MY MR. GU IS COURTING DEATH AGAIN

713 - 722

Bab 713: Jelas Melihat Dirinya Menjadi Semakin Berinvestasi (1)

Zuo An berbalik dan menatap kembali ke matanya sebelum dia menjawab, "Para tamu sudah tiba."

“Sudah sampai?”  Xu Weilai merenung.

Dia tanpa sadar memindai kamar pribadi yang kosong dengan mata hitam legamnya lagi dan berkedip dua kali.  “Sudah sampai?  Dimana mereka?  Mungkinkah tamunya adalah… Ahem… Roh tak terlihat?”  dia pikir.

Mungkin karena reaksinya terlalu menggemaskan, Zuo An tertawa terbahak-bahak dan menjawab dengan humor yang bagus, "Kamu adalah tamunya."

Xu Weilai mengerucutkan bibirnya.  Bosnya jauh lebih licik dari yang dia bayangkan dan sekali lagi menyalahgunakan otoritasnya untuk keuntungan pribadi.

"Kamu tidak berhasil bersenang-senang selama makan terakhir kita karena aku, jadi aku ingin menebusnya untukmu."

Saat Zuo An berbicara, dia selangkah ke depan dan berjalan ke tengah ruang pribadi tempat meja makan panjang berada.  Dia kemudian menarik kursi di satu sisi meja sebelum dia melirik ke arah Xu Weilai dan melanjutkan, "Apakah Anda bersedia memberi saya kesempatan untuk mentraktir Anda makan lagi?"

Meskipun dia telah menipunya untuk datang ke kamar pribadi bersamanya, dia tidak agresif dan bahkan meminta pendapatnya dengan lembut.

Xu Weilai merasa bahwa dia mungkin tidak akan marah padanya jika dia menolaknya sekarang dan pergi.  Faktanya, dia mungkin akan menghormati keputusannya.

Dia merasa seperti dia mengenalnya lebih baik sekarang.

Meskipun dia tampak rendah hati, sopan dan santun, masih ada sisi dingin dan menyendiri dalam dirinya.  Dia juga bisa menjadi menakutkan dan kejam, lemah dan lembut atau bahkan licik dan culas.

Bibir Xu Weilai meringkuk menjadi senyuman dan dia menjawab, "Saya akan sangat senang menerima tawaran Anda."

Dia kemudian mondar-mandir dan duduk di kursi yang ditariknya untuknya.

Senyum Zuo An melebar saat dia berjalan ke sisi lain meja dan menarik kursi untuk duduk.

Ada kandil yang ditampilkan di tengah meja panjang dan lilin sudah menyala.  Saat Xu Weilai menatap cahaya lilin yang berkedip-kedip yang memancarkan cahaya kuning samar yang terpantul di matanya, kata-kata 'makan malam dengan cahaya lilin' pasti muncul di benaknya.

Istilah ini membuat seluruh situasi tampak agak sugestif.

Sementara Zuo An mengatakan dia hanya mencoba untuk menebusnya untuk makan sebelumnya, tetapi dia telah mengatur makan malam dengan cahaya lilin dimana dia bisa mengambil langkah maju atau mundur.

Xu Weilai mau tidak mau bertanya-tanya apakah dia menggunakan gaya berurusan dengan bisnis dalam percintaannya atau apakah dia hanya seorang playboy berpengalaman.

Xu Weilai tanpa sadar melontarkan pikirannya begitu pikirannya terbentuk dan, pada saat dia menyadarinya, sudah terlambat untuk menarik kembali kata-katanya.

Zuo An awalnya terpana oleh kata-katanya, tapi dia dengan cepat menyeringai dan menjawab tanpa berpikir, "Tidak".

"Tidak?"

Zuo An berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Saya tidak berpengalaman."

Seolah-olah dia takut dia tidak bisa memahaminya, dia menjelaskan, "Saya sangat sibuk selama bertahun-tahun ini jadi saya tidak punya waktu atau suasana hati."

Xu Weilai sebenarnya tidak tertarik dengan hubungan masa lalunya dan hanya membuat komentar biasa.  Dia merasa canggung ketika dia mendengarnya berpikir keras, tetapi terkejut karena dia tampak tidak terganggu dan bahkan mencoba menjelaskan kepadanya secara rinci.