Unknown Number

398 100 17
                                    


Sepertinya aku harus mulai bilang ini lagi..

Jangan lupa vote sama commentnya guys! Hehe


-selamat berteori-

-7 May 2025-


Hujan turun saat kedua laki-laki itu bertemu. 

Taeyong, yang sekarang dipanggil dengan sebutan 'Lee' dan Jaehyun, orang yang menghancurkan hidupnya. 

Mereka berdua berdiri berjauhan di teras panti asuhan, melihat hujan yang turun.



"Cepat katakan apa maumu dan pergi dari sini." ujar Taeyong ketus. Dia sama sekali tidak ingin menatap orang di sebelahnya itu.

Jaehyun hanya mendecih saat mendengar perkataannya, "Aku butuh bantuan-"

"-Lupakan." sela Taeyong, "Aku tidak akan pernah membantumu." Taeyong sudah bersiap untuk kembali ke dalam panti asuhan, tapi langkahnya berhenti saat mendengar perkataan Jaehyun.

"Aku ingin menawarimu posisi bagus di perusahaan." ucap Jaehyun. Taeyong menatap kearahnya dengan tatapan bingung.

Taeyong tau bahwa perusahaan yang Jaehyun pimpin sekarang adalah perusahaan yang besar dan sukses. Akan menjadi suatu pencapaian yang luar biasa jika bisa berkerja disana.


Jaehyun membalas tatapan Taeyong, "Kau sudah jenuh berada disini. Keadaan finansialmu juga tidak stabil. Terlebih lagi dengan keadaan kakimu yang seperti ini." 

Jaehyun melangkahkan kakinya mendekat kearah Taeyong setiap satu kalimat.

Terlihat raut wajah Taeyong berubah. Dia hampir terlena dengan tawaran Jaehyun, tapi dengan cepat dia menggelengkan kepala mencoba menyadarkan dirinya.

"Tidak. Aku tidak akan mengulang kesalahan yang sama." Tanpa menoleh ke belakang, Taeyong pergi meninggalkan Jaehyun. 


"Taeyong." panggil Jaehyun sebelum Taeyong benar-benar hilang dari hadapannya. Orang yang dipanggil pun menghentikan langkahnya untuk yang kedua kali.

 "Kau yakin tidak ingin membantuku?" tanya Jaehyun seraya mendekati Taeyong dan menunjukkan layar handphonenya.

Mata Taeyong membelalak saat melihat foto seorang wanita paruh baya yang sedang mengobrol dengan teman-temannya di pinggir jalan.



"Ibu.." lirih Taeyong. 

Dia menatap kearah Jaehyun geram. Tidak habis pikir, dia menjatuhkan kruknya begitu saja dan mencengkram kuat kerah kemeja Jaehyun.

"APA YANG KAU LAKUKAN!?" tanya Taeyong. Jaehyun bisa melihat kekhawatiran yang sangat amat di kedua manik mata 'teman lama'nya itu.

"Bagaimana? Kau berubah pikiran?" bisa terdengar nada suara Jaehyun yang menantang di telinga Taeyong. Dan dia membencinya.


Taeyong terduduk karena tidak bisa menahan tubuhnya dengan hanya satu kaki yang dia punya sekarang.

Mana mungkin dia mengorbankan ibunya yang padahal sudah mulai sembuh dari depresi akibat kejadian yang menimpa ayahnya itu. 

Sudah cukup dia kehilangan sang ayah.. Tapi tidak dengan ibunya.

WALKIE TALKIE|JUNG JAEHYUN✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang