07

0 1 0
                                    

Hari demi hari begitu cepat berlalu, tanpa sadar akhir tahun sudah tinggal menghitung hari serta libur tahun baru sudah menanti.

Dan selama hari libur tahun baru kali ini, Irhab seakan lupa dengan statusnya yang masih menjadi pacar Agnia karena ia terlalu sering menghabiskan waktu bersama Vive.

Ah, cewek itu jauh berbeda jika dibandingkan dengan Agnia. Jujur saja, Irhab tidak pernah melihat Agnia tertawa lepas saat bersamanya—seperti yang sering Vive lakukan—. Ngomong-ngomong juga, Irhab sendiri jarang menghabiskan waktu—minimal sehari saja—bersama pacarnya itu.

Alasannya selalu sama. Sibuk, sibuk, dan sibuk.

Heran. Apakah selama ini Irhab bodoh karena terlalu banyak berharap pada Agnia? Atau ... ah, sudah lah. Untuk sekarang, Irhab sendiri tidak mau memikirkan hal itu. Bahkan jika ia bertanya-tanya, apakah Agnia sendiri pernah memikirkannya? Barang sedetik sekali pun? Irhab rasa tidak pernah karena cewek itu terlalu sibuk.

"Deva! Sini, deh!"

Panggilan itu membuat Irhab menoleh cepat. Melihat Vive yang mengenakan bando polkadot berwarna merah-putih begitu manis serta pas dilengkapi dekik yang muncul seiring lebarnya senyum cewek itu.

Sedikit informasi, bando itu adalah hadiah ulang tahun Irhab pada Agnia. Hanya saja cewek itu menolak dengan alasan ia bukan anak kecil lagi karena harus menggunakan bando kekanak-kanakan itu.

Lalu, apa salah jika Irhab memberikan bando tersebut pada Vive daripada ia biarkan berdebu di rumahnya hingga warna bando itu perlahan memudar?

Tidak, bukan?

oOo

Flavorless RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang