"halo"

"....."

"Dion?" panggil Darren panik

tetap saja tak ada jawaban dari sebrang telfon. Darren khawatir terjadi sesuatu pada Dion kemudian memutuskan sambungan telfon serta bergegas mengambil jaketnya dan bersiap mencari keberadaan Dion. Saat membuka pintu betapa terkejutnya ia melihat Dion hanya berjarak 10cm di hadapannya.

Dion masuk kekamar dan menampakkan Tasya yang berada di belakang Dion.

"kenapa lo gak angkat telfon gua barusan?" tanya Darren kesal

sesungguhnya Darren tak perduli apa yang di lakukan Dion dan dimana dia berada. namun, Darren tak ingin kejadian setahun yang lalu terulang kembali, sejak saat itu Darren menjadi kakak yang posesif.

" sssttt jangan marah-marah, nih kita bawain cheesecake kesukaan lo," Tasya meletakkan kantung yang di bawanya sedari tadi, setelah itu ia duduk di sofa yang ada di kamar Darren.  

Tasya melihat-lihat foto di instagram miliknya. saat sedang merefresh instagramnya, ada satu foto yang mencuri perhatiannya. Foto itu adalah foto leon yang baru saja di unggah, foto tangan leon dengan bayangan seorang Wanita. Seketika mood Tasya langsung hancur. ia meletakkan hp disampingnya.

****

Tak terasa, pukul menunjukan jam 8 yang mengharuskan Tasya pulang

"okee it's time to back home" Tasya merengangkan badannya kemudian mengambil tas yang berada di sampingnya

" kalian gak ada yang mau nganterin gua balik?" tanya Tasya

" emang perlu?" tanya darren

"iya dong"

"rumah lo disamping Tasya. bahkan lo loncat dari sini juga bisa sampe kamar lo" ucap dion

"seenggaknya anterin gua ke depan kek, malu gua"

" lo kan udah biasa keluar masuk sini tanpa izin, kenapa harus malu si" ucap darren kesal

"Darrennn, lo tuh gak peka banget ya, pantes gak ada cewe yang mau sama lo"

"Sikap peka gua bukan buat lo Anatasya Daviela" Darren menarik ujung rambut Tasya yang membuat Tasya kesal dan menghela nafas dalam

"Sombong sekali anda bapak Darren Alano Ethan" ucap Tasya sembari berjalan keluar kamar Darren dan menutup pintunya. Baru beberapa detik Tasya membuka pintu itu lagi dan memunculkan kepalanya di ujung pintu

"ini beneran gakada yang mau nemenin gua keluar?"

Dion dan Darren saling menatap dan menggelengkan kepala bersama sama

"Mending lo berdiri di balkon dan coba loncat ke kamar lo, jaraknya gak terlalu jauhkan dari sini? kalaupun gagal, paling cuma luka atau terparahnya lo patah tulang" ucap Dion

"ohoho Dion ternyata mulut lo sepedes Darren ya" Tasya mendekat ke Dion dan menempelkan tangannya di dahi Dion

"Pantes lo jahat kayak Darren, ternyata lo sama sakitnya kayak Darren"

Waktu terus berjalan, Tasya menghentakkan kakinya menuggu salah satu dari mereka mengantarnya, namun 2 menit sudah berlalu tak satupun dari anak kembar itu yang mengantarnya keluar

Tasya yang kesal, menarik tangan Darren untuk menemaninya. Selama berjalan Tasya terus mengumpat

"Gua harus bilang papa untuk buat jalan menuju kamar kalian biar gua gak perlu naik turun buat pulang"

"iya, lo harus bikin prosotan. jadi kalau lo mau pulang, gua tinggal dorong lo tanpa harus nemenin lo balik kerumah." ucap Darren.

Tasya tak menggubris perkataan Darren, pandangannya tetap fokus kedepan hingga dia sampai di depan rumahnya.

Setelah mengantar Tasya tepat sampai di depan pintu rumah, Darren kembali.

*****

disisi lain,dion yang merada di kamar sendirian, keluar dari  kamarnya dan menunggu leon dibawah. hari ini leon, dion, darren  akan bermain PS bersama. setelah Leon sampai, Dion dan Leon langsung menuju kamar Darren. namun, saat didepan pintu, mereka menemukan tulisan yang tertempel di pintu kamar Darren. Dion tertawa dan tanpa basa basi ia memfoto kertas tersebut dan mengirimkannya ke group yang berisi Darren, Dion dan Tasya.

Tasya semakin kesal dengan respon Darren, akhirnya dia menelfon Darren

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tasya semakin kesal dengan respon Darren, akhirnya dia menelfon Darren

" DARRENN!" teriak Tasya

Darren yang mendengar Tasya berteriak di telpon langsung menjauhkan hp dari telinganya

"hmmm"

" awas ya lo, lo gak boleh .... tut tut tut" belum sempat Tasya menyelesaikan ucapannya, sambungan telpon terlebih dahulu dimatikan oleh Darren

Tasya mengepalkan tangannya kemudian merebahkan tubuhnya di kasur sambil berkata " gua bakal buat lo minta maaf Darren, liat aja nanti".

BrokenWhere stories live. Discover now