Part 16 | Sudah Merasa Bosan

Start from the beginning
                                    

Alnara menghela napasnya dengan gusar. "Ya udah deh kalo lo nggak mau. Um ... kalo gitu, sekarang lo mau pergi ke mana deh, Va? Biar gue sisa bawa mobil aja, tapi lo yang pilih tempatnya."

Alsava menjadi tersenyum. Dia kan sekarang pengen ke Dufan. Kan seru kalo ke Dufan cuma bareng Alnara doang!

"Dufan!" ujar Alsava gembira sambil membalas juluran tangan iparnya.

Alnara mengangguk-angguk. "Hmm ... pilihan lo bagus juga. Boleh deh!"

"Nggak ada Dufan-Dufanan!"

Suara Jovian sudah terdengar ketika cowok itu sudah berada di ruang keluarga. Alsava membalik tubuhnya ke belakang melihat Jovian yang sudah duduk di kursi makan.

"Eh, Abang jahanam, lo tuh jangan ganggu sehari aja bisa nggak sih?" tanya Alsava jengkel.

Jovian mengangkat kedua bahunya. "Ya elo kan mau ke Dufan sama Alnara, ya gak boleh. Gue nggak ngizinin."

Alnara mencebikkan bibirnya. "Yah ... kenapa sih, Jov?"

Jovian meletakkan garpu di dekat piring makannya. "Ra, hari Minggu tuh--"

"BANG JOVIAN!!!"

Byur!

Kini tubuh Jovian sudah basah kuyup akibat siraman air yang disiram oleh sepupunya sendiri--Alsava. Alsava sudah muak membangunkan Jovian yang kesekian kalinya, namun cowok itu masih saja memejamkan matanya.

"Va! Lo apa-apaan sih?!" bentak Jovian kesal sambil menatap dirinya yang sudah diguyur air dingin di atas tempat tidur.

Napas Alsava naik-turun tak beraturan. "Heh! Gue dari tadi bangunin lo, ya!!!" teriak Alsava jengkel. "Lo tuh jangan kebo sehariii aja! Bisa nggak?!"

"Ya tapi nyiramnya jangan pake air juga!" balas Jovian tak suka.

"YA TERUS? PAKE AIR COMBERAN, MAU?" tanya Alsava. "Lo kayaknya mimpi deh. Mimpi apa lo barusan? Mana ngigo lagi nyebut-nyebut nama gue."

"Apaan, ge-er banget pengen gue mimpiin," kata Jovian yang sudah bangun dari tempat tidurnya.

Alsava pura-pura mengangguk-nganggukkan kepalanya. "Oh, ya? Jadi gak mimpiin Kak Alnara juga lo? Tadi nyebut-nyebut Ra gitu."

Jovian terkejut. Apakah memang tadi dia benar-benar mengigau, sampai-sampai Alsava mendengarnya? Mampuslah kalau sampai Alsava menyampaikan hal ini kepada Alnara.

Alsava tertawa. "Tenang aja. Gue juga nggak mau nyampein ke Kak Alnara kok. Santuy. Meskipun gue keselnya tingkat seribu persen ke elo, tapi gue masih sayang nyawa. Nanti bisa-bisa nyawa gue udah nggak ada kalo gue lapor ke Kak Alnara."

Jovian mengambil bantal, lalu segera melemparkan bantal itu tepat ke wajah Alsava agar cewek itu diam.

"Abang jahanam!" teriak Alsava nyaring.

🐰🐰🐰

Pak Suami :
| Selamat pagi, Alnara.

"WEYYYY! HAHAHAHA!"

Alnara menjadi salting di meja makan. Sedangkan Davi--Abangnya, yang sedang menonton siaran Upin Ipin di depan TV--menjadi terkejut mendengar tertawaan adiknya.

Beside YouWhere stories live. Discover now