'besok? hmmm... Besok aku ada kelas dan juga latihan bersama grup seni rupa'

'....'

'Tae?' Jungkook memeriksa panggilan itu apakah terputus atau tidak karena tak ada jawaban dari pihak seberang.

'Aku pikir akhir-akhir ini kau berubah, sikap mu yg selalu menganggap aku yg paling utama sepertinya sudah kau singkirkan'

'Tidak seperti itu, kau hanya berprasangka'

'Kenapa? Jimin membuatmu nyaman? apa kau melupakan hubungan kita dan sedang menikmati hari-hari bersama Jimin disaat aku tak berada di dekatmu?'

'Hei... tenanglah sayang, besok aku memang banyak kelas tapi jika itu membuatmu kesal maka aku akan membolos dan menjemputmu heum...'

'ya sudah, aku batal saja kesana'

'Jangan merajuk, aku merindukanmu'

'..... Um, matikan telponnya'

'katakan sesuatu yg manis dulu, agar aku tahu kau tidak marah lagi'

'..... saranghae'

'Ciumannya?'

'---Muah'

'Nice, sampai jumpa besok sayangku' Jungkook mengakhiri percakapan singkat tersebut.

Jungkook kembali bergabung dengan semua anggota yg mulai mabuk dan berbicara omong kosong, ia hanya menatap dari sudut ruangan saat Jimin di paksa untuk bernyanyi agar menghibur semua anggota yg berjumlah lima puluh orang termasuk dirinya sendiri.

Wajah merah karena pengaruh alkohol juga mengurangi akal fikiran Jimin, sikap malu-malu itu sudah berubah menjadi pahlawan sejati yg siap menyelamatkan dunia, Jungkook tersenyum ringan melihat sisi gila Jimin yg selama ini di tutup sangat rapat, ia adalah orang yg ceria hanya saja di tutupi oleh kabut asap yg begitu tebal.

"Sutradaraaaa...." Semua orang berteriak saat tubuh kecil itu mulai sempoyongan dan hampir jatuh, untung saja Seokjin mendapatkannya di waktu yg tepat dan memapahnya untuk duduk kembali tanpa berusaha membuat yg lain senang atau terhibur.

"Seokjinah... Seokjiniiiee.. Jinie, Jinie"

"Ya Jiminah... Kenapa kau bersikap manis!! sadarlahhhh" Seokjin mengguncang keras tubuh Jimin seperti orang frustasi.

"Urrie Boss, Kim Jinieee..."

"Ahh Jinjja!!"

"Aku akan membawa sutradara pulang" Jungkook menghampiri kedua orang yg sedang ribut itu.

"Heum..  Mabuknya sangat mengerikan, antar dia pulang dengan selamat ya, aku percayakan pada mu Jungkook"

"Siap kapten!"

Akhirnya Jungkook harus bersusah payah untuk mengantarkan Jimin pulang, karena di sepanjang perjalanan ia hanya berteriak, menggoda lalu tidur dan mulai bertingkah lagi. Tiga puluh menit kemudian mereka sampai di kediaman apartemen Jungkook.

Alasan kenapa Jungkook membawa Jimin ke apartemennya karena Jimin membuang kunci nya kedalam kolam ikan, kunci itu akan di urus oleh pihak apartemen jadi untuk sementara ia harus menginap di tempat orang lain. Tubuh mabuk itu di baringkan di kasur yg empuk dan nyaman.

"Jimin"

"Panas"

"Aku akan membuka pakaianmu"

Rencana Jungkook yg awalnya hanya akan memperbaiki masa lalu mereka kini telah di uji karena sikap Jimin, Jungkook tidak menyukai Jimin seperti dulu bahkan ia telah berhubungan lagi dengan Taehyung untuk langkah yg lebih serius. Siapa sangka selama beberapa bulan ini Jungkook merasa jika ia mulai jatuh hati lagi pada sosok Jimin dalam versi yg lebih dewasa.

[END] I'am Fun(Fuck) With You [Jikook x KookV]Where stories live. Discover now