✉ 25 ; heartbreak anniversary

4.3K 722 119
                                    

ini termasuk double up gak? ketik iya!

🥀

haruto ketawa pelan denger pertanyaan yang keluar bebas dari mulut jeongwoo. perlahan haruto ngurangin jarak antara mereka. tangannya yang semula ada di bahu jeongwoo sekarang pindah ke wajah cowok itu. haruto ngebelai pipi jeongwoo pelan, ngehapus jejak air mata di pipi yang lebih muda.

"kamu bosen sama aku, iya kan?"

"jeongwoo."

"kamu jenuh. perasaan kamu ke aku udah gak sama kayak dulu."

"park jeongwoo."

jeongwoo ketawa dengan air mata yang terus jatuh ngebasahin pipinya tanpa henti. jeongwoo jauhin tangan haruto dari pipinya.

"aku udah tau kalau kamu pasti gak inget sama tanggal ini."

haruto termenung. lidahnya kelu buat sekedar balas kalimat jeongwoo dan bikin cowok itu makin ketawa hambar.

"aku gak masalah kalau kamu lupa sama tanggal jadian kita. tapi nyatanya kamu udah gak cinta lagi sama aku, kamu bosen sama aku. dengan kamu kekang aku, itu udah ngebuktiin kalau kamu gak percaya sama aku."

"aku cuma bilang kalau aku gak suka kamu deket-deket cowok lain," tanpa sadar nada bicara haruto meninggi. sekarang tangannya genggam pergelangan tangan jeongwoo erat-erat.

"haru, sakit..."

"aku pacar kamu. dan aku berhak buat gak suka kalau kamu deket sama orang lain apalagi orang itu ternyata emang suka sama kamu. sekarang apa? kamu bilang aku gak cinta sama kamu?" haruto mendekat, ngebisikin sesuatu tepat di telinga jeongwoo, "aku cuma gak suka berbagi."

jeongwoo sontak berusaha sekuat tenaga buat ngelepas cengkraman haruto di pergelangan tangannya. lengannya digerakkin acak buat ngedorong haruto menjauh.

"haruto, lepas. hiks... sakit," lirihnya sambil masih berusaha lepasin pergelangan tangannya dari cengkraman haruto yang begitu erat.

jeongwoo meringis. dilihatnya tangannya yang bebas dan ninggalin bekas ruam kemerahan. perih, apalagi di tangan kirinya yang masih ada bekas luka sayatan.

"dokter bilang, gue harus jauhin segala sesuatu yang bikin gue gak nyaman."

jeongwoo hapus air matanya, terus bangkit dari duduknya. cowok itu berdiri ngehadap haruto yang masih duduk di kursi taman.

"jujur aku capek," katanya dengan suara gemetar, "aku udah... udah gak sanggup nerima perlakuan buruk dari fans-fans kamu. kamu juga harusnya paham kalau aku punya batas kesabaran."

haruto ngehela napas, "jadi mau kamu gimana?"

jeongwoo ngalihin pandangannya. dengan air mata yang gak hentinya menetes, dengan susah payah nahan isakannya biar seenggaknya jeongwoo terlihat kuat dan baik-baik aja.

"haru... aku mau putus."

hening. cuma sekilas kedengeran isakan putus asa jeongwoo dan dengusan napas kasar dari haruto.

akhirnya haruto berdiri, hendak narik pinggang jeongwoo mendekat tapi jeongwoo dengan cepat nepis tangannya.

"happy anniversary. maaf aku bener-bener lupa sama tanggal ini tapi... kamu bener, woo. aku harusnya ngelepas kamu dari dulu. makasih buat satu tahun yang gak akan pernah aku lupain sepanjang hidup aku," haruto natap nanar ke jeongwoo yang ngalihin wajahnya ke arah lain.

"pergi."

setelahnya entah kenapa langkah haruto kerasa berat buat jalan ngejauh. tapi akhirnya, haruto bawa motornya pergi dari area taman komplek itu. ninggalin jeongwoo yang menangis tanpa suara.

kaki jeongwoo lemas. cowok itu terduduk sendirinya di kursi taman. ini terlalu sakit sampai jeongwoo gak kuat buat nangis.

"gapapa. yang lo lakuin bener, jeongwoo. lo pasti bisa lepasin dia, oke?" ucapnya ke diri sendiri.

🥀

"tuh kan kebiasaan lo kesini malem-malem. mana ini malam minggu. gue kan pengen maraton penthouse lo ganggu aja sih," yujin keluar dari rumahnya, duduk di samping haruto yang duduk di aspal. tepat di depan pagar rumahnya.

"lo tau gak?"

"apa? shim suryeon hidup lagi?"

"gue putus sama jeongwoo."

"HAH?!"

yujin nyelipin rambutnya ke belakang telinga, "ngomong lagi coba? ga kedengeran."

haruto mendengus, "gue sama jeongwoo putus."

"gimana ceritanya?"

"ya gitu..." cowok itu nunduk, "jeongwoo udah gak sanggup sama tingkah melati dan komplotannya. gue yang salah sih, harusnya gue lebih peka kalau sebenernya dia gak baik-baik aja."

yujin ngelus pelan punggung haruto, "sekarang jeongwoo butuh banyak waktu buat tenangin diri, buat bebas. dia perlu nemu bahagianya yang baru."

"kayaknya bakal hampa banget hidup gue."

"gue yakin jeongwoo sebenernya masih sayang sama lo. tapi kata dokter, jeongwoo butuh istirahat sebentar," tepat setelah kalimat itu terucap, yujin reflek nepuk bibirnya. bikin haruto noleh ke cewek itu dengan pandangan tanya.

"dokter?"

"kata gue, maksudnya kata gue. duh soalnya tadi gue juga maraton hospital playlist. udah ya dah malem gue masuk lagi-"

begitu yujin berdiri, haruto nahan cewek itu, "apa maksud lo, yujin? dokter siapa?"

"bukan siapa-siapa," yujin nunjuk kepala haruto, "eh itu di kepala lo ada apaan?"

haruto spontan nyentuh kepalanya. tanpa sadar kasih kesempatan buat yujin masuk ke dalam rumahnya lagi.

"HEH WOI AHN YUJIN! ck elah..."































































































kukira kau rumah, ternyata cuma kontrakan satu tahun yhaaaaaaa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

kukira kau rumah, ternyata cuma kontrakan satu tahun yhaaaaaaa

ini buat yg di chapt tadi bilangnya overthinking overthinking nyoh aku update lagi biar ga overthinking xixixixixixi maaf ya kalo ga ngefeel :(

dadahhhh~

insecure - hajeongwoo [✔]Where stories live. Discover now