21| Rasa yang baru; Nyaman?

Start from the beginning
                                    

"Tidak perlu. Bukankah aku adalah jalangmu Jeon?" Taehyug berujar lirih. Tangannya mencengkram selimut yang menutupi tubuhnya.

"Nasibku memang buruk." Racauan Taehyung membuat Jeongguk semakin merasa bersalah.

"Jika aku kalah nanti, jangan datang dengan pakaian hitam Jeon. Jadikan hari itu sebagai hari kebebasanmu dari gangguanku." Taehyung kembali melirih. Namun kali ini emosi Jeongguk malah terpancing.

"Jangan banyak bicara! kau adalah berandalan dan pembuat onar. Bagaiamana bisa si pembuat masalah kalah begitu saja?!" Jeongguk meninggikan suara. Cemas melingkupinya saat Taehyung bicara tentang 'kalah' dengan suara yang melirih.

Taehyung menggeleng. Jeongguk dapat merasakan pergerakan pemuda itu di dekapannya.

"Entah kenapa rasanya begitu menyedihkan. Bahkan saat ini aku bicara begini pada musuhku." Taehyung kini mendongak. Menatap Jeongguk yang juga telah menatapnya sejak tadi.

"Aku tidak pernah bilang kau musuhku." Jeongguk berujar. Sebelah tangan yang tidak dijadikan bantalan kepala Taehyung mengelus pipi pemuda Kim lembut.

Taehyung terkekeh sejenak. Kali ini kekehan sungguhan, bukan kekehan palsu seperti tadi. "Lalu apa?" Tanyanya kemudian dengan senyuman lucu di wajah.

Jeongguk sempat terpaku sejenak. Menatap betapa indahnya pahatan wajah Taehyung dihadapannya. Bahkan senyuman pemuda Kim membuat Jeongguk turut tersenyum.

"Kau kekasihku." Jeongguk menjawab setelahnya.

"Omong kosong." Tatapan Taehyung menyendu. Kepalanya kembali bersembunyi di dada Jeongguk.

"Kau si unggulan tidak cocok denganku." Taehyung berucap pelan. Ada sesak di dadanya saat mengutarakan pikirannya.

"Kenapa? bukankah kau yang dulu ingin menaklukanku?" Tangan Jeongguk mengelus punggung Taehyung dari balik selimut.

"Tapi itu hanya ucapan asal ku. Aku muak mendengar semua pujian tentangmu dan betapa sombongnya kau yang menolak semua orang yang menyatakan cinta padamu." Suara Taehyung terdengar menggebu-gebu. Bahkan kepalanya kembali mendongak dan beradu tatap dengan manik Jeongguk.

"Itu karena mereka tidak menarik." Jeongguk membalas. Kemudian melanjutkan "Tidak sepertimu." Dengan suara yang volumenya lebih rendah namun berhasil di dengar Taehyung.

Taehyung tersipu malu karenanya. Semburat merah mulai terlihat di pipi berisi pemuda Kim.

"Kau berniat menggodaku?!" Taehyung memberi sebuah pukulan main-main di dada Jeongguk.

"Itu fakta." Jawaban Jeongguk kembali dihadiahi pukulan di dada.

Jeongguk diam-diam tersenyum. Ada perasaan menyenangkan di hatinya saat Taehyung bisa tersenyum dan tertawa karenanya. Tidak seperti biasanya saat Taehyung hanya memasang raut sinis atau datarnya ketika sedang bersama.

"Jeongguk..aku lapar." Cicit Taehyung saat perutnya mulai berbunyi gaduh.

Jeongguk sempat terkejut sebentar. Menyadari jika Taehyung menyebut namanya dengan benar dalam kondisi sadar penuh.

"Apa yang kau katakan?" Tanya Jeongguk.

"Aku lapar..." Taehyung menjawab kembali.

"Tidak bukan yang itu. Coba katakan sekali lagi."

"Sekali lagi." Dengan raut bingung Taehyung menjawab. Bukankah Jeongguk memintanya untuk mengatakan 'sekali lagi' (?)

Jeongguk sendiri mengusap wajahnya kasar. "Apa karena bercinta membuatmu semakin bodoh?" Raut Jeongguk berujar datar.

Taehyung sendiri menatapnya nyalang. "YAK! itu lebih cocok disebut pemerkosaan daripada bercinta! dan kau harus bertanggung jawab sekarang!"

Mendengar ucapan Taehyung, Jeongguk menyeringai. Kemudian membisikkan sesuatu di telinga pemuda Kim yang berhasil membuat Taehyung memerah karena malu.

"Datanglah padaku jika kau hamil. Aku pasti akan bertanggung jawab sayang."

Kemudian meninggalkan satu kecupan di dahi sebelum membersihkan diri sebentar dan keluar dari kamar untuk membawakan makanan.

Jeongguk bahkan melupakan sistem pesan-antar karena rasa malu yang juga berhasil membuat telinganya memerah.

Meninggalkan Taehyung yang kini bersembunyi di balik selimut tebal. Beban pikirannya terlupakan begitu saja saat pemuda Jeon mengajaknya bicara tadi.

Taehyung tidak berbohong jika dirinya merasa nyaman saat berada di dekat pemuda Jeon. Ada rasa baru yang sebelumnya tidak pernah Taehyung rasakan untuk siapapun.

Mungkinkah- tidak, Taehyung tidak ingin beranggapan terlalu jauh. Bahkan ia merasa nyaman dengan Jimin walau ada perbedaan yang kontras diantara perasaan nyamannya dengan Jeon Jeongguk.

 Bahkan ia merasa nyaman dengan Jimin walau ada perbedaan yang kontras diantara perasaan nyamannya dengan Jeon Jeongguk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tinggalin jejak wan

©queen_na1

Our Relationshit [KV]✔Where stories live. Discover now