•Prolog•

2.6K 277 29
                                    

Hujan deras mengguyur hampir seluruh wilayah Tokyo,Jepang , termasuk ditempat seorang gadis yg terbaring lemah.

Dedaunan yg tebal namun halus dengan air hujan pun beradu seperti melodi kesedihan. suara suara seperti melodi melodi itu masuk lewat jendela rumah sakit yg selama ini gadis itu tiduri.

Air mata yg sedari dulu ia bendung selama 19 tahun ini tiba tiba mengalir begitu deras, disaat saat terakhirnya ini dirinya hanya terbaring di ruangan pasien khusus yg besar, menatap dalam dalam langit gelap itu dari jendela, sepertinya langit bersedih saat sang gadis sebentar lagi menghembuskan nafas terkahirnya.

Selang dan infus infus yg selama ini ia pakai sekarang telah ia lepas seluruhnya, menyisakan gadis bersurai [H/c] yg menangis terisak Isak sambil melihat langit.

Antara lega dan kesedihan yg menyelimutinya sekarang, Lega karena dia tidak akan merasakan sakit yg sudah dideritanya dari lahir dan kesedihan karena harus meninggalkan satu satunya sosok yg ia sayangi, yaitu adik laki-laki nya ,ya walaupun dia hanya adik angkat tetapi gadis yg sudah tak punya siapa siapa lagi selain adik Angkatnya itu sangat menyayangi dan mencintai adiknya itu seperti adik kandungnya sendiri.

Kegelisahan yang menimpa saat pandangannya mulai kabur karena adiknya tak kunjung datang, untuk terakhir kalinya ia ingin melihat wajah adik yg sangat ia sayangi itu.

Denyut jantung yg perlahan seperti akan berhenti, pernafasan yg ia paksakan demi melihat adiknya ,itu seperti berkata 'kau sudah mencapai batasmu' tapi tetap saja ia memaksakannya.

Hingga akhirnya......

GUBRAK

pintu terbuka dengan dibanting cukup keras, menampakkan sesosok anak laki-laki bersurai orange yg kecoklatan.

Anak laki-laki itu pun berlari menuju gadis yg sudah diambang Kematian nya.

Anak laki-laki bersurai orange itupun langsung memeluk [Name] dengan isakan tangisnya yg terdengar nyaring dimana mana, kemudian ia berkata.

"G-go-....GOMEN NEE-SAN AKU TERLAMBAT!!!" teriak anak laki laki itu tepat didepan telinga sang gadis.

Author: Sopan kah begitu?

"K...a..u da...ri dul..u tak pernah be..rub..ah ya, Ki..o" ucap sang gadis dengan paksa

Tiba tiba dibalik pintu yg setengah rusak itu muncul wanita paruh baya, sepertinya dia baru saja berlari dari lantai bawah.

Dia mendekat kearah gadis dan anak laki laki itu, anak laki laki itu menatap ngeri kearah wanita paruh baya yg sedari tadi mendekat dengan tatapan membunuh.

Wanita paruh baya itu menarik kuat kuat telinga sang anak laki laki tadi hingga sang anak melepaskan pelukannya dari si gadis yg sesak nafas.

"I....ITAIII!!" jeritan anak laki-laki itu memenuhi seisi ruangan.

"APA YG KAU LAKUKAN HA?!?!, NEE-SAN MU SEDANG SEKARAT DAN KAU MALAH MENJERIT TEPAT DIDEPAN TELINGANYA!!, DAN LAGI KENAPA KAU MEMBANTING PINTUNYA APA KAU TAK BISA PELAN SEDIKIT!!" Ucap Wanita paruh baya itu tak kalah kuatnya.

Sang gadis yg sedang terbaring lemas itu hanya menatap dengan sweetdrop.

"S....sud..ah l..ah b..bi....bi" Gadis itu mencoba melerai keduanya yg sedari tadi berperang dengan suara yg bisa didengar keruangan sebelah.

⬚⃝⃟▐𖣌֍̶̣̣۪۪۪⃗꧇Bҽɳαɳɠ Tαƙԃιɾ ❒•[ Black Clover x Reader ] ஂ.﹆Where stories live. Discover now