"Apa yang kau lakukan disini!" Adalah teriakan pertama Taehyung saat terbangun dari tidur singkatnya.

Taehyung terusik oleh sinar matahari, namun saat membuka mata, sosok Jeon Jeongguk malah jadi pemandangan pertamanya.

Taehyung jelas terkejut. Bahkan ia buru-buru bangkit dan menatap Jeongguk dengan nyalang.

"Kau tidak lihat aku sedang apa?" Jeongguk balik bertanya. Punggungnya disandarkan ke sofa panjang tua yang berada di rooftop yang menjadi tempat tidur dadakan Taehyung tadi.

Taehyung berdecih. Meraih tasnya lalu berjalan menjauh. Sayangnya Jeon Jeongguk selalu punya cara untuk menghentikannya.

"Jika kau pergi maka lihatlah hal apa yang akan menantimu." Jeongguk berujar kelewat santai.

Sedang Taehyung berdiri mematung di tempatnya dengan tangan yang melayang diudara, tadinya hendak membuka pintu rooftop.

Selama ini Taehyung telah berusaha menghindari Jeongguk. Bahkan saat masih menjalani study tour Taehyung pindah ke kamar Jimin dengan Mingyu yang bertukar tempat dengannya.

Sayangnya Taehyung melupakan satu fakta bahwa ia dan Jeongguk berada di sekolah yang sama.

"Jangan main-main denganku Jeon." Taehyung menggeram. Matanya menatap nyalang kearah Jeongguk yang duduk santai di tempatnya.

"Aku tidak pernah main-main." Jeongguk berujar saat Taehyung hendak keluar lagi.

"Apa maksudmu?!" Akhirnya dengan emosi yang membara, Taehyung menghampiri Jeongguk. Menarik kerah seragam sekolahnya keras hingga Jeongguk berdiri di hadapannya.

Jeongguk masih tenang. Bahkan senyum miring terpampang di wajahnya dengan jelas.

Tangan Jeongguk melepas cengkraman Taehyung pada kerahnya. Membawa kedua tangan pemuda Kim untuk di genggam olehnya. Bahkan Jeongguk mengecup punggung tangan Taehyung.

Taehyung buru-buru menarik tangannya. Mundur beberapa langkah untuk menjauhkan diri dari Jeongguk.

"Hanya lakukan apa yang kuperintahkan maka semuanya akan baik-baik saja." Jeongguk tersenyum kembali. Namun sayangnya senyumannya malah menarik emosi Taehyung lebih jauh.

"Sialan!"

Akhirnya, satu tinju dilayangkan tepat ke rahang Jeongguk hingga pemuda Jeon tersungkur. Taehyung sendiri tengah mengendalikan nafasnya yang memburu.

"Jangan main-main denganku." Taehyung memperingati. Tangannya menunjuk kearah Jeon jeongguk yang menatapnya masih dengan senyuman miring.

"Kau yang lebih dulu memulai Taehyung." Jeongguk menjeda. Berdiri, kemudian melangkah mendekat kearah Taehyung.

Dengan tiba-tiba, menarik pinggang Taehyung untuk mendekat kearahnya. Taehyung jelas memberontak. Sayangnya kekuatannya tidak lebih besar dibandingkan dengan Jeongguk.

"Dengar Kim Taehyung." Jeongguk berbisik tepat di telinga Taehyung. Menjeda sebentar untuk memberi kecupan di telinga Taehyung. "Kau telah masuk ke dalam lingkaran hidup Jeon Jeongguk. Maka, kau tidak akan bisa keluar semudah itu."
Taehyung tertegun, jemari tangannya meremas seragam Jeongguk dibagian dada. Matanya dengan setia menatap nyalang ke manik arang milik Jeongguk yang berdiri tanpa jarak dihadapannya.

"Dan lagi, kau sekarang adalah kekasihku Kim." Ucapan Jeongguk membuat emosi Taehyung semakin membara. Namun disisi lain ada penyesalan karena telah mengundang bayangan Jeongguk lebih dulu.

"Seorang kekasih tidak mungkin diam saat pasangannya dituduh di depan banyak orang." Memori itu kembali datang. Taehyung dapat merasakan Jeongguk yang menengang dengan senyumannya yang meluntur.

"Apa kau lupa bahwa status kekasih itu hanya sebuah omong kosong Jeon Jeongguk?" Taehyung menjeda. Menggigit bibirnya yang bergetar akibat emosinya yang bercampur.

"Tidak. Kau kekasihku. Milikku dan itu mutlak. Kim Taehyung hanya milikku."

Taehyung terkekeh tiba-tiba. Kekehan palsu juga tatapan mata yang sulit Jeongguk artikan.

"Apa tujuanmu? apa kau ingin tubuhku lagi? Jeon Jeongguk, sandiwaramu sungguh luar biasa." Taehyung berdecih. Mendorong Jeongguk sekuat tenaga hingga pemuda Jeon menjauh.

"Urusan kita selesai disini. Anggap saja kau dan aku tidak pernah saling mengenal." Taehyung berbalik, hendak melangkah jika Jeongguk tidak bersuara dan lagi-lagi dapat menghentikkan langkah Taehyung.

"Tidak." Suara datar Jeongguk terdengar jelas di telinga Taehyung. "Kau tidak akan semudah itu lepas dariku. Dan Taehyung, malam ini, datang ke apartemenku jika kau tidak ingin esok hari ayah mu datang kesini."

"Jeon Jeongguk!" Taehyung menoleh. Nafasnya kembali memburu karena kini ayahnya ikut terseret oleh Jeongguk.

"Jika kau ingin menjaga setidaknya sedikit nama baikmu yang tersisa, maka datang ke apartemenku malam ini." Jeongguk tersenyum tipis. Melangkah mendekat untuk mencuri satu kecupan di bibir Taehyung.

"Atau mungkin isu tentang Kim Taehyung yang menjadi pelacur akan menyebar ke seluruh sekolah." Kemudian Jeongguk meninggalkan rooftop lebih dulu.

Meninggalkan Taehyung yang bungkam di tempatnya. Tidak mengerti dengan Jeongguk yang begitu sulit di tebak.

Apa ucapan Jeongguk tentang Taehyung adalah 'miliknya' hanya sebuah kata penghias dari sebutan pemuas miliknya.

Apa ucapan Jeongguk tentang Taehyung adalah 'miliknya' hanya sebuah kata penghias dari sebutan pemuas miliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

©queen_na1

Our Relationshit [KV]✔Where stories live. Discover now