ANTOLOGI RASA

8 0 0
                                    

"Band ini gw bentuk bukan untuk ego nya gw, karena gw sadar, gw nggak akan ada tanpa kalian, tapi inget, gw tetap bisa berdiri sendiri karena tidak mudah gw berada di posisi sekarang, kalo gw mau lebay, sudah berapa banyak air mata yang sudah tumpah, bahkan kering. Dan keringat sudah bercampur darah, Lho Bay...bukan cuma di band ini kita kenal, tapi dari kita duduk di bangku SMP, dan lho Angga, rumah kita berdekatan, setiap hari kita ketemu, tuker pikirian masalah musik....dan Lho Yoga, walau lho abang gw, kalo di Band tetep ikutin dong aturan yang sudah disepakati. Bukan gw arogan tapi gw mikirin pengorbanan si Juli, walau dia temen gw dari kecil, tapi bisa bantu Band ini dikenal banyak orang, yang fans kita awalnya hanya si Ucup, sekarang? Sudah ratusan, nggak gampang bro untuk satuin 5 kepala dalam nama RASA BAND ini....." Sang Vocalis menarik nafas sesaat karena saking kesalnya.

"Sekarang gw nggak mau ambil pusing, yang mau masih jalan bareng silahkan, tapi ikutin aturan main di band, yang nggak suka dan anggap gw arogan, silahkan aja keluar cari Band lain, lho kira gampang bikin Band??? Besok ada tour 40 titik, walau kita hanya featuring gw mau kalian maksimalkan performancenya. Lho Bayu, jangan males ngulik lagu. Apa salahnya sih tinggal dengerin musiknya doang, dan lho nggak perlu beli alat, semua udah gw siapin, masih aja males ngulik lagu." Semesta kesal dengan tingkah group bandnya, yang susah banget diajak kompaknya.

"Jul, besok rencana berapa titik dulu kita ngisi?"

"Cuma empat titik, Bogor, Bekasi, Jakarta dan Cikarang."

"Gw nggak mau denger lagi, sampe ada miskom dan alesan ini...itunya."

Semesta sudah sejak duduk di bangku kelas 2 SMP sudah menggeluti Band, kini Rasa Band yang ia bentuk sudah lumayan besar dengan jumlah fans fanatik ratusan bahkan ribuan orang. Ia tidak ingin mengecewakan fans, dan management yang sudah berhasil mendapatkan job 40 titik untuk acara piala dunia.

"Besok minta tolong Fajar aja Jul, tuk bantu-bantu, dan masukin dia jadi crew, kalo salah satu dari kita ada yang nggak bisa dateng, biar si Fajar suruh naek gantiin. Lho nggak usah capek lagi urusin anak-anak, perhatikan akomodasi sama titik-titik kita manggung aja." Semesta mengintruksikan semua, untuk paham dengan jobdesk masing-masing.

Angga, dia keyboardis temen kecil satu komplek, cowok dengan kulit putih dan rambut ikalnya, termasuk memiliki skill lebih dibandingan yang lainnya, dia bisa megang alat semua.

Yoga, Kakak sepupu Semesta dia di posisi rythem, walau sering berselisih paham,dan tidak terima dengan arogannya Semesta, tetapi urusan ngulik lagi dia jago-nya, hampir lagu-lagu Rasa Band, dia yang membuat arrangement musiknya.

Onci, penabuh drum dia kenal Semesta dari Yoga, Onci ini anak pertama dan menjadi tulang punggumg keluarga, masalah yang sering dihadapi Rasa Band itu, yah, masalah kehidupan dan ekonomi keluarga nya. Walau, kadang Semesta membantu sedikit, minimal meringkankan beban Onci. Ketika ada Job, Onci yang paling vokal dengan urusan uang.

Juli, kakak kelas Angga di waktu ia duduk di Sekolah Dasar. Dan ia sudah lama kenal Semesta, posisi Juli di Rasa Band sebagai Manager dan sering mengatur performance Rasa Band.

Bayu, teman Semesta di SMA dan dari SMP juga Bayu sudah sering main ke studio milik Semesta, posisi Bayu di Rasa Band sebagai BASSIS, atau tukang betot senar bas.

Semesta sendiri, cowok berpostur tinggi yang hidupnya difasilitasi orang tua, Papah dan Mamahnya seorang dokter, kebayang dong seberapa mewah hidupnya? Semesta tidak membatasi pergaulannya, walau dia termasuk kategori orang berada. Sifat jelek Semesta, dia paling males masuk kuliah. Ia kuliah di sebuah kampus swasta bergengsi dibilangan Selatan Jakarta.

Sering banget Juli menjadi bulan-bulanan Semesta untuk menjadi Joki saat ia males masuk kampus, Juli lah yang menggantikannya. Tetapi liat kondisi, jika absen keliling aman untuk Juli jadi Mahasiswa Joki-an. Lumayan untuk tambahan uang roko untuk nya.

RASA BAND, berdiri sejak Semesta duduk di kelaa 3 SMP. Yang semula hanya dibentuk karena iseng-iseng, namun sejak kenal Juli, hoby mereka menjadi profesi. Mulai lah mereka dikenal sebagai band PENSI, karena kepiawaian Juli mencari job dan akses.

Sampai menjadi home band disebuah Mall. Fans Rasa Band, awalnya hanya Ucup yang selalu ikut kemana Rasa Band performance. Ucup menjadi saksi tumbuh kembangnya Rasa Band.

Memang setiap Band pasti memiliki godaan terberat tak lain alkohol dan wanita. Untuk judi sendiri, Rasa Band jauh dari mengkonsumsi narkoba dan judi.

Rasa Band kini dibawah inturksi Semesta menjadi band profesional. Dan mengantarkan mereka kejenjang yang lebih tinggi, kadang mereka diundang untuk acara resmi para pejabat, party, bahkan sesekali mereka menjadi group band pembuka di acara televisi secara off air.

Hingga akhirnya, mereka bersiap-siap memasuki babak baru sebagai band leble. Mereka dikontrak oleh lebel besar, dan resmi menjadi band inhouse lebel musik tersebut. Namun semua itu diraih tidak dengan cuma-cuma atau dibantu orang dalam, tetapi murni mereka dipinta oleh produsernya sendiri.

Semakin tinggi pohon menjulang, maka akan semakin kencang juga angin yang bertiup. Namun, sejauh ini mereka bisa tumbuh bersama. Dan hingga akhirnya kisah ini dibuat. Sebagai warisan cerita yang kelak akan menjadi kisah inspiratif untuk semua.

"Jul, kalo bisa besok elo ke kampus gw ya? Catet apa-apa yang perlu gw pelajari sebelum ujian semester nanti, biar imbangi nge band gw dengan akademik, lho juga tau apa yang diharapkan keluarga dari gw."

"Jam berapa gw ke kampus lho?"

"Jam 10 sudah disana ya, lho pake motor gw aja, nanti gw kasih ongkos lho."

"Kalo masalah itu mah gampang Ta, kaya sama siapa aja lho." Jawab Juli menerima tawaran yang Semesta pinta.

"Kabarin gw ya?"
"Iya nanti gw kabarin, kalo sudah gw terima jadwal ujian dan lain-lainnya."
"Gw dirumah Ale ya,...nanti elo kalo udah balik langsung ke rumah Ale."

Ale, temen SMP Semesta, kalau males ngampus, biasanya Semesta habiskan waktu main PS di rumah Ale. Semesta sendiri, anak terakhir dari dua bersaudara, sudah bisa menduga bukan? Warisan keluarga akan jatuh ke siapa? Semesta hanya punya satu kakak perempuan, dia bernama Chifa atau dikenal Syifa.

Papah dan Mamah Semesta orang yang paling konsen dengan pendidikan anak, nggak peduli seberapa besar uang yang dikeluarkan demi pendidikan anaknya, dan ini yang dijadikan 'lahan basah' untuk semesta membiayai Bandnya.

__________Bersambung__________

Sebelum lanjut ke capter berikutnya, author hanya ingin sampaikan, nama dan pemeran di novel ini hanya fiktif semata, jika ada kesamaan semata-mata diluar dari ide dasar cerita ini.

SEMESTA UNTUK BINTANGWhere stories live. Discover now