15 Selangkah Lebih Dekat

4.7K 1.1K 78
                                    

Setiap langkah yang aku lalui, aku selalu menyertakan Allah dalam hidupku, dengan begitu aku merasa cukup dalam menjalani hidup meski sendiri. Tetapi ternyata, kesendirian itu jauh lebih baik jika menjadi berdua dengan kehadiran seseorang yang kan menjadi pendampingku, dengan begitu aku mempunyai teman untuk diajak beribadah bersama, bertukar ilmu, dan saling menyemangati di jalan kebaikan ini.

***

Arvan memainkan ponselnya setelah mengajar kelas tahsin di pesantren At-Taubat miliknya. Sedari tadi ia memasuki kelas, murid-muridnya banyak yang membicarakan mengenai berita yang tengah viral saat ini, yaitu seorang muslim yang mendatangi gereja tengah mendukung peribadatan mereka dan seorang nasrani yang mendatangi masjid juga tengah melakukan hal yang sama.

Arvan tidak habis pikir, begitukah makna dari kata toleransi?

Allah melarang seorang muslim untuk berbuat semena-mena terhadap non muslim, justru Allah menganjurkan untuk saling tolong-menolong, menjalin hubungan kerabat, bahkan memberikan hadiah kepada mereka.

Allah Ta'ala berfirman,

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ (8) إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ (9)

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu.

Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al Mumtahanah: 8-9)

Ayat ini mengajarkan prinsip toleransi, yaitu hendaklah setiap muslim berbuat baik pada lainnya selama tidak ada sangkut pautnya dengan hal agama.

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, "Allah tidak melarang kalian berbuat baik kepada non muslim yang tidak memerangi kalian seperti berbuat baik kepada wanita dan orang yang lemah di antara mereka. Hendaklah berbuat baik dan adil karena Allah menyukai orang yang berbuat adil." (Tafsir Al Qur'an Al 'Azhim, 7: 247). Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah mengatakan bahwa bentuk berbuat baik dan adil di sini berlaku kepada setiap agama. Lihat Tafsir Ath Thobari, 14: 81.

Sekali lagi toleransi ini bukan yang memiliki sangkut paut dengan agama, semisal hal ini seperti yang dilakukan banyak orang dalam dunia pekerjaannyamengenakan atribut natal ketika perayaan agama mereka sementara dia seorang muslim. Bagaimana mungkin agama digadaikan untuk kepentingan dunianya?

Kejadian seperti ini ditawarkan oleh kafir Quraisy pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di masa silam. Ketika Al Walid bin Mughirah, Al 'Ash bin Wail, Al Aswad Ibnul Muthollib, dan Umayyah bin Khalaf menemui Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka menawarkan pada beliau,

"Wahai Muhammad, bagaimana kalau kami beribadah kepada Tuhanmu dan kalian (muslim) juga beribadah kepada Tuhan kami. Kita bertoleransi dalam segala permasalahan agama kita. Apabila ada sebagaian dari ajaran agamamu yang lebih baik (menurut kami) dari tuntunan agama kami, kami akan amalkan hal itu. Sebaliknya, apabila ada dari ajaran kami yang lebih baik dari tuntunan agamamu, engkau juga harus mengamalkannya." (Tafsir Al Qurthubi, 10: 140-141)

Man Anta? ✔ [SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now