Day 8: Percaya Padaku

150 12 0
                                    

Day 8: Fears

Heaven Official's Blessing © Mo Xiang Tong Xiu

Pei Ming x Shi Wudu

Words count: 463

❗❗RATED M, NSFW-ish❗❗

• • •

Kau boleh takut, tapi ingat ada aku di sini.”

• • •

Petang sudah lama melarutkan diri, tapi mereka berdua masih terjaga sehabis merebas keringat.


Shi Wudu berbaring miring menatap meja kerja di sisi ranjang. Mempertontonkan punggungnya untuk dikecup-kecup basah oleh pria di belakangnya saat ini. Tanpa satu benangpun melekat, hanya dengan sehelai selimut menutup dada, Shi Wudu mengutarakan isi hati tanpa etika seorang Dewa.


"Aku takut."


Ciuman itu berhenti, Pei Ming mengangkat diri dengan siku beberapa saat kemudian.


"Takut kenapa?" Dia bertanya heran, satu alis terangkat menunjukkan keingintahuan.


"Shi Qingxuan, anak itu terlalu naif, terlalu polos, dia tidak benar-benar mengerti tentang kebusukan dunia. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku tidak ada untuk melindunginya," balas Shi Wudu tanpa beradu pandang, nada suara hampa tanpa emosi menyisip, "menurutmu aku harus bagaimana? Jika aku tidak ada, jika suatu saat aku harus pergi, jika ... jika kesalahan masa laluku mengejar dan aku harus menebusnya, jika 'penebusan' itu sendiri berujung pada musnahnya diriku—aku tidak akan bisa melindunginya, apa yang akan terjadi pada Shi Qingxuan?"


Pei Ming mampu mendengar getar pedih merambati, begitu kecil, begitu tipis, bila dia tidak mengenal Shi Wudu selama ratusan tahun lamanya, dia tidak akan mampu menangkap getaran tersebut. Shi Wudu bertindak seolah dialah satu-satunya orang di dunia. Seakan dia tidak punya bantuan. Seperti eksistensinya ada hanya untuk menjaga Shi Qingxuan seorang.


Bahkan setelah ribuan malam-malam panjang menumpah hasrat, setelah jutaan kata-kata penenang bahwa Pei Ming ada di sisinya—Shi Wudu tetap kukuh pada pendirian. Tidak goyah. Tidak tertarik akan ide bahwa dia bisa minta tolong.


Samudra lepas membawa begitu banyak beban dalam lambung bahar, meski dia memiliki begitu banyak pesona karang juga teman-teman ikan, 'laut'  tetap hanyalah satu kesatuan. Meski dunia memisah, aliran air tetap terhubung bagaimanapun caranya. Shi Wudu, sebagai Dewa yang merepresentasikan 'air' pun 'laut', bertindak jelas seperti mereka.


Dia besar, dia penting, tapi dia juga sendiri.


Pei Ming berpikir sejenak sebelum menjawab. Salah satu lengan melingkari pinggang, membawa Shi Wudu mendekat sampai bagian intim mereka bersentuhan.


"Kau bisa percayakan Shi Qingxuan padaku."


Dengkus ejekan lepas dari buah bibir Shi Wudu tepat setelah kalimat itu dikumandangkan. Sang Dewa Air memutar badan, merangkul leher Pei Ming, mendekatkan diri hingga napas pun dapat dirasakan jadi satu. "Itu bukan taktikmu untuk meniduri bentuk wanita Shi Qingxuan, bukan?" tanyanya geli, membuat Pei Ming terkesiap sesaat, kadang dia lupa Shi Wudu punya selera humor juga.


"Tentu tidak, aku tahu diri," Pei Ming meludah, tersinggung, "aku hanya bilang ... kalau sesuatu terjadi padamu, aku bisa jaga adikmu. Aku tahu seberapa penting dia bagimu, Shui-xiong."


"Kau boleh takut, tapi ingat ada aku di sini."


Pandangan Shi Wudu sedikit menyendu, tawa kering meluncur bebas tanda dia tidak terlalu percaya.


Tapi Shi Wudu tetap berbisik, "Terima kasih."


Pei Ming menjawab disertai pagutan lidah, desahan Shi Wudu terdengar mengalun laksana musik latar.


"Sama-sama."

HALCYON - 30 Days Writing ChallengeWhere stories live. Discover now