-Yang berusaha bertahan untuk mengubur perasaan-
Cover by Dyoonart
***
Jovian Xavier - Alnara Alfredo 💓💓💓
"Jov, lo pilih gemesin atau nyebelin?"
"Nyebelin."
"Kenapa nggak milih gemesin aja? Kan gemesin bikin kangen."
"Lo juga nyebelin, tapi bikin...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
🐰🐰🐰
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jadi orang tuh gak usah famous-famous amat di sekolah. Lagian, famous-nya juga pas di sekolah doang, kan? Apa pas punya anak di masa depan masih famous juga? Kan nggak mungkin.
🐰🐰🐰
HARI Senin. Kembali hari di mana para orang-orang, terlebih lagi murid-murid yang bersekolah membenci hari ini. Hari di mana murid-murid berbaris rapi membentuk sebuah barisan di tengah lapangan, serta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Alnara--yang sekarang tengah mengusap keringatnya dengan kasar--menatap Jovian yang berada di barisan kelas lain. Samar-samar, Alnara membentuk lengkungan senyum kepada suaminya itu.
"Senyum sama siapa lo, Ra?" tanya Mars penasaran yang kebetulan sebaris dengan Alnara.
Alnara berdecak pelan. Kepo aja nih orang. "Nggak usah kepo lo."
"Bedain kepo bedain nanya, Alnara," beritahu Mars bijak.
Alnara terkekeh pelan. "Ada sih. Gue senyumin cowok di barisan sana tuh. Cowoknya ganteng."
Mars mengernyitkan dahinya. Mars pikir Alnara hanya akan menyebutkan dirinya sebagai cowok ganteng yang Alnara maksud. Namun, mata Alnara tidak begitu menatap wajah Mars sama sekali.
"Siapa?" tanya Mars kepo.
Alnara menunjuk Jovian dengan dagunya. "Tuh."
Mars mengikuti arah pandangan Alnara. Astaga, rupanya Alnara menatap cowok itu? Cih, padahal lebih gantengan Mars!
Mars berdecih. "Dih, yang si anak basket itu, Ra? Gitu doang selera lo?"
