Our Relationshit [KV]✔

9| Kedua kalinya

Taehyung sadar dari pingsannya ketika langit diluar mulai gelap. Seluruh tubuhnya sakit dan Taehyung bahkan tidak bisa bergerak karena perih dan nyeri di perutnya.

"Sialan aku mungkin akan membusuk disini." Taehyung mengumpati keadaannya yang sangat merugikan dirinya sendiri.

Meski begitu Taehyung sebenarnya rela saja jika harus mati disini. Yang tidak ia relakan adalah jika benar ia akan berakhir disini maka Jeon Jeongguk akan hidup bahagia.

Taehyung berharap setidaknya satu saja orang melintas di depan gudang sekolah. Namun itu sedikit mustahil mengingat seberapa jarang orang akan datang kesini karena rumor tentang tempat berhantu di sekitar halaman belakang sekolah.

CK! Taehyung menyesali perbuatannya yang menyebarkan rumor sampah tersebut hanya untuk mendapatkan ruang untuk dirinya sendiri di sekolah ini.

"Akh!" Taehyung meringis sambil memegang perutnya.

Taehyung punya penyakit lambung dan ia belum makan seharian penuh ditambah lagi keempat atau mungkin kelima manusia brengsek itu melayangkan hantaman beberapa kali ke perutnya.

Taehyung hampir memasrahkan diri kembali jika saja tidak mendengar suara langkah kaki mendekat.

"Tolong!" Dengan sisa tenaga yang ada, Taehyung berteriak. Berharap orang diluar sana mendengar suaranya.

"Tolong!" Taehyun kembali berteriak.

Namun suara langkah kaki itu berhenti hanya sampai di depan gudang. Taehyung jadi merinding sendiri. Bagaiaman jika yang tadi itu adalah hantu?

"Jangan gila." Taehyung memperingati dirinya sendiri karena pemikirannya yang aneh. Kemudian kembali meringis karena sakit di perutnya.

Butuh waktu lama hingga pintu gudang terdengar mulai di buka paksa. Lebih tepatnya di dobrak keras beberapa kali. Taehyung menatap berharap pada seseorang yang membuka pintu hingga matanya melotot terkejut.

Sama halnya dengan orang yang membuka pintu gudang, ia juga sama terkejutnya dengan Taehyung.

"Kau?!" Jeon Jeongguk, menunjuk kearah Taehyung yang kini memalingkan wajahnya.

"Pergilah!" Taehyung berujar sarkas pada Jeongguk yang berjalan menghampirinya.

"Apa kau gila? kau mau mati disini?" Jeongguk membalas Taehyung dengan suara tinggi karena tidak mengerti jalan pikiran si pembuat onar yang sedang meringkuk kesakitan.

"Ya. Lebih baik mati membusuk disini daripada di tolong olehmu. Itu lebih menyedihkan dari kematian." Taehyung berujar ketus, sama sekali tidak ingin menatap wajah Jeongguk.

"Kalau begitu aku akan melakukan yang tidak kau inginkan." Dengan langkah cepat, Jeongguk mendekat kearah Taehyung dan mengangkat tubuh itu dengan mudah.

"Brengsek! turunkan aku!" Entah mendapat tenaga darimana, Taehyung dapat mengeluarkan teriakan begitu Jeongguk menggendong tubuhnya.

Sebelah tangan Jeongguk menyangga Taehyung diantara  lipatan kakinya dan sebelahnya lagi menyangga punggung Taehyung.