Fun(Fuck) Bag VII

2.6K 297 51
                                    

Sorry For Typo
07/04/21

Biasakan Vote & Comment

Berlari ke bagian kanan, berbalik kearah belakang dan berputar segala sisi untuk mendapatkan angle gambar terbaik, sebagai mahasiswa tingkat akhir jurusan media dan perfilman membuatnya sibuk memikirkan tugas akhir untuk mendukung skripsinya. Pria kurus berkacamata itu tampak serius menentukan posisi camera yg ia gunakan agar model yg tertangkap oleh lensa nya tampak sempurna.

Membuat film pendek sebagai tantangan akhir untuk melengkapi jati dirinya sebagai mahasiswa di kampus terbaik Pohang, memberikan tanggung besar dan melibatkan mahasiswa dari jurusan lain sebagai pendukung. Semakin kuat intens penglihatannya makan semakin bagus gambar yg ia hasilkan.

"Sumpah, aku sangat jarang melihat sunbae menggunakan kaca mata" mereka saling berbisik di sela pengambilan gambar.

"Sekarang aku tahu kenapa sunbae jarang menggunakan kacamata! itu karena dia sangat menarik"

"Benar sekali wajah seriusnya itu membuat aku ingin memilikinya"

"Tapi ku dengar sunbae sangat menutup hati untuk orang lain"

Menjaga jarak maksudnya? membatasi diri dari interaksinya bersama orang lain, sangat sombong serta terkesan angkuh padahal ia hanya pria lemah yg mencoba tegar serta menguatkan diri.

Park Jimin sebagai senior tingkat akhir sedang melakukan project besar untuk menentukan akhir perjalanannya di kampus ini, ia akan segera menginjak dunia luar biasa sesuai cita-citanya sejak dulu. Dan sekarang ia di tantang menjadi seorang sutradara untuk film pendek yg sedang ia kerjakan bersama tim.

CUT!!!

"Jimin kita sudah melakukan hal ini berulang kali, apa lagi yg salah?" seorang crew yg menjadi bagian dari tim akhirnya bersuara.

Sudah tiga jam lamanya mereka mengambil satu adegan namun tak kunjung usai, mereka tampak lelah dan gerah, hari ini mentari begitu terik.

"Aku tidak suka, ganti modelnya. Mereka amatir!" ujar Jimin lantang tepat di wajah kedua mahasiswa dari kelas actor/actris & Model.

"Mereka adalah mahasiswa terbaik dari keseluruhan"

"Aku tidak peduli" Kedua model yg merasa kesal oleh ucapan Jimin akhirnya pergi tanpa menoleh.

Bahasanya memang sangat buruk dan mimik wajahnya sangat dingin, jika ia tak suka maka ia akan berterus terang.

"Lalu kau ingin pemeran yg bagaimana? semua kau anggap tak berbakat"

"Yang memiliki aura, yg bisa membuat hatiku bergetar karena actingnya"

"Tolonglah Jimin, kau bahkan tak memiliki hati bagaimana kau akan merasakannya?"

Lantas kenapa jika hatinya beku? Jimin menghembuskan nafas perlahan, ia mengatakan untuk istirahat sejenak dan meneruskan lagi nanti jika sudah ada pemeran yg cocok untuk skrip terbaik yg tulis oleh mahasiswa jurusan sastra.

Bukan Jimin tidak memiliki hati, hanya saja di halangi oleh kabut asap dan dinding yg kokoh menghalangi mentari masuk di sela-sela kekosongan namun gagal, mungkin penyebabnya adalah luka masa lalu yg tak dapat ia lupakan.

[END] I'am Fun(Fuck) With You [Jikook x KookV]Where stories live. Discover now