✉ 33 ; dua sudut pandang

3.6K 672 87
                                    

haruto masukin motornya ke dalam kediaman jang wonyoung ketika satpam rumah itu ngebukain pintu buatnya. cowok itu ngelangkah masuk ke dalam rumah, dahinya mengerut penasaran lihat wonyoung yang duduk di sofa sambil telfonan gak tau sama siapa.

langkah haruto makin mendekat, semakin dibikin penasaran karena wonyoung bicara di telfon sambil senyum-senyum sendiri. dengan sekali tarik, haruto rebut hp wonyoung dari genggaman cewek itu, bikin wonyoung sontak memekik kaget.

"halo? won?"

dahi haruto mengerut, berusaha inget-inget pemilik suara di telfon.

"hah? yujin?!"

"hah??!"

"ini yujin?" tanyanya sambil ngangkat hp tinggi-tinggi biar gak kegapai sama wonyoung.

"bu-bukan! lo siapa?"

"kalian pacaran?"

"s-siapa pacaran?!"

"lo! lo sama wonyoung pacaran?"

"eng-engga. udah ya bye," sambungan telfon itu terputus dan wonyoung akhirnya berhasil rebut hpnya dari genggaman haruto.

"lo pacaran sama yujin?"

wonyoung mendelik, "bukan urusan lo?!"

haruto ketawa samar, cowok itu frustasi sampai gak sadar tiba-tiba kakinya gerak buat nendang udara sekitar. haruto ngehela napas, "makin ngenes aja gue perasaan," katanya sambil duduk di sofa.

"aduh, ngenes ya? kasiann. rebut lagi lah."

"lo kira segampang itu? dia masih cinta sama gue aja enggak," suara haruto melemah di akhir. ngundang kekehan geli dari wonyoung yang langsung noleh ke dia.

"bohong."

"hah?"

wonyoung senyum, "lo gak tau kan tiap jeongwoo tidur di kelas, pasti dia selalu ngigo nama lo? perasaan jeongwoo ke lo masih sama, dia minta putus karena gak sanggup sama semua hate yang didapet dari banyak orang. sekarang semuanya udah minta maaf dan ini waktunya lo buat perjuangin jeongwoo dari awal."

"kalau gak berhasil?"

"yaudah."

"anjing," cibirnya, "gak guna tanya ginian ke lo."

"ya realistis aja harutolol, kalau emang dia gamau balik ke lo ya mau gimana lagi? makanya perjuangin," setelahnya, wonyoung mukul bahu haruto keras-keras, "terus sekarang lo ngapain disini?"

haruto nyengir, "gabut. habis nongkrong mampir kesini dulu lah."

"jangan keseringan nongkrong. jeongwoo diembat orang nangis-nangis lo," katanya sebelum cewek itu berlalu dari hadapan haruto.

"jang wonyoung asu," haruto ngacak rambutnya frustasi, "tapi bener juga..."

🥀

jeongwoo lagi beres-beres meja makan sambil sesekali bersenandung kecil. cowok itu lantas noleh ke arah pintu utama setelah denger suara bel rumahnya yang berdering.

"dek, coba bukain pintu. siapa tau tamu mami."

"iya miiii."

jeongwoo keluar, dahinya mengerut ngelihat satu bungkus boba yang digantung di pagar rumahnya.

"boba lagi... siapa sih..."

pandangannya mengedar ke jalanan depan rumah yang udah mulai sepi. gak lama, tatapan cowok itu terpaku ke sebuah motor yang melaju belum jauh dari rumahnya. mata jeongwoo memicing buat berusaha ngebaca plat motor itu. tapi setelahnya, jeongwoo senyum dengan hati yang terasa tercabik, karena jeongwoo hapal betul siapa pemilik plat motor itu.

insecure - hajeongwoo [✔]Where stories live. Discover now