04

1 1 0
                                    

"Kamu Irhab Atmadeva, kan?"

Di tempat lain, seorang lelaki tersentak ketika ada yang menyadari keberadaannya. Vive ternyata. Sedikit informasi, Irhab serta Vive satu sekolah saat SD, ngomong-ngomong.

Dan Vive juga pernah mengirimkan Irhab surat cinta saat ia masih kelas 4 SD dihari perpisahan kelas 6—karena Vive lebih tua 2 tahun dari Irhab—.

Irhab hanya membalasnya dengan kekehan canggung sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Iya, Kak."

"Santai aja kali, Dev. Jangan canggung-canggung kayak gini." Vive tertawa lebar hingga lesung pipinya muncul dan itu membuat Irhab membeku karena beberapa hal.

Pertama, panggilan Vive padanya masih sama seperti beberapa tahun lalu yang berbeda dengan kebanyak orang-orang—bahkan Agnia sekalipun tidak memanggilnya dengan nama panggilan khusus—.

Kedua, lesung pipi itu masih tetap sama. Manis. Juga menyenangkan seperti yang pertama kali Irhab lihat ketika ia masih kelas 4 SD dulu.

Dan entah kenapa Irhab justru mulai membandingkan Agnia yang lebih sering tersenyum secara terpaksa—namun ia tak berani menanyakan apa penyebabnya—dengan senyum Vive yang terlihat lebih alami.

"Apa kabar?"

Satu pertanyaan yang dilontarkan Vive pada Irhab sukses membuat mereka larut dalam percakapan panjang sampai-sampai Irhab melupakan Agnia untuk mengajak cewek itu jalan sesuai janji.

oOo

A/N:

Hmm .... Hmm .... Hmm ....

Kira² Irhab bakalan C-L-B-K gak yaaaaa????

Flavorless RelationshipWhere stories live. Discover now