Ia benar-benar tampan.

Ketampanannya bahkan membuatku sampai membuatku dapat mengeluarkan airmataku.

Pria itu menatap kearahku, adikku, serta ibuku. Ia membungkukkan badannya dengan sopan. tidak lama, lalu ia pergi berbalik arah meninggalkan tempatnya.

Perasaanku seketika menjadi kacau.

Aku masih ingin terus melihatnya, dan tidak ingin ia pergi. Tapi ia malah melakukan hal yang sebaliknya.

Aku baru menangis sejadi-jadinya, sambil memanggil Ayahku.


"Ayah, apa aku masih bisa bertemu dengan pria itu lagi?"


🌒✨🌘


10 bulan setelah kematian ayahku, adik Ayahku, Tante Ji Won yang selama ini juga tinggal bersama kami dirumah, ikut membesarkanku dan adikku, yang sudah kuanggap seperti Ibu angkatku, Ikut menyusul kepergian Ayah.

Tante Ji Won ditemukan meninggal karena tenggelam di kolam renang rumah kami pada malam hari, entah karena dia dalam pengaruh alkohol atau terpeleset lalu akhirnya ia jatuh di kolam renang, yang jelas, tante Ji Won tidak bisa berenang. Dan kami semua tau itu. tapi kami sekeluarga juga tidak bisa berbuat apa-apa, karna kata Ibu ini sudah menjadi takdir Tuhan dan kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Dan untuk yang kedua kalinya, Rosie bernasib sial. Ia kembali menemukan jasad Tante Ji Won di kolam renang rumah kami saat hendak mengambil air di dapur.

Kami semua kembali berduka.

Pemakaman kembali terjadi.

Sekali lagi harus kembali ada tangisan dikeluarga kami.

Rosie kembali menjadikan tanganku sebagai tumpuannya untuk berdiri dan berjalan.

Beberapa kerabat serta anak buah ayah juga datang di pemakaman Tante Ji Won.

Aku mengedarkan pandanganku mencari sesosok yang 10 bulan lalu membuatku jatuh hati.

Dan ternyata pria itu juga kembali hadir. Dengan jaket yang sama, dan kacamata yang sama. ia berdiri agak jauh dibelakang.

Aku mengintipnya sesekali dengan perasaan yang benar-benar gembira.

Pria itu benar-benar tampan. Dan aku semakin tergila-gila dengan pesona dinginnya.

Begitu upacara pemakaman selesai ia pamit pergi. Persis seperti apa yang ia lakukan dulu. saat pemakaman ayah.

Dan aku lagi-lagi baru kembali menangis setelah ia pergi.


"Kapan aku bisa bertemu dengannya lagi?"


End of POV.


🌒✨🌘


Sedari pagi tadi cuaca memang cukup mendung tapi tidak meruntuhkan keinginan Rosie untuk membawa teman-temannya beserta Jisoo ke salah satu restaurant yang sederhana di tengah kota Cambridge. Restaurant bernama Twenty Two yang menyajikan set launch menu, dengan harga £37.50 /set atau sekitar 800 ribu rupiah.

Sambil menunggu pesanan mereka dengan posisi duduk yang melingkari meja dan Johnny yang selalu bisa membuka topik pembicaraan mereka siang itu dengan ringan.

"So, My dear Rosie.. Meskipun sepertinya kita belum terlalu akrab dan mungkin ini adalah pertemuan kedua kita. aku akan memperkenalkan sedikit mengenai diriku."

Rosie tertawa senang mendengar kalimat pembuka dari Johnny. "Oh owkay, sure."

"Namaku Johnny, aku sebenarnya half korean and half american--"

M A L A M.Where stories live. Discover now