebelum membaca, thank you ;)
Happy reading!

𝓨𝓸𝓾 & 𝓘
___________________________

"Arghhhhh brengsek" teriak Haruto frustasi

Setelah kepulangan Haruto dari cafe dan setelah Haruto mengantar Junkyu untuk pulang, Haruto langsung balik ke rumahnya. Dan disinilah dia, di kamarnya.

Haruto masih menggunakan pakaina sekolahnya, sedari tadi ia sangat uring-uringan memikirkan perkataan Mashiho waktu mereka berada di cafe. Perkataan Mashiho membuat suana hatinya begitu memburuk sejak tadi.

Haruto mulai memejamkan matanya dengan posisi ia yang sedang terlentang di atas kasur miliknya, lengannya yang kiri menutup wajahnya yang satunya di biarkan terlentang begitu saja. Perkataan Mashiho pada saat di cafe mulai terlintas lagi di kepalanya.

"Ini rahasia kita berdua ok, tolong jangan bilang ke siapa-siapa—" Mashiho menyeringai kecil sebelum ia melanjutkan ucapannya

"gw suka sama Junkyu. Gw harap lo bantu gw buat deket sama dia, gw percaya sama lo Ruto." Setelah membisikan ke Haruto, Mashiho mulai menjauhkan wajahnya dan tersenyum manis.

"ARGHHHH BRENGSEK" Haruto berteriak setelah mengingat kembali apa yang di katakan Mashiho, entah kenapa mengetahui Mashiho mengincar Junkyu membuatnya sangat marah.

Haruto bangun dari tempat tidurnya, ia mulai heran dengan perasaannya, ia mulai meragu akan ke lurusannya.

"Ga, ga mungkin gw belok, gw itu 100% straight" Haruto mengacak rambutnya, ia pusing memikirkan perasaannya saat ini.

"LOH BELUM GANTI BAJU JUGA?!!"

Haruto yang mendengar teriakan sang mami terlonjak kaget, ia tidak menyadari kehadiran maminya yang sekarang sudah berada di depannya sambil berkacak pinggang.

"Astagaaa Haruto, ini udah jam 7 dari tadi sore mami nyuruh kamu buat mandi tapi belom mandi juga? Bahkan ganti baju aja belum, anak bandel ini yah kalo sehari ga bikin mami teriak bisa ga sih? Astaga HARU—"

"Mi, kalo Haru jadi gay gimana?"

Hening . . .

Lisa yang sejak tadi mengomeli anaknya tiba-tiba terdiam dengan ucapan yang Haruto lontarkan tadi.

"Gay?"

Haruto membeku di tempatnya, sedangkan maminya menengok ke arah sumber suara. Sekarang suaminya sedang berdiri di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Hanbin selaku papinya Haruto mulai berjalan memasuki kamarnya, ia tidak sengaja mendengar ucapan Haruto. Hanbin melihat istrinya sekejap dan beralih lagi menatap ke arah Haruto yang mulai menundukan kepalanya, Haruto meremas celana sekolahnya dengan kuat.

"Siapa yang gay?"

Suara dingin dari Hanbin mampu membuat nyali Haruto menciut, ia sangat menyesal telah bertanya seperti itu tadi kepada mamanya.